Widodo Tetap Pelatih, Persegres Tak Silau Pemain Bintang
A
A
A
GRESIK - Persegres Gresik United hampir dipastikan memakai pelatih Widodo Cahyono Putro untuk membangun kekuatan pada musim 2016. Manajemen sudah menjalin komunikasi secara verbal dan Widodo siap kembali melatih tim berjuluk Laskar Jaka Samudra.
Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono mengatakan, secara formal memang belum ada ikatan antara Persegres dengan Widodo. Dia baru sebatas menjalin komunikasi dengan pelatih kelahiran Cilacap tersebut dan mendapatkan jawaban yang positif.
"Saya terus berkomunikasi dengan Widodo C Putro. Dia mengatakan bersedia tetap melatih Persegres, tapi belum ada kesepakatan secara resmi. Kesepakatan kontrak nanti akan kami putuskan setelah ada rapat dengan jajaran manajemen," tutur Bagoes.
Widodo dinilai memiliki kapasitas memadai untuk menjaring pemain-pemain muda lokal sesuai keinginan manajemen. Apalagi dedikasi Widodo terhadap sepak bola di Gresik tak perlu diragukan, salah satunya lewat akademi sepak bola WCP yang dikelolanya beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya Widodo dipercaya sebagai pelatih di Turnamen Piala Jenderal Sudirman. Widodo gagal membawa timnya lolos ke babak delapan besar karena kalah bersaing dengan tim yang lebih mapan seperti Arema Cronus, Persija Jakarta, hingga Sriwijaya FC.
Diuraikan pula, diperkirakan tim bakal kembali berlatih pada akhir Februari nanti karena mundurnya rencana Indonesia Super Competition (ISC). Kompetisi yang digagas PT Liga Indonesia tersebut memang menjadi patokan utama Persegres sebelum memulai aktivitas.
Sebab selain kompetisi itu tim kuning tidak memiliki agenda lain, baik dalam bentuk laga uji coba maupun turnamen. "ISC mundur, berarti persiapan juga tertunda. Saya rasa tidak ada masalah besar walau terlambat berlatih, karena patokan kami memang ISC dan bukan event lain," tambah dia.
Soal komposisi pemain, Bagoes mengakui bahwa semua pemain kontraknya sudah berakhir pada awal 2016. Namun dirinya optimistis ada banyak pemain lokal Gresik yang tetap bertahan, kendati beberapa nama memutuskan hengkang ke klub lain.
Dia menegaskan, Persegres memang mempertahankan konsep mengoptimalkan bakat-bakat lokal Gresik dan tidak bernafsu mendatangkan pemain dengan status bintang. Manajemen tidak khawatir konsep tersebut bakal mereduksi daya saing tim.
Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono mengatakan, secara formal memang belum ada ikatan antara Persegres dengan Widodo. Dia baru sebatas menjalin komunikasi dengan pelatih kelahiran Cilacap tersebut dan mendapatkan jawaban yang positif.
"Saya terus berkomunikasi dengan Widodo C Putro. Dia mengatakan bersedia tetap melatih Persegres, tapi belum ada kesepakatan secara resmi. Kesepakatan kontrak nanti akan kami putuskan setelah ada rapat dengan jajaran manajemen," tutur Bagoes.
Widodo dinilai memiliki kapasitas memadai untuk menjaring pemain-pemain muda lokal sesuai keinginan manajemen. Apalagi dedikasi Widodo terhadap sepak bola di Gresik tak perlu diragukan, salah satunya lewat akademi sepak bola WCP yang dikelolanya beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya Widodo dipercaya sebagai pelatih di Turnamen Piala Jenderal Sudirman. Widodo gagal membawa timnya lolos ke babak delapan besar karena kalah bersaing dengan tim yang lebih mapan seperti Arema Cronus, Persija Jakarta, hingga Sriwijaya FC.
Diuraikan pula, diperkirakan tim bakal kembali berlatih pada akhir Februari nanti karena mundurnya rencana Indonesia Super Competition (ISC). Kompetisi yang digagas PT Liga Indonesia tersebut memang menjadi patokan utama Persegres sebelum memulai aktivitas.
Sebab selain kompetisi itu tim kuning tidak memiliki agenda lain, baik dalam bentuk laga uji coba maupun turnamen. "ISC mundur, berarti persiapan juga tertunda. Saya rasa tidak ada masalah besar walau terlambat berlatih, karena patokan kami memang ISC dan bukan event lain," tambah dia.
Soal komposisi pemain, Bagoes mengakui bahwa semua pemain kontraknya sudah berakhir pada awal 2016. Namun dirinya optimistis ada banyak pemain lokal Gresik yang tetap bertahan, kendati beberapa nama memutuskan hengkang ke klub lain.
Dia menegaskan, Persegres memang mempertahankan konsep mengoptimalkan bakat-bakat lokal Gresik dan tidak bernafsu mendatangkan pemain dengan status bintang. Manajemen tidak khawatir konsep tersebut bakal mereduksi daya saing tim.
(aww)