Rossi, Penghalau Sinar Gemilang Lorenzo di Yamaha

Kamis, 07 April 2016 - 21:00 WIB
Rossi, Penghalau Sinar...
Rossi, Penghalau Sinar Gemilang Lorenzo di Yamaha
A A A
JAKARTA - Jorge Lorenzo kian dekat dengan pintu keluar Yamaha setelah delapan musim bergabung. Meski menyumbang tiga gelar juara bagi Tim Garpu Tala, pembalap asal Spanyol kini sedang menimang-nimang keputusan bertahan atau menerima tawaran Ducati musim depan.

Sebelumnya diberitakan, Lorenzo diisukan bakal hengkang usai menunda penandatanganan kontrak baru di Yamaha. Jika rekan setimnya Valentino Rossi dengan sigap menyambut perpanjangan masa baktinya hingga dua musim kedepan, juara dunia MotoGP musim lalu justru menundanya. Banyak spekulasi berkembang di mana Lorenzo merasa sakit hati soal prioritas Yamaha. Pasalnya, Rossi yang notabenenya pembalap yang ia kalahkan musim lalu malah disodori lebih dulu ketimbang dirinya.

Isu ketertarikan Yamaha pada pembalap muda Suzuki Maverick Vinales juga tak luput dari kabar yang beredar. Sekedar informasi, Yamaha disebut membidik Vinales yang musim lalu terpilih jadi Rookie of the Year untuk diduetkan dengan Rossi.

Meski sudah menyumbang tiga gelar bagi Yamaha, apa yang lantas membuat Lorenzo masih berpikir ulang soal masa depannya. Jika sosok Rossi yang dianggap bermasalah, berikut rekam jejak keduanya di Yamaha.

Era Rossi dan Lorenzo
Sejak bergabung dengan Yamaha, Rossi sukses menyumbang empat gelar juara yakni pada musim 2004, 2005, 2008, dan 2009. Semakin tenarnya pembalap asal Italia tentunya membuat popularitas Yamaha juga kian disegani di antara produsen kendaraan roda dua seperti termasuk Honda, Suzuki, dan Ducati.

Lorenzo datang pada musim 2008 setelah naik kelas dari kelas 250cc. Di awal kedatangannya, Lorenzo cukup memberi bukti di mana ia bisa jadi talenta berbakat yang direkrut Yamaha. Dua musim sejak kedatangannya, ia berhasil menyumbang gelar perdana untuk Yamaha setelah jadi juara dunia MotoGP 2010. Pada 2012, dia menggandakan gelarnya dan terakhir ia memberi gelar ketiga Yamaha di musim 2015.

Jika ditotal, Rossi memang masih unggul dari segi jumlah gelar ketimbang Lorenzo. Namun sejak 2013 atau di era kedua kembalinya Rossi ke Yamaha pascahengkang ke Ducati, Lorenzo jelas sosok tak tergantikan di Yamaha.

Kini muncul pertanyaan, mengapa sosok Rossi seolah jadi pilihan utama Yamaha? Jawabannya adalah kharisma The Doctor yang mampu membantu sisi penjualan Yamaha. Rossi bukan sekedar pembalap bagi mereka, melainkan juga ikon dari pabrik mereka yang berbasis di Jepang.

Berbagai komentar dari pihak Yamaha sudah menyatakan jika sosok Rossi memang tak bisa dilepaskan dari keberhasilan Yamaha menjual sepeda motornya. Pembalap Italia yang akrab dengan media dan punya jutaan penggemar, bisa menyumbang angka yang tak sedikit dalam urusan penjualan motor.

Sementara Lorenzo bukan berarti dianggap sebelah mata. Keberhasilannya jadi juara dunia musim lalu membuktikan ia bisa membawa Yamaha jadi motor sport nomor satu di dunia. Bahkan dalam lima musim terakhir, Lorenzo adalah pembalap terbaik yang dimiliki Lin Jarvis, bos Movistar Yamaha.

Selain itu, keduanya memang punya rekam jejak hubungan yang kurang harmonis. Pada 2011 lalu, keputusan Rossi hengkang ke Ducati adalah karena Yamaha masih mempertahankan Lorenzo. Keretakan hubungan itu jadi akar masalah yang akhirnya memuncak hingga musim lalu.

Pada kejuaraan 2015, Rossi dan Lorenzo yang bersaing sengit meraih trofi terlibat perang komentar di luar balapan. Kegagalan Rossi jadi juara dunia membuatnya menuding Lorenzo dapat bala bantuan dari sesama pembalap Spanyol yakni Marc Marquez dan Dani Pedrosa.

Kini hingga musim baru bergulir, hubungan kedua pembalap masih panas baik di luar dan dalam balapan. Hingga akhirnya, Lorenzo kini sedang memutuskan mau bertahan atau tidak.

Terlepas dari semua penjelasan di atas, saat ini keputusan ada di tangan Lorenzo. Ia bisa menentukan apakah mau bertahan dan bertandem dengan Rossi hingga 2018, atau sebaliknya hijrah ke Ducati seperti apa yang publik harapkan. Yang jelas, Yamaha sudah menyodorinya kontrak anyar beberapa waktu lalu meski kini disebut sudah menyiapkan plan B yakni menduetkan Vinales dengan Rossi. (Baca Juga: 70 Persen Pecinta MotoGP Ingin Lorenzo Cerai dengan Rossi)
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0845 seconds (0.1#10.140)