Pembenahan Skuat Persela Dilakukan dalam Skala Besar
A
A
A
LAMONGAN - Keterlibatan di Piala Gubernur Kalimantan Timur (PGK) 2016 menjadi inspirasi bagi Persela Lamongan untuk membangun kekuatan yang lebih kompetitif. Tim yang sempat bertarung di Samarinda masih berpotensi mengalami perubahan dalam skala besar.
Rencananya Persela akan kembali berlatih pada awal pekan depan. Manajemen berhasrat mendatangan pemain-pemain anyar dengan kualitas lebih baik untuk menambal kelemahan yang terdeteksi di Samarinda.
"Semua masih ada kemungkinan berubah. Masih ada pergantian pemain lagi di Persela," tegas Manager Persela, Yunan Achmadi.
"Pemain yang bertanding di Kalimantan bukan kekuatan permanen Persela. Kami juga ingin mendatangkan pemain yang memiliki kualitas bagus, agar nantinya tim menemukan formula yang tepat. Jadi jelas masih terus ada perubahan di tim Persela," jelasnya, Rabu (9/3/2016).
Yang menjadi sorotan setelah turnamen PGK adalah kinerja pemain asing, terutama Selim Kaabi dan Omar El Husseiny. Dua pemain ini dalam posisi kurang aman. Berbeda dengan Herman Dzumafo yang mendapat penilaian standar atau tidak terlalu buruk setelah mencetak empat gol dalam tiga laga.
Dalam rentang waktu sebelum event berikutnya, Persela ingin memanfaatkan momentum dengan mencari pemain yang dinilai bisa memberikan kontribusi besar pada tim. Terutama pemain yang bisa mencerna strategi pelatih Stefan Hansson dengan baik.
"Menurut pandangan saya ada progres positif walau gagal ke semifinal. Paling tidak tim sudah menunjukkan kemajuan walau persiapannya belum terlalu lama. Dengan melakukan evaluasi dan mendatangkan pemain baru, saya yakin Persela akan terus berkembang," tandas Yunan.
Manajemen sendiri menganggap ada progres di Kalimantan, walau akhirnya gagal menembus babak semifinal. Persela yang sempat menjadi pemuncak klasemen Grup A, harus tersungkur di laga terakhir karena tampil dengan 10 orang di saat melawan Arema Cronus.
Rencananya Persela akan kembali berlatih pada awal pekan depan. Manajemen berhasrat mendatangan pemain-pemain anyar dengan kualitas lebih baik untuk menambal kelemahan yang terdeteksi di Samarinda.
"Semua masih ada kemungkinan berubah. Masih ada pergantian pemain lagi di Persela," tegas Manager Persela, Yunan Achmadi.
"Pemain yang bertanding di Kalimantan bukan kekuatan permanen Persela. Kami juga ingin mendatangkan pemain yang memiliki kualitas bagus, agar nantinya tim menemukan formula yang tepat. Jadi jelas masih terus ada perubahan di tim Persela," jelasnya, Rabu (9/3/2016).
Yang menjadi sorotan setelah turnamen PGK adalah kinerja pemain asing, terutama Selim Kaabi dan Omar El Husseiny. Dua pemain ini dalam posisi kurang aman. Berbeda dengan Herman Dzumafo yang mendapat penilaian standar atau tidak terlalu buruk setelah mencetak empat gol dalam tiga laga.
Dalam rentang waktu sebelum event berikutnya, Persela ingin memanfaatkan momentum dengan mencari pemain yang dinilai bisa memberikan kontribusi besar pada tim. Terutama pemain yang bisa mencerna strategi pelatih Stefan Hansson dengan baik.
"Menurut pandangan saya ada progres positif walau gagal ke semifinal. Paling tidak tim sudah menunjukkan kemajuan walau persiapannya belum terlalu lama. Dengan melakukan evaluasi dan mendatangkan pemain baru, saya yakin Persela akan terus berkembang," tandas Yunan.
Manajemen sendiri menganggap ada progres di Kalimantan, walau akhirnya gagal menembus babak semifinal. Persela yang sempat menjadi pemuncak klasemen Grup A, harus tersungkur di laga terakhir karena tampil dengan 10 orang di saat melawan Arema Cronus.
(bep)