Februari, FIM Bahas Insiden Rossi & Marquez di Jenewa

Sabtu, 09 Januari 2016 - 07:13 WIB
Februari, FIM Bahas...
Februari, FIM Bahas Insiden Rossi & Marquez di Jenewa
A A A
JENEWA - Vito Ippolito selaku Presiden Federation International Motorsport (FIM) akan melakukan pertemuan tertutup dengan Komisi Grand Prix di Jenewa, Februari mendatang. Ada beberapa isu penting yang akan diangkat salah satunya adalah memutuskan struktur baru di ajang balap MotoGP.

Perubahan struktur ini dilakukan terkait insiden yang terjadi di Sepang yang melibatkan Valentino Rossi dan Marc Marquez. Pertengkaran kedua pembalap telah masuk dalam agenda pertemuan dengan Komisi GP yang akan dihadiri oleh bos Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, Ignacio Verneda (FIM CEO), Herve Poncharal (IRTA Presiden), Takanao Tsubouchi (MSMA), dan Ippolito selaku Presiden FIM.

"Salah satu hal pertama yang akan dibahas, mengacu pada keputusan Race Direction. Pertemuan ini dilangsungkan untuk menemukan keputusan dalam kaitannya dengan pelanggaran," kata rekan Ippolito seperti diberitakan Speedweek, Sabtu (9/1/2016).

Seseorang yang tidak disebutkan namanya itu menambahkan: "Misalnya, hukuman apa yang akan diterima pembalap jika dia mengabaikan peringatan bahaya (bendera). Sementara pembahasan lainnya akan diputuskan oleh satu hakim yang mungkin didukung dari beberapa ahli."

Kendati sejauh ini ada beberapa wacana terkait perubahan aturan, namun FIM belum memberikan keputusan secara detail. Sebab, Ippolito masih merumuskan hukuman atau sanksi yang akan diterima pembalap dengan membahas permasalahan ini dengan Asosiasi Balap Internasional Tim.

"Kami mengembangkan sistem bersama-sama dengan IRTA, dan MSMA. Tujuannya adalah untuk mengadopsi keputusan yang lebih cepat, tepat, dan terutama adil."

Ditempat terpisah, Ippolito berkata bahwa masalah sistem poin penalti akan menjadi pokok utama dalam pertemuan tersebut. Pasalnya pecinta roda dua paling bergengsi di dunia sempat emosi ketika mengetahui jagoan mereka (Rossi) terkena sanksi dengan memulai balapan dari posisi paling buncit di seri terakhir.

Ippolito akhirnya mengambil kesimpulan jika keputusan mengenai hukuman penalti sudah rampung, maka FIM tidak akan membuka ruang kepada siapa pun untuk melakukan interpretasi. Sehingga pembalap terkena hukuman harus mematuhinya.

"Saat ini saya menemukan sistem yang cukup adil. Mari kita lihat kasus Rossi, jika dia menerima penalti sebanyak satu kali maka itu tidak akan mempengaruhinya. Karena hukuman di Misano pada September sudah dihapus dan dia hanya memiliki tiga poin hukuman. Saya menyadari bahwa sistem saat ini membawa efek yang kurang baik atau lingkaran setan dan ini harus dihentikan. Sekarang Kita perlu menemukan hukuman yang tidak meninggalkan ruang untuk interpretasi dan benar-benar hanya memukul bersalah."
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7668 seconds (0.1#10.140)