PSIS Semarang Lega 3 Pilar Batal Direkrut Bali United
Minggu, 10 Januari 2016 - 23:44 WIB

PSIS Semarang Lega 3 Pilar Batal Direkrut Bali United
A
A
A
SEMARANG - Pelatih PSIS Semarang M Dofir bernapas lega setelah tiga pemainnya tidak direkrut Bali United. M Yunus, Fauzan Fajri, dan Hari Nur Yulianto akhirnya dipulangkan oleh tim pelatih klub yang bermarkas di Gianyar, Bali itu.
Sebenarnya, Hari Nur, masih diberi kesempatan oleh Pelatih Kepala Indra Sjafrie untuk sementara tetap di Bali, karena masih akan dipantau. Namun pemain asli Kendal itu memilih kembali ke tempat asalnya.
Hanya, Ahmad Agung, yang diminta bertahan dan masih menunggu pemeriksaan kesehatan. Ketiga pilar tersebut selama ini menjadi pemain yang cukup vital di tim.
''Saya semula sempat waswas juga, tentu manajemen pun pasti demikian. Tapi kan sekarang sudah kembali, kami cukup lega,” kata M Dofir.
Dofir menuturkan, keempatnya tersebut merupakan pilar terbaik di tiap posisinya. Jika sampai kehilangan, tentu harus mencari pemain yang memiliki kualitas setara.
Apalagi, karena sudah memperkuat tim tidak hanya satu musim, karakter mereka sudah bisa dipahami oleh pelatih.
”Tidak mudah lho mendatangkan pemain baru yang sesuai dengan karakter permainan tim, yakni cepat dan mengandalkan kolektivitas. Seperti kebanyakan tim-tim ISL lainnya, mereka lebih memilih mempertahankan mayoritas skuadnya dari pada melakukan perombakan besar-besaran,”ucapnya.
Di antara tiga pemain tersebut, hanya M Yunus, yang baru resmi bergabung dengan PSIS sejak 2014 lalu, setelah didatangkan dari Persitema Temanggung. Saat itu PSIS di era kepelatihan Eko Riyadi, kesulitan mencari pemain di posisi gelandang serang.
Karena lama menggelar seleksi belum ada yang cocok, akhirnya Eko Riyadi memanggil eks anak asuhnya di Persitema. Ternyata Yunus berjodoh, karena mampu menjadi sosok gelandang jangkar.
Beruntungnya, dia dianggap tidak sesuai dengan karakter yang diinginkan BU, sehingga dipulangkan. Dofir mengaku sudah menyiapkan pemain alternatif, jika Ahmad Agung, resmi direkrut BU. Di posisi gelandang bertahan, masih ada Eli Nasoka dan Edi Anto.
”Kami juga senang dan bangga, jika Ahmad Agung direkrut tim ISL. Saya kira, masih ada pemain lainnya,” ujar dia.
Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho juga tidak melarang, pemain PSIS musim 2015 pada akhirnya tidak kembali ke tim pada musim ini. Selain sudah tidak terikat dengan kontrak resmi, sebagai pemain profesional, mereka bisa membela klub manapun, sesuai dengan keinginan pemain.
“Selama ini PSIS memang mencari pemain-pemain muda yang memiliki potensi. Jadi tidak mengontrak pemain jadi, tapi diutamakan pemain dari Kota Semarang dulu, dari klub-klub amatir,”katanya
Sebenarnya, Hari Nur, masih diberi kesempatan oleh Pelatih Kepala Indra Sjafrie untuk sementara tetap di Bali, karena masih akan dipantau. Namun pemain asli Kendal itu memilih kembali ke tempat asalnya.
Hanya, Ahmad Agung, yang diminta bertahan dan masih menunggu pemeriksaan kesehatan. Ketiga pilar tersebut selama ini menjadi pemain yang cukup vital di tim.
''Saya semula sempat waswas juga, tentu manajemen pun pasti demikian. Tapi kan sekarang sudah kembali, kami cukup lega,” kata M Dofir.
Dofir menuturkan, keempatnya tersebut merupakan pilar terbaik di tiap posisinya. Jika sampai kehilangan, tentu harus mencari pemain yang memiliki kualitas setara.
Apalagi, karena sudah memperkuat tim tidak hanya satu musim, karakter mereka sudah bisa dipahami oleh pelatih.
”Tidak mudah lho mendatangkan pemain baru yang sesuai dengan karakter permainan tim, yakni cepat dan mengandalkan kolektivitas. Seperti kebanyakan tim-tim ISL lainnya, mereka lebih memilih mempertahankan mayoritas skuadnya dari pada melakukan perombakan besar-besaran,”ucapnya.
Di antara tiga pemain tersebut, hanya M Yunus, yang baru resmi bergabung dengan PSIS sejak 2014 lalu, setelah didatangkan dari Persitema Temanggung. Saat itu PSIS di era kepelatihan Eko Riyadi, kesulitan mencari pemain di posisi gelandang serang.
Karena lama menggelar seleksi belum ada yang cocok, akhirnya Eko Riyadi memanggil eks anak asuhnya di Persitema. Ternyata Yunus berjodoh, karena mampu menjadi sosok gelandang jangkar.
Beruntungnya, dia dianggap tidak sesuai dengan karakter yang diinginkan BU, sehingga dipulangkan. Dofir mengaku sudah menyiapkan pemain alternatif, jika Ahmad Agung, resmi direkrut BU. Di posisi gelandang bertahan, masih ada Eli Nasoka dan Edi Anto.
”Kami juga senang dan bangga, jika Ahmad Agung direkrut tim ISL. Saya kira, masih ada pemain lainnya,” ujar dia.
Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho juga tidak melarang, pemain PSIS musim 2015 pada akhirnya tidak kembali ke tim pada musim ini. Selain sudah tidak terikat dengan kontrak resmi, sebagai pemain profesional, mereka bisa membela klub manapun, sesuai dengan keinginan pemain.
“Selama ini PSIS memang mencari pemain-pemain muda yang memiliki potensi. Jadi tidak mengontrak pemain jadi, tapi diutamakan pemain dari Kota Semarang dulu, dari klub-klub amatir,”katanya
(aww)