10 Kesimpulan dari Pengujian MotoGP Malaysia 2016
A
A
A
SEPANG - Pengujian MotoGP 2016 pertama di Malaysia sudah dilewati. Jorge Lorenzo keluar sebagai yang tercepat dari tiga hari pengujian di Sirkuit Internasional Sepang, 1-3 Februari 2016 lalu.
Dalam pengujian kemarin, semua pembalap menguji penggunaan Electronic Control Unit (ECU) terbaru dan ban Michelin untuk musim balap 2016. Hasilnya, Lorenzo jadi yang tercepat meski masih ada sejumlah masalah yang dikeluhkannya.
Pengujian kemarin juga menandai debut Casey Stoner kembali ke pentas MotoGP. Pembalap Australia itu jadi test rider Ducati setelah memutuskan pensiun 2013 lalu.
Banyak peristiwa menarik selama tiga hari pengujian di Negeri Jiran kemarin. Sindonews coba menarik 10 kesimpulan dari pengujian Malaysia yang dilansir dari motorsport.
1. Level Yamaha Meningkat
Hasil pengujian yang menempatkan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi jadi yang tercepat masih menunjukkan Yamaha berada di depan. Namu perkembangan Tim Garpu Tala meningkat pesat setelah mampu merebut 14 kali lap tercepat selama tiga hari.
2. Lorenzo Masih Mendominasi
Lorenzo membuktikan kapasitasnya sebagai juara bertahan MotoGP 2015. Keluar jadi yang tercepat sebanyak dua dari tiga hari menunjukkan kecepatan waktunya masih sangat baik ketimbang pembalap lain.
3. Rossi Coba Menjawab Spekulasi
Rossi yang bakal berusia 37 tahun di musim balap 2016, coba menjawab spekulasi dirinya bakal pensiun atau tidak musim depan. Pendekatannya selama pengujian masih sama yakni tidak membuat kesalahan dan menunggu apa yang terjadi di balapan sesungguhnya nanti. Selama di Sepang, catatan waktunya tidak terlalu buruk yang mengindikasikan The Doctor masih punya kapasitas untuk bersaing.
4. Honda Cuek dengan Keluhan Marquez-Pedrosa
Keluhan Marquez dan Pedrosa soal masalah ECU sepertinya belum bisa didengar dengan baik oleh Honda. Buktinya, kedua pembalapnya itu masih kesulitan bersaing dengan Lorenzo dan Rossi. Meski sudah memberi mesin anyar ketika menguji di Malaysia, hal itu belum menyelesaikan solusi. Bahkan Pedrosa secara terang-terangan sempat mengatakan mesin 'evolusi' Honda masih sama jeleknya seperti musim lalu.
5. Stoner Belum Habis
Mengaku tidak menunggangi motor selama hampir setahun, Stoner buktikan diri masih cukup menjanjikan di lintasan balap. Hanya dua hari diturunkan Ducati selama pengujian, juara dunia dua kali MotoGP itu sempat bersaing ketat dengan Rossi dan Lorenzo. Sayang, Stoner dipastikan tidak akan ikut di pengujian Australia nanti.
6. Ducati Belum Maksimal
Ducati mengalami penurunan performa ketimbang pengujian tahun lalu. Dua pembalap resminya, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso belum bisa bersaing menggunakan motor GP16. Terakhir, muncul keluhan dari Dovi jika gearbox-nya sedikit bermasalah yang membuatnya gagal tampil maksimal di Sepang.
7. Ban Depan Michelin Sudah Lebih Baik
Produsen ban asal Prancis membuktikan mereka mendengar keluhan pembalap. Ban depan yang selama ini dikeluhkan, mulai mendapat sanjungan dari Lorenzo, Rossi, dan Marquez.
8. Pembalap Satelit Makin Ketinggalan
Perubahan regulasi yang mengharuskan pembalap menggunakan ECU standar Magneti Marelli dan ban Michelin membuat semua tim fokus pada tim utamanya. Para pembalap satelit pun hanya mendapat jatah mesin tahun lalu untuk menguji di Sepang kemarin. Jika Honda meminta semua pembalapnya menggunakan mesin 2016, itu tak lain cuma karena ingin mengumpulkan data sebanyak-banyaknya.
9. Ban Belakang Michelin yang bermasalah
Masalah Michelin tampaknya beralih ke ban belakang. Insiden Loris Baz jadi buktinya, ban belakang bertipe lembutnya mengalami pecah saat dipacu dengan kecepatan hampir 300 km/jam.
10. Hasil Pengujian Sepang Bakal Diuji di Australia
Hasil pengujian di Malaysia bakal ditentukan di pengujian Australia 17-19 Februari mendatang. Andai Lorenzo dan Rossi kembali mendominasi, bukan tak mungkin seri pembuka di Qatar bakal jadi milik Yamaha. Terlebih Honda sejauh ini sudah menunjukkan kekhawatirannya. Marquez sempat mengaku jika selama pramusim Honda belum bisa berbenah, ia pasrah pada hasil di seri pembuka Qatar.
Dalam pengujian kemarin, semua pembalap menguji penggunaan Electronic Control Unit (ECU) terbaru dan ban Michelin untuk musim balap 2016. Hasilnya, Lorenzo jadi yang tercepat meski masih ada sejumlah masalah yang dikeluhkannya.
Pengujian kemarin juga menandai debut Casey Stoner kembali ke pentas MotoGP. Pembalap Australia itu jadi test rider Ducati setelah memutuskan pensiun 2013 lalu.
Banyak peristiwa menarik selama tiga hari pengujian di Negeri Jiran kemarin. Sindonews coba menarik 10 kesimpulan dari pengujian Malaysia yang dilansir dari motorsport.
1. Level Yamaha Meningkat
Hasil pengujian yang menempatkan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi jadi yang tercepat masih menunjukkan Yamaha berada di depan. Namu perkembangan Tim Garpu Tala meningkat pesat setelah mampu merebut 14 kali lap tercepat selama tiga hari.
2. Lorenzo Masih Mendominasi
Lorenzo membuktikan kapasitasnya sebagai juara bertahan MotoGP 2015. Keluar jadi yang tercepat sebanyak dua dari tiga hari menunjukkan kecepatan waktunya masih sangat baik ketimbang pembalap lain.
3. Rossi Coba Menjawab Spekulasi
Rossi yang bakal berusia 37 tahun di musim balap 2016, coba menjawab spekulasi dirinya bakal pensiun atau tidak musim depan. Pendekatannya selama pengujian masih sama yakni tidak membuat kesalahan dan menunggu apa yang terjadi di balapan sesungguhnya nanti. Selama di Sepang, catatan waktunya tidak terlalu buruk yang mengindikasikan The Doctor masih punya kapasitas untuk bersaing.
4. Honda Cuek dengan Keluhan Marquez-Pedrosa
Keluhan Marquez dan Pedrosa soal masalah ECU sepertinya belum bisa didengar dengan baik oleh Honda. Buktinya, kedua pembalapnya itu masih kesulitan bersaing dengan Lorenzo dan Rossi. Meski sudah memberi mesin anyar ketika menguji di Malaysia, hal itu belum menyelesaikan solusi. Bahkan Pedrosa secara terang-terangan sempat mengatakan mesin 'evolusi' Honda masih sama jeleknya seperti musim lalu.
5. Stoner Belum Habis
Mengaku tidak menunggangi motor selama hampir setahun, Stoner buktikan diri masih cukup menjanjikan di lintasan balap. Hanya dua hari diturunkan Ducati selama pengujian, juara dunia dua kali MotoGP itu sempat bersaing ketat dengan Rossi dan Lorenzo. Sayang, Stoner dipastikan tidak akan ikut di pengujian Australia nanti.
6. Ducati Belum Maksimal
Ducati mengalami penurunan performa ketimbang pengujian tahun lalu. Dua pembalap resminya, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso belum bisa bersaing menggunakan motor GP16. Terakhir, muncul keluhan dari Dovi jika gearbox-nya sedikit bermasalah yang membuatnya gagal tampil maksimal di Sepang.
7. Ban Depan Michelin Sudah Lebih Baik
Produsen ban asal Prancis membuktikan mereka mendengar keluhan pembalap. Ban depan yang selama ini dikeluhkan, mulai mendapat sanjungan dari Lorenzo, Rossi, dan Marquez.
8. Pembalap Satelit Makin Ketinggalan
Perubahan regulasi yang mengharuskan pembalap menggunakan ECU standar Magneti Marelli dan ban Michelin membuat semua tim fokus pada tim utamanya. Para pembalap satelit pun hanya mendapat jatah mesin tahun lalu untuk menguji di Sepang kemarin. Jika Honda meminta semua pembalapnya menggunakan mesin 2016, itu tak lain cuma karena ingin mengumpulkan data sebanyak-banyaknya.
9. Ban Belakang Michelin yang bermasalah
Masalah Michelin tampaknya beralih ke ban belakang. Insiden Loris Baz jadi buktinya, ban belakang bertipe lembutnya mengalami pecah saat dipacu dengan kecepatan hampir 300 km/jam.
10. Hasil Pengujian Sepang Bakal Diuji di Australia
Hasil pengujian di Malaysia bakal ditentukan di pengujian Australia 17-19 Februari mendatang. Andai Lorenzo dan Rossi kembali mendominasi, bukan tak mungkin seri pembuka di Qatar bakal jadi milik Yamaha. Terlebih Honda sejauh ini sudah menunjukkan kekhawatirannya. Marquez sempat mengaku jika selama pramusim Honda belum bisa berbenah, ia pasrah pada hasil di seri pembuka Qatar.
(bbk)