Heboh Tomcat Serang Skuat Surabaya United
A
A
A
SURABAYA - Suasana latihan skuat Surabaya United di Lapangan Brigif, Gedangan, Sidoarjo, Senin (18/1) sore, dihebohkan serangan serangga yang dikenal sebagai Tomcat. Awalnya, latihan berjalan normal diawali pemanasan sekitar pukul 16.00 WIB.
Nah, 30 menit kemudian, tidak lama setelah sesi game dimulai, sejumlah pemain mulai bersikap aneh. Beberapa pemain yang berada di sisi selatan lapangan, kerap menggaruk leher. Beberapa menit berselang, jumlah pemain yang bersikap aneh bertambah banyak. Termasuk pemain asing asal Liberia Abel Gebor. Melihat gelagat buruk, Pelatih Ibnu Grahan menghentikan sesaat jalannya sesi game dan menanyakan kondisi pemain.
"Kita diserang Tomcat, coach, ini rasannya gatal panas,"ujar Fatchorahman, salah satu pemain sambil beberapa kali menggaruk matanya.
Bukannya menghentikan latihan, Ibnu hanya tersenyum. "Ayo tinggal sedikit lagi, main terus,"jawabnya.
Tentu saja, sepuluh menit sebelum sisa sesi game diakhir, pemandangan di lapangan menjadi. Sebagian besar pemain, tidak hanya asyik mengejar bola, tapi juga menggaruk leher dan wajah yang diserang Tomcat.
Sesekali mereka keluar ke tepi lapangan, mengguyur wajah dengan air mineral. Beberapa pemain juga melumuri leher dengan minyak tawon untuk menghindari serangan Tomcat. Namun, karena persediaan minyak tawon terbatas, tidak semua pemain kebagian.
Usai latihan, kejadian serangan teror Tomcat ini menjadi bahan tertawaan. "Iki Tomcat paling kiriman teko Menpora. Wes kompetisi gak onok, latihan yo arep dibubarno. (Ini Tomcat kiriman dari Menpora. Sudah kompetisi tidak ada, latihan akan dibubarkan, Red)," ujar salah satu ofisial Surabaya United tertawa.
Yang pasti, dalam beberapa hari ke depan, pemain Surabaya United harus membawa minyak tawon sendiri agar terhindar dari serangan Tomcat. Maklum, cuaca hujan, membuat lokasi latihan di Lapangan Brigif yang dikelilingi persawahan itu, membuat serangga berterbangan keluar dari sarangnya
Nah, 30 menit kemudian, tidak lama setelah sesi game dimulai, sejumlah pemain mulai bersikap aneh. Beberapa pemain yang berada di sisi selatan lapangan, kerap menggaruk leher. Beberapa menit berselang, jumlah pemain yang bersikap aneh bertambah banyak. Termasuk pemain asing asal Liberia Abel Gebor. Melihat gelagat buruk, Pelatih Ibnu Grahan menghentikan sesaat jalannya sesi game dan menanyakan kondisi pemain.
"Kita diserang Tomcat, coach, ini rasannya gatal panas,"ujar Fatchorahman, salah satu pemain sambil beberapa kali menggaruk matanya.
Bukannya menghentikan latihan, Ibnu hanya tersenyum. "Ayo tinggal sedikit lagi, main terus,"jawabnya.
Tentu saja, sepuluh menit sebelum sisa sesi game diakhir, pemandangan di lapangan menjadi. Sebagian besar pemain, tidak hanya asyik mengejar bola, tapi juga menggaruk leher dan wajah yang diserang Tomcat.
Sesekali mereka keluar ke tepi lapangan, mengguyur wajah dengan air mineral. Beberapa pemain juga melumuri leher dengan minyak tawon untuk menghindari serangan Tomcat. Namun, karena persediaan minyak tawon terbatas, tidak semua pemain kebagian.
Usai latihan, kejadian serangan teror Tomcat ini menjadi bahan tertawaan. "Iki Tomcat paling kiriman teko Menpora. Wes kompetisi gak onok, latihan yo arep dibubarno. (Ini Tomcat kiriman dari Menpora. Sudah kompetisi tidak ada, latihan akan dibubarkan, Red)," ujar salah satu ofisial Surabaya United tertawa.
Yang pasti, dalam beberapa hari ke depan, pemain Surabaya United harus membawa minyak tawon sendiri agar terhindar dari serangan Tomcat. Maklum, cuaca hujan, membuat lokasi latihan di Lapangan Brigif yang dikelilingi persawahan itu, membuat serangga berterbangan keluar dari sarangnya
(aww)