Dominasi Satya Wacana Atas Hangtuah Berujung Rekor
A
A
A
JOGJA - Satya Wacana Salatiga mengakhiri perjalanan di seri III Indonesian Basketball League (IBL) 2016 dengan hasil gemilang. Satya Wacana yang menundukkan Hangtuah Sumsel 61-50, Minggu (28/2/2016) membuat Firman Dwi Nugroho dkk mencatat rekor bagi klub.
Bertarung sengit sejak awal, Satya Wacana dan Hangtuah Sumsel saling kejar-kejaran angka hingga kuarter terakhir. Namun Satya Wacana berhasil meraih kemenangan kedua atas lawannya di musim ini yang jadi sejarah bagi klub.
Setelah bermain imbang di kuarer pertama dengan skor 8-8, Satya Wacana sempat kesulitan menahan gempuran Hangtuah di kuarter kedua setelah lawannya memasukkan Andrie Ekayan. Pemain yang akrab disapa Yayan berhasil mencetak 10 points dan membawa Hangtuah sempat unggul 26-17. Di sisa waktu dua menit, Satya Wacana hanya mampu menipiskan ketinggalan jadi 20-26.
Tak mau terlarut dengan penampilan buruk, Satya Wacana coba bangkit di kuarter ketiga. Skema fastbreak yang jadi andalan membawa Satya Wacana berbalik unggul 33-32. Di akhir kuarter, mereka berhasil menjaga keunggulan setengah bola 35-34.
Laga makin sengit di kuarter terakhir. Hangtuah sempat membalikkan kedudukan jadi 41-37, namun Satya Wacana membalasnya dan menutup laga dengan kemenangan 61-50.
Dua pemain Satya Wacana, Respati Ragil Pamungkas dan Budi Sucipto berhasil membukukan 14 angka. Sementara dari kubu Hangtuah, Yayan jadi pencetak angka terbanyak tim usai mendonasikan 12 poin.
"Ini jadi sejarah bagi kami karena untuk pertama kalinya bisa meraih dua kemenangan melawan Hangtuah. Di awal saya menginstrusikan kepada pemain untuk tidak terlalu tergantung pada Ragil. Saya juga bilang kepada Ragil agar tak terbebani untuk mencetak poin dan hari ini saya kasih kredit untuk semua pemain yang bermain secara tim ," ungkap pelatih Efri Meldi.
Selanjutnya, Satya Wacana bakal mengarungi seri keempat di Semarang. Efri berjanji, timnya bakal kembali menunjukkan semangat juang yang tinggi untuk merebut kemenangan sekalipun melawan tim raksasa.
"Menghadapi seri Semarang, kami akan lebih semangat sebab biasanya suporter Satya Wacana datang langsung. Kalau lawan tim papan tengah kami memang bisa mengimbangi, tetapi saat lawan tim besar saya ingin anak-anak bisa memberikan perlawanan yang lebih kuat," tegasnya.
Bertarung sengit sejak awal, Satya Wacana dan Hangtuah Sumsel saling kejar-kejaran angka hingga kuarter terakhir. Namun Satya Wacana berhasil meraih kemenangan kedua atas lawannya di musim ini yang jadi sejarah bagi klub.
Setelah bermain imbang di kuarer pertama dengan skor 8-8, Satya Wacana sempat kesulitan menahan gempuran Hangtuah di kuarter kedua setelah lawannya memasukkan Andrie Ekayan. Pemain yang akrab disapa Yayan berhasil mencetak 10 points dan membawa Hangtuah sempat unggul 26-17. Di sisa waktu dua menit, Satya Wacana hanya mampu menipiskan ketinggalan jadi 20-26.
Tak mau terlarut dengan penampilan buruk, Satya Wacana coba bangkit di kuarter ketiga. Skema fastbreak yang jadi andalan membawa Satya Wacana berbalik unggul 33-32. Di akhir kuarter, mereka berhasil menjaga keunggulan setengah bola 35-34.
Laga makin sengit di kuarter terakhir. Hangtuah sempat membalikkan kedudukan jadi 41-37, namun Satya Wacana membalasnya dan menutup laga dengan kemenangan 61-50.
Dua pemain Satya Wacana, Respati Ragil Pamungkas dan Budi Sucipto berhasil membukukan 14 angka. Sementara dari kubu Hangtuah, Yayan jadi pencetak angka terbanyak tim usai mendonasikan 12 poin.
"Ini jadi sejarah bagi kami karena untuk pertama kalinya bisa meraih dua kemenangan melawan Hangtuah. Di awal saya menginstrusikan kepada pemain untuk tidak terlalu tergantung pada Ragil. Saya juga bilang kepada Ragil agar tak terbebani untuk mencetak poin dan hari ini saya kasih kredit untuk semua pemain yang bermain secara tim ," ungkap pelatih Efri Meldi.
Selanjutnya, Satya Wacana bakal mengarungi seri keempat di Semarang. Efri berjanji, timnya bakal kembali menunjukkan semangat juang yang tinggi untuk merebut kemenangan sekalipun melawan tim raksasa.
"Menghadapi seri Semarang, kami akan lebih semangat sebab biasanya suporter Satya Wacana datang langsung. Kalau lawan tim papan tengah kami memang bisa mengimbangi, tetapi saat lawan tim besar saya ingin anak-anak bisa memberikan perlawanan yang lebih kuat," tegasnya.
(sha)