Bali United vs Persija Jakarta: Serdadu Tridatu Ogah Terlena
A
A
A
GIANYAR - Bali United ogah terlena dengan catatan apik mereka kontra Persija Jakarta di laga kedua Grup B Piala Bhayangkara, Senin (21/3) petang nanti. Pelatih Indra Sjafri tidak melihat kemenangan Bali United atas Persija di Turnamen Piala Presiden menjadi patokan dalam laga di Stadion I Wayan Dipta, petang nanti.
Bali dan Persija sama-sama terluka di pertandingan pembuka Piala Bhayangkara Grup B. Jika Bali United dipermak Arema Cronus 1-2, Persija dipermalukan PS Polri tiga gol tanpa balas. Sama-sama mendapatkan hasil buruk di laga perdana, membuat Bali United dan Persija harus mendapatkan angka penuh di pertandingan kali ini untuk membuka peluang lolos dari fase grup.
Bali United sendiri sebetulnya memiliki tren cukup baik di pertandingan sebelumnya. Yaitu ketika menang tiga gol tanpa balas di laga pembuka Piala Presiden yang menempatkan Persib Bandung sebagai juara kala itu. Akan tetapi, Indra tidak melihat itu sebagai keuntungan timnya. Bagi mantan pelatih tim nasional (timnas) U-19 itu, laga kontra Bali United bisa saja dijadikan Ismed Sofyan dkk usaha untuk benar-benar bangkit.
"Menang dulu (di Piala Presiden) itu bisa jadi motivasi, karena secara modal kami lebih percaya diri. Tapi sepak bola bisa berubah dari situasinya dan dari menit ke menit. Di laga nanti, 15 menit pertama akan menentukan buat pertandingan besok (hari ini). Situasi moral mereka (Persija) sekarang bisa mereka ambruk, seambruk-ambruknya atau dia bangkit. Itu yg kami antisipasi besok," ungkap Indra.
Tidak hanya Indra, salah satu penyerang asal Bali yang ada di skuad Serdadu Tridatu, I Nyoman Sukarja, juga bertekad bangkit dari kekalahan yang dialami pada laga pembuka. Bagi Sukarja, semua kesalahan yang terjadi saat dilumat Singo Edan, julukan Arema, harus segera dilupakan dan dievalusi. Meski begitu, Sukarja tetap melihat Persija adalah tim besar yang wajib diantisipasi penampilannya.
"Kemarin kalah, masih ada tiga pertandingan lagi bagi kami untuk segera bangkit. Bagaimana pun (Persija) yang pertama tim lama, sering juara, tim kuat. Kami sebagai tim baru tetap harus lakukan yang terbaik. Ditambah lagi ada pemain asing di kami. Yang harus dilakukan adalah bagaimana, mengurangi kesalahan di-counter attack lawan. Kurang fokus di pertahanan harus segera dicari solusinya," papar Sukarja.
Sebelum menghadapi Persija, Bali United pun baru saja menjalin kerja sama dengan perusahaan asuransi. Bagi skuat Bali United, jelas hal itu menambah kepercayaan diri mereka saat tampil di dalam lapangan. Karena kekhawatiran mengalami masalah cedera, sudah bisa diatasi dengan adanya asuransi tersebut. Indra menilai, memang sudah seharusnya klub-klub di Indonesia melakukan hal yang dilakukan Serdadu Tridatu saat ini untuk menjaga para pemainnya.
"Bagi kami ini betul-betul membuat kami nyaman. Karena masuk sponsor lagi yang baru. Kedua masuknya sponsor asuransi. Karena sepak bola modern harus seperti itu. Saya pernah ke Manchester City (Man City) dan juga Liverpool dan mereka mewajibkan adanya asuransi. Saya bersyukur dengan adanya ini apalagi kepada para pemain. Semoga kami bisa jadi ujung tombak bagi klub-klub lain untuk melakukan hal yang sama," papar Indra.
Bali dan Persija sama-sama terluka di pertandingan pembuka Piala Bhayangkara Grup B. Jika Bali United dipermak Arema Cronus 1-2, Persija dipermalukan PS Polri tiga gol tanpa balas. Sama-sama mendapatkan hasil buruk di laga perdana, membuat Bali United dan Persija harus mendapatkan angka penuh di pertandingan kali ini untuk membuka peluang lolos dari fase grup.
Bali United sendiri sebetulnya memiliki tren cukup baik di pertandingan sebelumnya. Yaitu ketika menang tiga gol tanpa balas di laga pembuka Piala Presiden yang menempatkan Persib Bandung sebagai juara kala itu. Akan tetapi, Indra tidak melihat itu sebagai keuntungan timnya. Bagi mantan pelatih tim nasional (timnas) U-19 itu, laga kontra Bali United bisa saja dijadikan Ismed Sofyan dkk usaha untuk benar-benar bangkit.
"Menang dulu (di Piala Presiden) itu bisa jadi motivasi, karena secara modal kami lebih percaya diri. Tapi sepak bola bisa berubah dari situasinya dan dari menit ke menit. Di laga nanti, 15 menit pertama akan menentukan buat pertandingan besok (hari ini). Situasi moral mereka (Persija) sekarang bisa mereka ambruk, seambruk-ambruknya atau dia bangkit. Itu yg kami antisipasi besok," ungkap Indra.
Tidak hanya Indra, salah satu penyerang asal Bali yang ada di skuad Serdadu Tridatu, I Nyoman Sukarja, juga bertekad bangkit dari kekalahan yang dialami pada laga pembuka. Bagi Sukarja, semua kesalahan yang terjadi saat dilumat Singo Edan, julukan Arema, harus segera dilupakan dan dievalusi. Meski begitu, Sukarja tetap melihat Persija adalah tim besar yang wajib diantisipasi penampilannya.
"Kemarin kalah, masih ada tiga pertandingan lagi bagi kami untuk segera bangkit. Bagaimana pun (Persija) yang pertama tim lama, sering juara, tim kuat. Kami sebagai tim baru tetap harus lakukan yang terbaik. Ditambah lagi ada pemain asing di kami. Yang harus dilakukan adalah bagaimana, mengurangi kesalahan di-counter attack lawan. Kurang fokus di pertahanan harus segera dicari solusinya," papar Sukarja.
Sebelum menghadapi Persija, Bali United pun baru saja menjalin kerja sama dengan perusahaan asuransi. Bagi skuat Bali United, jelas hal itu menambah kepercayaan diri mereka saat tampil di dalam lapangan. Karena kekhawatiran mengalami masalah cedera, sudah bisa diatasi dengan adanya asuransi tersebut. Indra menilai, memang sudah seharusnya klub-klub di Indonesia melakukan hal yang dilakukan Serdadu Tridatu saat ini untuk menjaga para pemainnya.
"Bagi kami ini betul-betul membuat kami nyaman. Karena masuk sponsor lagi yang baru. Kedua masuknya sponsor asuransi. Karena sepak bola modern harus seperti itu. Saya pernah ke Manchester City (Man City) dan juga Liverpool dan mereka mewajibkan adanya asuransi. Saya bersyukur dengan adanya ini apalagi kepada para pemain. Semoga kami bisa jadi ujung tombak bagi klub-klub lain untuk melakukan hal yang sama," papar Indra.
(aww)