Senyum Klopp vs Emosi Van Gaal, Siapa Berjaya?
A
A
A
LIVERPOOL - Jelang megalaga Liverpool versus Manchester United di Stadion Anfield malam nanti, sorotan tertuju pada manajer dua kesebelasan, Juergen Klopp dan Louis van Gaal. Dua sosok yang punya kharisma itu rupanya punya rapor berbeda di mata para jurnalis di Inggris.
Van Gaal yang memasuki musim keduanya menangani Setan Merah, sedang dalam posisi kritis. Setelah isu pemecatannya mereda beberapa saat, kali ini Liverpool disebut jadi laga penentuannya berkarier di Inggris. (Baca Juga: Preview Liverpool vs United: Duel Klasik di Tengah Krisis Cedera)
Pelatih yang sempat sukses bersama Bayern Muenchen dan Barcelona itu juga disebut mengalami degradasi rasa hormat baik dari publik atau ruang ganti. Perilaku terakhir Van Gaal yang membuat semua orang mengernyitkan dahi adalah ketika ia memanggi jurnalis dengan panggilan 'Pria Gemuk'
Ketika itu, ia ditanya mengenai performa Wayne Rooney setelah pertandingan melawan Newcastle United yang berakhir 3-3. Ia menolak menjawabnya dan malah memperingatkan jurnalis yang menanyakan hal tersebut. Sesaat kemudian, ia mengingatkan jurnalis lainnya sambil memanggilnya gendut.
Hal itu yang membuat mantan pemain Inggris Stan Collymore mengkritik Van Gaal di kolom majalah Sunday People. "Seorang manajer tidak boleh membiarkan suatu hal membuatnya gusar atau kehilangan rasa hormat," tulisnya sebagaimana dilansir Mirror, Minggu (17/1/2016).
Hal itu bakal berimbas kepada emosi para pemain, khususnya mereka yang masih belia. Anthony Martial dan Jesse Lingard yang tengah bersinar, dianggap bakal jadi bumerang untuk Van Gaal andai tak mengubah sikapnya.
Dua pemain itu cukup bersinar musim ini dan bisa saja jadi target buruan klub lain musim depan, termasuk Liverpool. Dalam hal ini, Klopp patut diwaspadai sebab pendekatannya kepada pemain incaran patut diacungi jempol.
Klopp yang gemar mengumbar senyum ramah khasnya, disebut bisa dengan mudah menggaet pemain muda. Disebutkan, ia hanya cukup tersenyum sambil mengedipkan mata kepada pemain dan berkata 'Mainlah untukku ketimbang untuk Van Gaal'. Jelas, pendekatan yang jauh lebih unggul ketimbang Van Gaal yang terkenal meledak-ledak.
Dalam laga nanti, bisa dilihat pula bagaimana perbedaan kedua pelatih di atas lapangan. Klopp yang gemar mengumbar beragam ekspresi di pinggir lapangan, bakal melawan Van Gaal yang hanya duduk di bench pelatih dan mencorat-coret taktik di selembar kertas.
Van Gaal yang memasuki musim keduanya menangani Setan Merah, sedang dalam posisi kritis. Setelah isu pemecatannya mereda beberapa saat, kali ini Liverpool disebut jadi laga penentuannya berkarier di Inggris. (Baca Juga: Preview Liverpool vs United: Duel Klasik di Tengah Krisis Cedera)
Pelatih yang sempat sukses bersama Bayern Muenchen dan Barcelona itu juga disebut mengalami degradasi rasa hormat baik dari publik atau ruang ganti. Perilaku terakhir Van Gaal yang membuat semua orang mengernyitkan dahi adalah ketika ia memanggi jurnalis dengan panggilan 'Pria Gemuk'
Ketika itu, ia ditanya mengenai performa Wayne Rooney setelah pertandingan melawan Newcastle United yang berakhir 3-3. Ia menolak menjawabnya dan malah memperingatkan jurnalis yang menanyakan hal tersebut. Sesaat kemudian, ia mengingatkan jurnalis lainnya sambil memanggilnya gendut.
Hal itu yang membuat mantan pemain Inggris Stan Collymore mengkritik Van Gaal di kolom majalah Sunday People. "Seorang manajer tidak boleh membiarkan suatu hal membuatnya gusar atau kehilangan rasa hormat," tulisnya sebagaimana dilansir Mirror, Minggu (17/1/2016).
Hal itu bakal berimbas kepada emosi para pemain, khususnya mereka yang masih belia. Anthony Martial dan Jesse Lingard yang tengah bersinar, dianggap bakal jadi bumerang untuk Van Gaal andai tak mengubah sikapnya.
Dua pemain itu cukup bersinar musim ini dan bisa saja jadi target buruan klub lain musim depan, termasuk Liverpool. Dalam hal ini, Klopp patut diwaspadai sebab pendekatannya kepada pemain incaran patut diacungi jempol.
Klopp yang gemar mengumbar senyum ramah khasnya, disebut bisa dengan mudah menggaet pemain muda. Disebutkan, ia hanya cukup tersenyum sambil mengedipkan mata kepada pemain dan berkata 'Mainlah untukku ketimbang untuk Van Gaal'. Jelas, pendekatan yang jauh lebih unggul ketimbang Van Gaal yang terkenal meledak-ledak.
Dalam laga nanti, bisa dilihat pula bagaimana perbedaan kedua pelatih di atas lapangan. Klopp yang gemar mengumbar beragam ekspresi di pinggir lapangan, bakal melawan Van Gaal yang hanya duduk di bench pelatih dan mencorat-coret taktik di selembar kertas.
(sha)