Bandung Utama Catat Skor Kemenangan Terbesar
A
A
A
SEMARANG - Pacific Caesar Surabaya mengakhiri perjalanannya di Seri IV Indonesian Basketball League (IBL) 2016 dengan hasil mengecewakan. Pacific kalah dengan skor telak 31-75 atas JNE Bandung Utama pada pertandingan yang digelar di GOR Sahabat, Semarang, Sabtu (19/03/2016).
Bandung Utama datang dalam kondisi yang agak pincang. Badai cedera tengah melanda tim polesan Ocky Tamtelahitu, sehingga mereka hanya memiliki lima orang pemain bench di game ini. Keadaan tersebut diperburuk dengan cederanya Luke Martinus di pertengahan kuarter pertama.
Kondisi itulah coba dimanfaatkan Pacific untuk mencuri poin di kuarter pertama dengan keunggulan 15-12. Situasi permainan berubah secara drastis di kuarter kedua. Bandung Utama bisa dengan leluasa bermain di paint area lawan dan mereka mengakhiri kuarter ini dengan keunggulan 20-37.
Laju Bandung Utama makin tak terbendung di kuarter ketiga. Para pemain Bandung Utama silih-berganti mencetak angka. Sementara itu, penampilan Pacific semakin menurun, sehingga mereka hanya bisa mencetak dua point di kuarter ketiga. Skor 58-22 untuk Bandung Utama menjadi akhir kuarter ketiga.
Meski sudah unggul jauh, para pemain Bandung Utama tetap bernafsu mencetak tambahan point di di kuarter keempat. Alhasil mereka sukses menyarangkan 17 points, sekaligus memastikan kemenangan dengan skor akhir 75-31.
Angka 75 menjadi skor kemenangan terbesar Bandung Utama selama kompetisi IBL 2016. Sementara, bagi Pacific ini menjadi poin memasukkan terendah mereka. Bandung Utama juga menorehkan poin kemasukan terkecil pada game ini.
Ini menjadi kemenangan kedua Bandung Utama atas Pacific, setelah sebelumnya mereka menang di seri III dengan skor 62-46. Fendi Yudha Pratama (center) tampil sebagai pendulang angka terbanyak Bandung Utama lewat torehan 14 angka. Di sisi lain, Reiner Hutasoit menjadi pemain Pacific paling subur dengan 11 poin.
"Defense kami cukup bagus di game ini, dan game plan saya berjalan dengan lancar. Kami kehilangan beberapa pemain di game ini. Ditambah lagi kondisi cedera Luke pada game tadi sepertinya agak mengkhawatirkan, kami segera melihat hasil cek dari rumah sakit.. Sebelumnya, kami telah kehilangan Papin, Andre Tiara, dan Teddy karena cedera. Menghadapi seri berikutnya, saya harus memaksimalkan semua pemain yang ada. Namun bukan bearti kami “pasrah” dengan situasi ini. Kami tidak akan menyerah menatap seri berikutnya di Bandung," ucap Octaviarro “Ocky” Tamtelahitu, pelatih JNE Bandung Utama.
Pada laga terakhirnya di Seri IV hari Minggu (20/03/2016), Bandung Utama akan berhadapan dengan Bimasakti Nikko Steel Malang. Sementara itu, Pacific telah mengakhiri seluruh pertandingannya di seri IV. Pacific selalu menelan kekalahan dari lima game yang telah dilakoni, dan membuat mereka masih berada pada peringkat terakhir klasemen sementara IBL.
Bandung Utama datang dalam kondisi yang agak pincang. Badai cedera tengah melanda tim polesan Ocky Tamtelahitu, sehingga mereka hanya memiliki lima orang pemain bench di game ini. Keadaan tersebut diperburuk dengan cederanya Luke Martinus di pertengahan kuarter pertama.
Kondisi itulah coba dimanfaatkan Pacific untuk mencuri poin di kuarter pertama dengan keunggulan 15-12. Situasi permainan berubah secara drastis di kuarter kedua. Bandung Utama bisa dengan leluasa bermain di paint area lawan dan mereka mengakhiri kuarter ini dengan keunggulan 20-37.
Laju Bandung Utama makin tak terbendung di kuarter ketiga. Para pemain Bandung Utama silih-berganti mencetak angka. Sementara itu, penampilan Pacific semakin menurun, sehingga mereka hanya bisa mencetak dua point di kuarter ketiga. Skor 58-22 untuk Bandung Utama menjadi akhir kuarter ketiga.
Meski sudah unggul jauh, para pemain Bandung Utama tetap bernafsu mencetak tambahan point di di kuarter keempat. Alhasil mereka sukses menyarangkan 17 points, sekaligus memastikan kemenangan dengan skor akhir 75-31.
Angka 75 menjadi skor kemenangan terbesar Bandung Utama selama kompetisi IBL 2016. Sementara, bagi Pacific ini menjadi poin memasukkan terendah mereka. Bandung Utama juga menorehkan poin kemasukan terkecil pada game ini.
Ini menjadi kemenangan kedua Bandung Utama atas Pacific, setelah sebelumnya mereka menang di seri III dengan skor 62-46. Fendi Yudha Pratama (center) tampil sebagai pendulang angka terbanyak Bandung Utama lewat torehan 14 angka. Di sisi lain, Reiner Hutasoit menjadi pemain Pacific paling subur dengan 11 poin.
"Defense kami cukup bagus di game ini, dan game plan saya berjalan dengan lancar. Kami kehilangan beberapa pemain di game ini. Ditambah lagi kondisi cedera Luke pada game tadi sepertinya agak mengkhawatirkan, kami segera melihat hasil cek dari rumah sakit.. Sebelumnya, kami telah kehilangan Papin, Andre Tiara, dan Teddy karena cedera. Menghadapi seri berikutnya, saya harus memaksimalkan semua pemain yang ada. Namun bukan bearti kami “pasrah” dengan situasi ini. Kami tidak akan menyerah menatap seri berikutnya di Bandung," ucap Octaviarro “Ocky” Tamtelahitu, pelatih JNE Bandung Utama.
Pada laga terakhirnya di Seri IV hari Minggu (20/03/2016), Bandung Utama akan berhadapan dengan Bimasakti Nikko Steel Malang. Sementara itu, Pacific telah mengakhiri seluruh pertandingannya di seri IV. Pacific selalu menelan kekalahan dari lima game yang telah dilakoni, dan membuat mereka masih berada pada peringkat terakhir klasemen sementara IBL.
(sha)