Perangkat Elektronik dan Michelin Jadi Fokus Utama Yamaha
Perangkat Elektronik dan Michelin Jadi Fokus Utama Yamaha
A
A
A
PHILLIP ISLAND - Tim Movistar Yamaha akan memfokuskan kinerja perangkat elektronik dan ban Michelin selama pengujian tes kedua di Sirkuit Phillip Island, Rabu (17/2/2016). Kedua permasalahan itu akan menjadi perhatian penuh tim Pabrikan asal Jepang, setelah pada tes pertama di Sepang masih menyisakan tanda tanya besar.
Kedua hal tersebut akan dijadikan sebagai data yang bermanfaat buat tim Yamaha sebelum mereka turun di seri pertama ajang balap MotoGP 2016 di GP Qatar, bulan depan. Itu yang disampaikan manajer tim Massimo Meregalli. "Kami meninggalkan tes pertama di Malaysia dengan menyisakan dua tanda tanya besar," singkatnya seperti dikutip Speedweek.
Meregalli menambahkan dua tanda tanya besar itu adalah masalah perkembangan sasis dan kecocokan perangkat lunak pada motor YZR M1. "Pertama kita harus memutuskan bagaimana perkembangan sasis apakah akan menggunakan sasis 2015 atau 2016. Keputusan nanti akan dibuat setelah kami menggunakan sasis pertama dan kemudian melihat kinerja perangkat lunak pada motor. Selain itu, saya berharap bahwa Michelin bisa memberikan senyawa ban baru karena Phillip Island mempunyai kontur jalan yang berbeda atau sedikit hangat."
Sementara itu, sejak Michelin resmi menjadi pemasok ban di ajang kuda besi musim ini. Banyak permasalahan yang dihadapi sirkus MotoGP, salah satunya yang dialami Loris Baz. Joki dari tim Avintia Racing team itu mengalami kecelakaan parah saat melakukan pengujian di Sirkuit Internasional Sepang, awal bulan ini.
Saat itu Baz sedang berpacu di trek lurus dan tanpa sebab ia tiba-tiba terjatuh saat memacu kecepatan hampir 300 km/jam. Akibat kecelakaan itu semua aktivitas di paddock terhenti akibat mendengar suara pembalap jatuh dengan hebat. Setelah dilakukan penyelidikan diketahui ban belakang motor pembalap berusia 23 tahun pecah sangat lebar. (Baca juga: Loris Baz Diselamatkan Jaket Saat Ban Michelin Pecah)
Singkat kata, ketika ditanya apakah tim Yamaha telah memberikan penilaian tentang tes pertama di Sepang, Meregalli menjawab belum. Menurutnya, terlalu berisiko untuk memberikan penilaian setelah tes pertama.
"Ini akan terlalu berisiko untuk memberikan penilaian setelah tes pertama. Tapi saya pikir kami melakukan pekerjaan yang benar-benar baik di musim dingin," beber Meregalli.
Kedua hal tersebut akan dijadikan sebagai data yang bermanfaat buat tim Yamaha sebelum mereka turun di seri pertama ajang balap MotoGP 2016 di GP Qatar, bulan depan. Itu yang disampaikan manajer tim Massimo Meregalli. "Kami meninggalkan tes pertama di Malaysia dengan menyisakan dua tanda tanya besar," singkatnya seperti dikutip Speedweek.
Meregalli menambahkan dua tanda tanya besar itu adalah masalah perkembangan sasis dan kecocokan perangkat lunak pada motor YZR M1. "Pertama kita harus memutuskan bagaimana perkembangan sasis apakah akan menggunakan sasis 2015 atau 2016. Keputusan nanti akan dibuat setelah kami menggunakan sasis pertama dan kemudian melihat kinerja perangkat lunak pada motor. Selain itu, saya berharap bahwa Michelin bisa memberikan senyawa ban baru karena Phillip Island mempunyai kontur jalan yang berbeda atau sedikit hangat."
Sementara itu, sejak Michelin resmi menjadi pemasok ban di ajang kuda besi musim ini. Banyak permasalahan yang dihadapi sirkus MotoGP, salah satunya yang dialami Loris Baz. Joki dari tim Avintia Racing team itu mengalami kecelakaan parah saat melakukan pengujian di Sirkuit Internasional Sepang, awal bulan ini.
Saat itu Baz sedang berpacu di trek lurus dan tanpa sebab ia tiba-tiba terjatuh saat memacu kecepatan hampir 300 km/jam. Akibat kecelakaan itu semua aktivitas di paddock terhenti akibat mendengar suara pembalap jatuh dengan hebat. Setelah dilakukan penyelidikan diketahui ban belakang motor pembalap berusia 23 tahun pecah sangat lebar. (Baca juga: Loris Baz Diselamatkan Jaket Saat Ban Michelin Pecah)
Singkat kata, ketika ditanya apakah tim Yamaha telah memberikan penilaian tentang tes pertama di Sepang, Meregalli menjawab belum. Menurutnya, terlalu berisiko untuk memberikan penilaian setelah tes pertama.
"Ini akan terlalu berisiko untuk memberikan penilaian setelah tes pertama. Tapi saya pikir kami melakukan pekerjaan yang benar-benar baik di musim dingin," beber Meregalli.
(aww)
Explore More