Teguh Amiruddin Gantikan Meiga, Persaingan Kiper Arema Kian sengit
A
A
A
MALANG - Teguh Amiruddin akan bergabung dengan Arema Cronus, pekan depan. Kiper Barito Putra itu direkomendasikan pelatih Milomir Seslija untuk menggantikan Kurnia Meiga yang memilih trial di Gamba Osaka.
Teguh bakal langsung bertemu General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo terkait penawaran kontrak. Ketertarikan Teguh kembali ke Arema -menurut informasi yang diperoleh media ini- lantaran hengkangnya Kurnia Meiga. Sejauh ini Meiga sangat sulit digeser dari dari posisi kiper utama.
Sejak Arema menjuarai ISL musim 2009-2010, nyaris tak ada kiper yang benar-benar bersaing dengannya di tim berjuluk Singo Edan. Meiga selalu menjadi pilihan utama, apalagi statusnya sebagai kiper nomor satu Tim Nasional Indonesia semakin menegaskan kualitasnya.
Arema pernah punya beberapa kiper muda berbakat, catat saja Teguh Amiruddin, M Natsir hingga Aji Saka. Tapi, dari sekian kiper muda, tidak ada yang memutuskan bertahan di Arema lebih lama. Mereka menghadapi pilihan logis, tetap di Arema dengan menjadi bayang-bayang Meiga, atau hengkang ke klub lain dan lebih banyak kesempatan.
Tetap berada di Arema memang membawa konsekuensi buruk bagi kiper-kiper muda karena posisi Kurnia Meiga terlampau kuat. Sudah banyak kiper yang keluar-masuk Stadion Kanjuruhan, pada akhirnya hanya membeku karena jarang diturunkan ketika Kurnia Meiga fit.
Ya, hanya cedera dan skorsing kartu yang bisa menghentikan kiper bersapa Entong itu selama di Arema. Sejak dirinya menjadi kiper utama Arema, posisinya seakan tidak mungkin tergantikan. Tapi itu semua berubah drastis pada 2015. Dominasi dan keberuntungan Meiga di Arema seakan sudah habis.
Diawali cedera lutut parah di QNB League 2015 saat lawan Barito Putra, Meiga tidak pernah mendapatkan posisinya kembali. Kadek Wardana akhirnya muncul sebagai kiper utama di Piala Presiden 2015 dan Piala Jenderal Sudirman 2015, sekalipun Meiga sudah sembuh dari cederanya.
Kondisi ini membuat mental Meiga rontok dan loyalitas yang bertahan selama bertahun-tahun akhirnya harus ditanggalkan. Berkah bagi penjaga gawang lainnya, karena paling tidak kini kompetisi untuk menjadi penjaga gawang Singo Edan dimulai dari nol lagi.
Kepergian Meiga seakan menjadi pintu pembuka sekaligus asa bagi kiper yang akan didatangkan Arema, termasuk Teguh Amiruddin. Bisa dikata kini persaingan di bawah mistar bisa lebih 'sehat' dan tidak hanya didominasi Kurnia Meiga sepanjang masa.
Jika benar menerima tawaran Arema, Teguh Amiruddin bisa merajut masa depan bersama tim yang membesarkannya. Kans tersebut sangat besar mengingat Kadek Wardana dan Ahmad Kurniawan sudah semakin berumur, sementara kiper lainnya masih terlalu muda.
"Ya, saya rencananya minggu depan akan ke Malang untuk bertemu Pak Ruddy (Widodo). Saya senang jika bisa memperkuat klub yang membesarkan saya, apalagi saya juga asli Malang," demikian kata Teguh Amiruddin, kiper kelahiran 1993 yang selama ini merantau ke Perseru Serui dan Barito Putra.
Teguh bakal langsung bertemu General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo terkait penawaran kontrak. Ketertarikan Teguh kembali ke Arema -menurut informasi yang diperoleh media ini- lantaran hengkangnya Kurnia Meiga. Sejauh ini Meiga sangat sulit digeser dari dari posisi kiper utama.
Sejak Arema menjuarai ISL musim 2009-2010, nyaris tak ada kiper yang benar-benar bersaing dengannya di tim berjuluk Singo Edan. Meiga selalu menjadi pilihan utama, apalagi statusnya sebagai kiper nomor satu Tim Nasional Indonesia semakin menegaskan kualitasnya.
Arema pernah punya beberapa kiper muda berbakat, catat saja Teguh Amiruddin, M Natsir hingga Aji Saka. Tapi, dari sekian kiper muda, tidak ada yang memutuskan bertahan di Arema lebih lama. Mereka menghadapi pilihan logis, tetap di Arema dengan menjadi bayang-bayang Meiga, atau hengkang ke klub lain dan lebih banyak kesempatan.
Tetap berada di Arema memang membawa konsekuensi buruk bagi kiper-kiper muda karena posisi Kurnia Meiga terlampau kuat. Sudah banyak kiper yang keluar-masuk Stadion Kanjuruhan, pada akhirnya hanya membeku karena jarang diturunkan ketika Kurnia Meiga fit.
Ya, hanya cedera dan skorsing kartu yang bisa menghentikan kiper bersapa Entong itu selama di Arema. Sejak dirinya menjadi kiper utama Arema, posisinya seakan tidak mungkin tergantikan. Tapi itu semua berubah drastis pada 2015. Dominasi dan keberuntungan Meiga di Arema seakan sudah habis.
Diawali cedera lutut parah di QNB League 2015 saat lawan Barito Putra, Meiga tidak pernah mendapatkan posisinya kembali. Kadek Wardana akhirnya muncul sebagai kiper utama di Piala Presiden 2015 dan Piala Jenderal Sudirman 2015, sekalipun Meiga sudah sembuh dari cederanya.
Kondisi ini membuat mental Meiga rontok dan loyalitas yang bertahan selama bertahun-tahun akhirnya harus ditanggalkan. Berkah bagi penjaga gawang lainnya, karena paling tidak kini kompetisi untuk menjadi penjaga gawang Singo Edan dimulai dari nol lagi.
Kepergian Meiga seakan menjadi pintu pembuka sekaligus asa bagi kiper yang akan didatangkan Arema, termasuk Teguh Amiruddin. Bisa dikata kini persaingan di bawah mistar bisa lebih 'sehat' dan tidak hanya didominasi Kurnia Meiga sepanjang masa.
Jika benar menerima tawaran Arema, Teguh Amiruddin bisa merajut masa depan bersama tim yang membesarkannya. Kans tersebut sangat besar mengingat Kadek Wardana dan Ahmad Kurniawan sudah semakin berumur, sementara kiper lainnya masih terlalu muda.
"Ya, saya rencananya minggu depan akan ke Malang untuk bertemu Pak Ruddy (Widodo). Saya senang jika bisa memperkuat klub yang membesarkan saya, apalagi saya juga asli Malang," demikian kata Teguh Amiruddin, kiper kelahiran 1993 yang selama ini merantau ke Perseru Serui dan Barito Putra.
(sha)