Performa Madura United Masih Mengecewakan
A
A
A
MADURA - Performa Madura United FC (MUFC) belum memuaskan. CEO MUFC Achsanul Qosasi pun tak sungkan mengutarakan kekecewaannya setelah Pasukan Gomes De Oliviera belum memetik kemenangan dalam dua laga uji coba. Terakhir, MUFC membuat kesalahan elementer saat ditahan imbang Persiba Balikpapan 1-1 di Stadion A Yani, Sumenep, Sabtu (20/2/2016).
Menurut Achsanul, MUFC tim seharusnya banyak belajar dan berkembang setelah menjalani pemusatan latihan di Kota Batu, Malang, dan melakukan uji tanding lawan Arema Cronus. Nelawan Arema, MUFC menyerah 1-2 dalam laga persahabatan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (14/2/2016).
Namun, yang membuat ketidakpuasan manajemen klub adalah hasil di Stadion A Yani, yang terjadi karena kesalahan sepele pemain belakang dan memberikan gol mudah untuk lawan.
"Pemain terlalu mudah membuat kesalahan. Kalau gol seperti itu, saya juga bisa melakukannya tanpa pemusatan latihan di Kota Batu. Pemain terlalu cepat drop ketika melihat pemain lainnya melakukan kesalahan. Masih kurang kerja keras," cetus Achsanul.
Dia melanjutkan, MU menginginkan pemain yang membawa karakter petarung yang tangguh dalam berbagai kondisi. Dia belum melihat aspek itu dalam dua pertandingan uji coba timnya, baik di Malang maupun di Sumenep. "Ini harus cepat diubah. Kami memilih pemain karena ingin melihat tekad untuk menang di lapangan," tambah dia.
"Sebagai sebuah tim, tugas utamanya adalah memuaskan penonton dan suporter. Itu hanya bisa dilakukan dengan kemenangan. Semua elemen tim harus memahami itu. Kalau memang tidak bisa bekerja ekstra keras, ya jangan bermain di sini," demikian dijabarkan Achsanul.
Hasil imbang 1-1 memang layak disesali MU. Sebab laga tersebut tergolong istimewa, yakni laga pertama MU di Pulau Madura yang seharusnya bisa memikat hati suporter. Apalagi juga dirangkai dengan pengenalan tim sekaligus jersey dan sponsor.
Pelatih Gomes De Oliviera pun terlihat kecewa seusai laga. Dia menilai aspek komunikasi serta organisasi tim masih banyak kelemahan walau sudah ada upaya perbaikan setelah dikalahkan Arema Cronus. "Jelas masih perlu perbaikan. Hasil ini tak sesuai harapan saya dan tim masih perlu bekerja lebih keras lagi," tutur Gomes.
Menurut Achsanul, MUFC tim seharusnya banyak belajar dan berkembang setelah menjalani pemusatan latihan di Kota Batu, Malang, dan melakukan uji tanding lawan Arema Cronus. Nelawan Arema, MUFC menyerah 1-2 dalam laga persahabatan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (14/2/2016).
Namun, yang membuat ketidakpuasan manajemen klub adalah hasil di Stadion A Yani, yang terjadi karena kesalahan sepele pemain belakang dan memberikan gol mudah untuk lawan.
"Pemain terlalu mudah membuat kesalahan. Kalau gol seperti itu, saya juga bisa melakukannya tanpa pemusatan latihan di Kota Batu. Pemain terlalu cepat drop ketika melihat pemain lainnya melakukan kesalahan. Masih kurang kerja keras," cetus Achsanul.
Dia melanjutkan, MU menginginkan pemain yang membawa karakter petarung yang tangguh dalam berbagai kondisi. Dia belum melihat aspek itu dalam dua pertandingan uji coba timnya, baik di Malang maupun di Sumenep. "Ini harus cepat diubah. Kami memilih pemain karena ingin melihat tekad untuk menang di lapangan," tambah dia.
"Sebagai sebuah tim, tugas utamanya adalah memuaskan penonton dan suporter. Itu hanya bisa dilakukan dengan kemenangan. Semua elemen tim harus memahami itu. Kalau memang tidak bisa bekerja ekstra keras, ya jangan bermain di sini," demikian dijabarkan Achsanul.
Hasil imbang 1-1 memang layak disesali MU. Sebab laga tersebut tergolong istimewa, yakni laga pertama MU di Pulau Madura yang seharusnya bisa memikat hati suporter. Apalagi juga dirangkai dengan pengenalan tim sekaligus jersey dan sponsor.
Pelatih Gomes De Oliviera pun terlihat kecewa seusai laga. Dia menilai aspek komunikasi serta organisasi tim masih banyak kelemahan walau sudah ada upaya perbaikan setelah dikalahkan Arema Cronus. "Jelas masih perlu perbaikan. Hasil ini tak sesuai harapan saya dan tim masih perlu bekerja lebih keras lagi," tutur Gomes.
(sha)