Jadwal Piala Gubernur Jateng 2016 Ditunda, Mengapa?
A
A
A
SEMARANG - Piala Gubernur Jawa Tengah 2016 yang semula direncanakan digelar pada Mei mendatang mengalami perubahan jadwal hingga waktu tidak ditentukan. Turnamen regional yang melibatkan klub-klub Divisi Utama (DU) di Jawa Tengah itu baru akan diputar menunggu kejelasan dari kompetisi nasional.
Pasalnya, selain Indonesia Super Competition (ISC) 2016 yang diperuntukkan bagi klub kasta tertinggi, ada juga turnamen level nasional bagi klub DU dan Liga Nusantara (Divisi Satu). Biasanya, klub DU diputar tak berselang lama setelah klub Super Liga berjalan. ISC 2016 sesuai rencana ulang, digelar sejak Maret hingga November.
''Prinsipnya Piala Gubernur digelar setelah ada kepastian penyelenggaraan turnamen. Kami secara nonformal sudah membicarakan ini dengan operator turnamen tahun lalu dan peserta turnamen,''kata penggagas Piala Gubernur Jateng, Yoyok Sukawi, Jumat (5/2).
Yoyok mengatakan, pihaknya sudah memberikan mandat kepada Ketua PSSI Jateng Johar Lin Eng, untuk membentuk kepanitiaan. Namun, saat ini belum bisa banyak bergerak, karena masih menunggu perkembangan turnamen yang diselenggarakan oleh pusat.
''Kan ISC 2016 saja sudah mundur. Jadi kami tidak tahu kapan turnamen untuk DU diputar. Apalagi PSIS belum tentu diundang karena berada di peringkat terbawah dengan PSS Sleman,”kata pemilik nama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya dan juga Bos PSIS ini.
Ketua Komisi E DPRD Jateng ini menegaskan bahwa kendati penyelenggaraan Piala Gubernur belum pasti jadwalnya, namun tetap akan digelar. Pihaknya tidak ada rencana untuk membatalkan turnamen itu.
''Kan anggarannya sudah ada dari APBD Pemprov Jateng. Pokoknya tetap dilaksanakan, apakah itu nanti setelah turnamen nasional, atau sebelum,''ujar dia.
Sementara, mantan General Manager Persip Pekalongan Aam Ichwan lebih sepakat jika Piala Gubernur nantinya bisa menjadi semacam even pramusim klub DU sebelum turun di kompetisi nasional. Turnamen regional tersebut bisa menjadi ajang pemanasan, sebelum turun dalam kompetisi nasional.
''Sebaiknya begitu, atau bisa digelar setelah kompetisi nasional usai. Manfaatnya banyak, bisa sekaligus menjadi ajang seleksi pemain dalam pembentukan tim,” kata Aam.
Pihaknya khawatir, jika terburu-buru diputuskan waktu pelaksanaannya, maka yang akan kelabakan adalah klub-klub peserta. Karena itu, sebelumnya sudah ada kesepakatan, bahwa Piala Gubernur diputar setelah ada kejelasan dari turnamen nasional.
''Jadi tidak repot dan membentuk tim dua kali. Lebih baik bentuk tim sekali untuk ikut dua turnamen sekaligus,” paparnya.
Penasihat PSIS Semarang Wahyu Winarto juga sepakat jika Piala Gubernur digelar sebagai turnamen pramusim, seperti Inter Island yang menjadi laga pramusim ISL musim 2014. ”Jadi tim semakin solid saat turun dalam kompetisi nasional,”ucapnya.
Pasalnya, selain Indonesia Super Competition (ISC) 2016 yang diperuntukkan bagi klub kasta tertinggi, ada juga turnamen level nasional bagi klub DU dan Liga Nusantara (Divisi Satu). Biasanya, klub DU diputar tak berselang lama setelah klub Super Liga berjalan. ISC 2016 sesuai rencana ulang, digelar sejak Maret hingga November.
''Prinsipnya Piala Gubernur digelar setelah ada kepastian penyelenggaraan turnamen. Kami secara nonformal sudah membicarakan ini dengan operator turnamen tahun lalu dan peserta turnamen,''kata penggagas Piala Gubernur Jateng, Yoyok Sukawi, Jumat (5/2).
Yoyok mengatakan, pihaknya sudah memberikan mandat kepada Ketua PSSI Jateng Johar Lin Eng, untuk membentuk kepanitiaan. Namun, saat ini belum bisa banyak bergerak, karena masih menunggu perkembangan turnamen yang diselenggarakan oleh pusat.
''Kan ISC 2016 saja sudah mundur. Jadi kami tidak tahu kapan turnamen untuk DU diputar. Apalagi PSIS belum tentu diundang karena berada di peringkat terbawah dengan PSS Sleman,”kata pemilik nama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya dan juga Bos PSIS ini.
Ketua Komisi E DPRD Jateng ini menegaskan bahwa kendati penyelenggaraan Piala Gubernur belum pasti jadwalnya, namun tetap akan digelar. Pihaknya tidak ada rencana untuk membatalkan turnamen itu.
''Kan anggarannya sudah ada dari APBD Pemprov Jateng. Pokoknya tetap dilaksanakan, apakah itu nanti setelah turnamen nasional, atau sebelum,''ujar dia.
Sementara, mantan General Manager Persip Pekalongan Aam Ichwan lebih sepakat jika Piala Gubernur nantinya bisa menjadi semacam even pramusim klub DU sebelum turun di kompetisi nasional. Turnamen regional tersebut bisa menjadi ajang pemanasan, sebelum turun dalam kompetisi nasional.
''Sebaiknya begitu, atau bisa digelar setelah kompetisi nasional usai. Manfaatnya banyak, bisa sekaligus menjadi ajang seleksi pemain dalam pembentukan tim,” kata Aam.
Pihaknya khawatir, jika terburu-buru diputuskan waktu pelaksanaannya, maka yang akan kelabakan adalah klub-klub peserta. Karena itu, sebelumnya sudah ada kesepakatan, bahwa Piala Gubernur diputar setelah ada kejelasan dari turnamen nasional.
''Jadi tidak repot dan membentuk tim dua kali. Lebih baik bentuk tim sekali untuk ikut dua turnamen sekaligus,” paparnya.
Penasihat PSIS Semarang Wahyu Winarto juga sepakat jika Piala Gubernur digelar sebagai turnamen pramusim, seperti Inter Island yang menjadi laga pramusim ISL musim 2014. ”Jadi tim semakin solid saat turun dalam kompetisi nasional,”ucapnya.
(aww)