Kalah Taktik, Bayern Unggul Sisi Emosional Ketimbang Juventus
A
A
A
MUNICH - Bayern Muenchen melenggang ke perempat final setelah menang dramatis kontra Juventus di leg kedua 16 besar Liga Champions dini hari tadi. Sempat tertinggal 0-2, Die Roten berbalik unggul jadi 4-2 di masa perpanjangan waktu.
Dalam laga yang berlangsung di Allianz-Arena, Kamis (17/3/2016) dini hari WIB, Juventus sempat membuat publik tuan rumah terhenyak di babak pertama. Dua gol yang dicetak Paul Pogba dan Juan Cuadrado membawa Si Nyonya Tua di ambang kemenangan.
Bayern baru bisa bangkit di menit ke-73 setelah Robert Lewandowski memperkecil kedudukan. Skor 1-2 sejatinya bertahan hingga menit ke-90, namun gol Thomas Mueller di masa injury time waktu normal memaksa laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Di babak tersebut, Thiago Alcantara dan Kingsley Coman membawa Bayern berbalik unggul 4-2. Skor bertahan hingga laga usai di mana Bayern melenggang ke perempat final dengan keunggulan agregat 6-4 setelah di pertemuan pertama hanya bermain imbang 2-2.
Setelah pertandingan, Pep Guardiola menyebut Bayern sejatinya kalah taktik dari Juventus. Manajer berkepala plontos hanya meyakinkan anak asuhnya terus berjuang bisa mendapatkan gol.
"Comeback itu dilakukan secara emosional, bukan taktikal. Ketika Anda unggul 2-1 di Allianz Arena, tekanan membesar. Itu sangat sulit. Franck Ribery dan Kingsley Coman melakukannya dengan baik, Douglas Costa juga punya kemampuang dribble dan umpan yang baik, jadi semua berperan penting," ucapnya dilansir Football-Italia.
"Sepak bola dewasa ini, dalam satu menit mereka bisa menyebut anda sebagai penakluk dunia. Tapi semenit berikutnya, anda bisa jadi bencana. Kami terus mengangkat kepala kami dan di menit ke-69, saya pikir kami bisa membuatnya hingga gol pertama datang," jelasnya.
Soal taktik permainan, Guardiola melakukan perombakan di babak kedua di mana memasukkan Coman. Pemain pinjaman dari Juventus justru keluar jadi pahlawan Bayern dan menyingkirkan finalis Liga Champions musim lalu yang notabenenya klub pemiliknya.
"Dibutuhkan lebih dari 11 orang untuk memenangkan pertandingan. Alex Sandro terlihat lelah dan Coman punya tenaga yang segar dan kecepatan yang besar. Tidak mudah untuk membalikkan defisit 2-0 melawan tim Italia, jadi kami harus bersabar," tambahnya
"Kami hanya menyesali cara kami memulai pertandingan dan mudah-mudahan kami bisa belajar untuk perempat final nanti. Jika ingin memenangkan Liga Champions, anda harus mengalahkan tim-tim besar dan Juventus sangat mengesankan malam ini," pungkasnya.
Kemenangan membuat Muenchen sudah melenggang ke perempat final Liga Champions sebanyak 15 kali. Sedangkan kegagalan Juventus membuat wakil Italia habis di babak 16 besar.
Dalam laga yang berlangsung di Allianz-Arena, Kamis (17/3/2016) dini hari WIB, Juventus sempat membuat publik tuan rumah terhenyak di babak pertama. Dua gol yang dicetak Paul Pogba dan Juan Cuadrado membawa Si Nyonya Tua di ambang kemenangan.
Bayern baru bisa bangkit di menit ke-73 setelah Robert Lewandowski memperkecil kedudukan. Skor 1-2 sejatinya bertahan hingga menit ke-90, namun gol Thomas Mueller di masa injury time waktu normal memaksa laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Di babak tersebut, Thiago Alcantara dan Kingsley Coman membawa Bayern berbalik unggul 4-2. Skor bertahan hingga laga usai di mana Bayern melenggang ke perempat final dengan keunggulan agregat 6-4 setelah di pertemuan pertama hanya bermain imbang 2-2.
Setelah pertandingan, Pep Guardiola menyebut Bayern sejatinya kalah taktik dari Juventus. Manajer berkepala plontos hanya meyakinkan anak asuhnya terus berjuang bisa mendapatkan gol.
"Comeback itu dilakukan secara emosional, bukan taktikal. Ketika Anda unggul 2-1 di Allianz Arena, tekanan membesar. Itu sangat sulit. Franck Ribery dan Kingsley Coman melakukannya dengan baik, Douglas Costa juga punya kemampuang dribble dan umpan yang baik, jadi semua berperan penting," ucapnya dilansir Football-Italia.
"Sepak bola dewasa ini, dalam satu menit mereka bisa menyebut anda sebagai penakluk dunia. Tapi semenit berikutnya, anda bisa jadi bencana. Kami terus mengangkat kepala kami dan di menit ke-69, saya pikir kami bisa membuatnya hingga gol pertama datang," jelasnya.
Soal taktik permainan, Guardiola melakukan perombakan di babak kedua di mana memasukkan Coman. Pemain pinjaman dari Juventus justru keluar jadi pahlawan Bayern dan menyingkirkan finalis Liga Champions musim lalu yang notabenenya klub pemiliknya.
"Dibutuhkan lebih dari 11 orang untuk memenangkan pertandingan. Alex Sandro terlihat lelah dan Coman punya tenaga yang segar dan kecepatan yang besar. Tidak mudah untuk membalikkan defisit 2-0 melawan tim Italia, jadi kami harus bersabar," tambahnya
"Kami hanya menyesali cara kami memulai pertandingan dan mudah-mudahan kami bisa belajar untuk perempat final nanti. Jika ingin memenangkan Liga Champions, anda harus mengalahkan tim-tim besar dan Juventus sangat mengesankan malam ini," pungkasnya.
Kemenangan membuat Muenchen sudah melenggang ke perempat final Liga Champions sebanyak 15 kali. Sedangkan kegagalan Juventus membuat wakil Italia habis di babak 16 besar.
(bbk)