Denda Rp56 Juta Menanti Suporter yang Sewa PSK di Prancis
A
A
A
PARIS - Dua bulan jelang bergulirnya Piala Eropa 2016, Prancis memperketat aturan terkait prostitusi lokal. Suporter yang kedapatan menggunakan jasa prostitusi di negara itu terancam denda 3 ribu Pound atau skitar Rp56 juta.
Menurut laporan Daily Star, hari ini Prancis resmi mengesahkan undang-undang tersebut sehingga ancaman hukuman dan denda sifatnya berlaku untuk semua, tak terkecuali suporter timnas yang negaranya lolos ke putaran final Piala Eropa 2016.
Sumber dari pengadilan setempat mengatakan, ancaman denda sebesar 3 ribu Pound merupakan tahap awal dari upaya pengendalian prostitusi lokal jelang kedatangan ratusan ribu suporter dari negara-negara kontestan Piala Eropa. Selanjutnya, aturan bakal lebih diperketat.
"Pendukung timnas sepakbola di Piala Eropa 2016 perlu menyadari bahwa praktek prostitusi di sini adalah sebuah kejahatan. Siapa pun yang terbukti terlibat dalam prostitusi di sini akan diganjar hukuman," demikian laporan sumber.
Rencana memperketat aturan prostitusi di Prancis sebetulnya mulai bergulir sejak dua tahun lalu. Namun undang-undang baru berhasil disahkan hari ini, lantaran mendapat pro dan kontra di kalagan masyarakat.
Catherine Stephens, dari asosiasi pekerja seks komersil (PSK) yang berbasis di Inggris menyebut undang-undang baru yang diberlakukan Prancis sama sekali tidak menguntungkan PSK di sana. Menurutnya,
"Kita perlu menciptakan situasi di mana mudah untuk melaporkan kerugian, kekerasan dan pemaksaan. Kriminalisasi tempat pelacuran, atau klien, kami akan melawannya," kata Stephens. (Baca juga : UEFA Jamin Keselamatan Penggemar dan Pemain)
Menurut laporan Daily Star, hari ini Prancis resmi mengesahkan undang-undang tersebut sehingga ancaman hukuman dan denda sifatnya berlaku untuk semua, tak terkecuali suporter timnas yang negaranya lolos ke putaran final Piala Eropa 2016.
Sumber dari pengadilan setempat mengatakan, ancaman denda sebesar 3 ribu Pound merupakan tahap awal dari upaya pengendalian prostitusi lokal jelang kedatangan ratusan ribu suporter dari negara-negara kontestan Piala Eropa. Selanjutnya, aturan bakal lebih diperketat.
"Pendukung timnas sepakbola di Piala Eropa 2016 perlu menyadari bahwa praktek prostitusi di sini adalah sebuah kejahatan. Siapa pun yang terbukti terlibat dalam prostitusi di sini akan diganjar hukuman," demikian laporan sumber.
Rencana memperketat aturan prostitusi di Prancis sebetulnya mulai bergulir sejak dua tahun lalu. Namun undang-undang baru berhasil disahkan hari ini, lantaran mendapat pro dan kontra di kalagan masyarakat.
Catherine Stephens, dari asosiasi pekerja seks komersil (PSK) yang berbasis di Inggris menyebut undang-undang baru yang diberlakukan Prancis sama sekali tidak menguntungkan PSK di sana. Menurutnya,
"Kita perlu menciptakan situasi di mana mudah untuk melaporkan kerugian, kekerasan dan pemaksaan. Kriminalisasi tempat pelacuran, atau klien, kami akan melawannya," kata Stephens. (Baca juga : UEFA Jamin Keselamatan Penggemar dan Pemain)
(sha)