Tri Cetak Double-double Saat Pelita Jaya Bekuk Pacific Caesar
A
A
A
BANDUNG - Kemenangan atas Pacific Caesar Surabaya pada laga terakhirnya di seri V Indonesian Basketball League (IBL) 2016, memastikan Pelita Jaya menduduki peringkat kedua dalam tabel klasemen IBL. Pada pertandingan yang berlangsung di C-Tra Arena, Bandung, hari Minggu (10/04/2016) tersebut, Pelita Jaya menang dengan skor 89-44.
Hingga saat ini, Pelita Jaya telah mengoleksi 49 poin hasil dari 22 kemenangan dan lima kekalahan. Posisi skuad asuhan coach Benjamin Alvarezsipin III itu hanya kalah dari sang pemuncak klasemen, CLS Knights Surabaya. Bagi Pacific, hasil ini membuat mereka makin tenggelam di dasar klasemen dengan raihan 29 poin.
Bigman Pelita Jaya, Tri Hartanto tampil gemilang dengan torehan double-double (14 poin dan 14 rebounds). Dua rekan setim Tri, Fransisco Yogi Dasilva dan Dwi Haryoko turut tampil produktif lewat torehan masing-masing 14 dan 13 poin. Di kubu Pacific, Yerikho Tuasela membukukan total 14 poin.
Pelita Jaya menurunkan line up yang agak berbeda pada game kali ini. Coach Benji, sapaan akrab Benjamin, menurunkan Kelly Purwanto, Ary Chandra, Andy Batam, Dwi Haryoko, dan Adhi Pratama sebagai starter. Sementara starting five Pacific terdiri dari Indra Muhammad, Muhammad Ikrar, Dian Heryadi, Muhammad Wardana, serta Dicka Nugraha.
Meski tidak menurunkan komposisi pemain terbaiknya, kekuatan Pelita Jaya masih sulit ditandingi. Pola permainan Pelita Jaya tetap terorganisir dengan rapi, baik di sisi defense maupun offense. Alhasil, kuarter pertama berhasil direbut Pelita Jaya dengan keunggulan mutlak, 23-9. Ary dan Dwi Haryoko menjadi pemain Pelita Jaya paling impresif di kuarter pembuka ini lewat torehan masing-masing sembilan dan tujuh points.
Unggul cukup jauh, coach Benji pun leluasa untuk melakukan rotasi pemain di kuarter kedua. Beruntung, para pemain bench Pelita Jaya berhasil menjaga permainan cemerlangnya timnya. Tri Hartanto dan Fransisco Yogi Dasilva, misalnya, keduanya sama-sama membukukan 10 poin pada kuarter kedua ini. Di sisi lain, Pacific banyak melakukan serangan dari area luar pertahanan lawan. Perolehan angka tim asal Surabaya itu pun bertambah berkat dua kali tembakan tiga angka akurat dari Yerikho. Kuarter kedua berakhir dengan skor 44-19 untuk keunggulan Pelita Jaya.
Pelita Jaya makin leluasa memborbardir pertahanan lawan di kuarter kedua. Ketangguhan barisan bigman lawan membuat Pacific kesulitan untuk membendungnya. Sementara itu, tembakan tiga angka masih menjadi senjata Pacific untuk mendulang angka di kuarter ketiga ini. Saat buzzer berbunyi, Pelita Jaya berhasil melebarkan keunggulan menjadi 65-34.
Semangat para pemain Pelita Jaya yang menggebu berlanjut hingga kuarter keempat. Total 24 poin berhasil dicetak oleh para pemain Pelita Jaya di kuarter terakhir ini. Pertandingan pun berakhir dengan skor 89-44 untuk kemenangan Pelita Jaya.
"Pada game ini, saya memang banyak memberi kepercayaan kepada para pemain bench. Mereka membutuhkan pengalaman tanding yang lebih banyak. Dan, saya puas mereka (pemain bench) bisa memanfaatkannya dengan bermain bagus di game ini. Para pemain bench ini pun makin bagus dalam mengekekusi pola defense dan offense, selain itu effort mereka juga terus meningkat," ungkap Benjamin Alvarezsipin III, pelatih Pelita Jaya.
"Untuk persiapan menjelang seri Surabaya nanti, yang paling utama adalah kami harus melakukan recovery pemain terlebih dulu. Kami masih harus fight di seri Surabaya nanti agar bisa mempertahankan posisi dua besar seperti saat ini," tambahnya.
"Walaupun secara materi pemain kami lebih unggul dari lawan, kami tetap bermain 100 persen di game ini. Yang pasti, saya ingin selalu bermain sebaik mungkin setiap mendapat kesempatan dari pelatih. Semoga saja setelah ini kepercayaan diri saya bisa terus meningkat pada pertandingan-pertandingan berikutnya," ujar pemain Pelita Jaya, Fransisco Yogi Dasilva.
Setelah pertandingan berakhir, pemain senior Pelita Jaya, Andy “Batam” Poedjakesuma, menggelar acara perpisahan kepada para pendukung setianya yang hadir di C-Tra Arena. Hal itu dilakukan Batam karena ini merupakan penampilan terakhirnya di tempat ini. Ia telah memutuskan bahwa IBL 2016 menjadi musim terakhirnya berkarier sebagai pebasket profesional. Sebagai bentuk apresiasinya, Batam memberikan beberapa buah seragam bertandingnya kepada para fans.
"C-Tra Arena menjadi salah satu tempat yang paling tak terlupakan bagi saya. Tahun 2008 lalu, saya pernah mencetak 47 poin ketika bermain di sini. Tentu sangat berat rasanya harus pensiun karena saya masih sangat mencintai dunia basket ini. Meskipun begitu, saya akan terus mengerahkan semua kemampuan untuk membantu Pelita Jaya meraih gelar IBL musim ini," kata Batam.
Hingga saat ini, Pelita Jaya telah mengoleksi 49 poin hasil dari 22 kemenangan dan lima kekalahan. Posisi skuad asuhan coach Benjamin Alvarezsipin III itu hanya kalah dari sang pemuncak klasemen, CLS Knights Surabaya. Bagi Pacific, hasil ini membuat mereka makin tenggelam di dasar klasemen dengan raihan 29 poin.
Bigman Pelita Jaya, Tri Hartanto tampil gemilang dengan torehan double-double (14 poin dan 14 rebounds). Dua rekan setim Tri, Fransisco Yogi Dasilva dan Dwi Haryoko turut tampil produktif lewat torehan masing-masing 14 dan 13 poin. Di kubu Pacific, Yerikho Tuasela membukukan total 14 poin.
Pelita Jaya menurunkan line up yang agak berbeda pada game kali ini. Coach Benji, sapaan akrab Benjamin, menurunkan Kelly Purwanto, Ary Chandra, Andy Batam, Dwi Haryoko, dan Adhi Pratama sebagai starter. Sementara starting five Pacific terdiri dari Indra Muhammad, Muhammad Ikrar, Dian Heryadi, Muhammad Wardana, serta Dicka Nugraha.
Meski tidak menurunkan komposisi pemain terbaiknya, kekuatan Pelita Jaya masih sulit ditandingi. Pola permainan Pelita Jaya tetap terorganisir dengan rapi, baik di sisi defense maupun offense. Alhasil, kuarter pertama berhasil direbut Pelita Jaya dengan keunggulan mutlak, 23-9. Ary dan Dwi Haryoko menjadi pemain Pelita Jaya paling impresif di kuarter pembuka ini lewat torehan masing-masing sembilan dan tujuh points.
Unggul cukup jauh, coach Benji pun leluasa untuk melakukan rotasi pemain di kuarter kedua. Beruntung, para pemain bench Pelita Jaya berhasil menjaga permainan cemerlangnya timnya. Tri Hartanto dan Fransisco Yogi Dasilva, misalnya, keduanya sama-sama membukukan 10 poin pada kuarter kedua ini. Di sisi lain, Pacific banyak melakukan serangan dari area luar pertahanan lawan. Perolehan angka tim asal Surabaya itu pun bertambah berkat dua kali tembakan tiga angka akurat dari Yerikho. Kuarter kedua berakhir dengan skor 44-19 untuk keunggulan Pelita Jaya.
Pelita Jaya makin leluasa memborbardir pertahanan lawan di kuarter kedua. Ketangguhan barisan bigman lawan membuat Pacific kesulitan untuk membendungnya. Sementara itu, tembakan tiga angka masih menjadi senjata Pacific untuk mendulang angka di kuarter ketiga ini. Saat buzzer berbunyi, Pelita Jaya berhasil melebarkan keunggulan menjadi 65-34.
Semangat para pemain Pelita Jaya yang menggebu berlanjut hingga kuarter keempat. Total 24 poin berhasil dicetak oleh para pemain Pelita Jaya di kuarter terakhir ini. Pertandingan pun berakhir dengan skor 89-44 untuk kemenangan Pelita Jaya.
"Pada game ini, saya memang banyak memberi kepercayaan kepada para pemain bench. Mereka membutuhkan pengalaman tanding yang lebih banyak. Dan, saya puas mereka (pemain bench) bisa memanfaatkannya dengan bermain bagus di game ini. Para pemain bench ini pun makin bagus dalam mengekekusi pola defense dan offense, selain itu effort mereka juga terus meningkat," ungkap Benjamin Alvarezsipin III, pelatih Pelita Jaya.
"Untuk persiapan menjelang seri Surabaya nanti, yang paling utama adalah kami harus melakukan recovery pemain terlebih dulu. Kami masih harus fight di seri Surabaya nanti agar bisa mempertahankan posisi dua besar seperti saat ini," tambahnya.
"Walaupun secara materi pemain kami lebih unggul dari lawan, kami tetap bermain 100 persen di game ini. Yang pasti, saya ingin selalu bermain sebaik mungkin setiap mendapat kesempatan dari pelatih. Semoga saja setelah ini kepercayaan diri saya bisa terus meningkat pada pertandingan-pertandingan berikutnya," ujar pemain Pelita Jaya, Fransisco Yogi Dasilva.
Setelah pertandingan berakhir, pemain senior Pelita Jaya, Andy “Batam” Poedjakesuma, menggelar acara perpisahan kepada para pendukung setianya yang hadir di C-Tra Arena. Hal itu dilakukan Batam karena ini merupakan penampilan terakhirnya di tempat ini. Ia telah memutuskan bahwa IBL 2016 menjadi musim terakhirnya berkarier sebagai pebasket profesional. Sebagai bentuk apresiasinya, Batam memberikan beberapa buah seragam bertandingnya kepada para fans.
"C-Tra Arena menjadi salah satu tempat yang paling tak terlupakan bagi saya. Tahun 2008 lalu, saya pernah mencetak 47 poin ketika bermain di sini. Tentu sangat berat rasanya harus pensiun karena saya masih sangat mencintai dunia basket ini. Meskipun begitu, saya akan terus mengerahkan semua kemampuan untuk membantu Pelita Jaya meraih gelar IBL musim ini," kata Batam.
(bbk)