Ibnu Grahan Aman Arsiteki Bhayangkara Surabaya United di ISC
A
A
A
SURABAYA - Ibnu Grahan bisa bernapas lega setelah posisinya aman pascamerger antara Surabaya United dan PS Polri menjadi Bhayangkara Surabaya United. Dia tetap dieprcaya menukangi BSU menghadapi Indonesia Soccer Championship (ISC) A yang akan bergulir 29 April mendatang.
Semakin dekatnya ISC 2016 menjadi dasar pemikiran manajemen untuk tidak melakukan perubahan secara drastis. Apalagi persiapan sudah berjalan meliputi latihan rutin dan uji coba, sejak merger belum dilakukan. Dikhawatirkan perubahan besar membawa efek kurang baik.
"Posisi Ibnu Grahan sebagai pelatih tidak berubah untuk ISC 2016. Kami sengaja tak melakukan perubahan terlalu drastis pada tim karena selama ini sudah melakukan persiapan. Hanya ada penambahan pemain saja," jelas Rahmad Sumanjaya, Direktur Operasional BSU, dihubungi Kamis (14/4).
Dia meyakini tim yang ada sekarang sudah cukup mapan dan tinggal penyempurnaan melalui program uji coba. "Kalau musim berikutnya, kita lihat saja nanti. Pastinya ada evaluasi lagi. Pastinya untuk sekarang (ISC) posisi pelatih masih tetap sama," tambah dia.
Setelah berganti nama menjadi Bhayangkara Surabaya United, tim pertama yang akan dijajal adalah Arema Cronus. BSU bakal berkunjung ke Stadion Kanjuruhan, Malang, pekan depan dan itu dianggap sebagai kesempatan bagus menguji mental tim.
Ibnu Grahan sendiri menyatakan ketertarikannya menjajal kekuatan Singo Edan. "Arema punya skuad bagus, suporter fanatik dan baru saja menjuarai Piala Bhayangkara. Itu akan sangat bagus untuk menguji teknik maupun mental pemain kami," tutur Ibnu Grahan.
Soal bagaimana perubahan atau penambahan komposisi pemain setelah merger dengan PS Polri, dia belum banyak memberikan komentar. Ibnu sejauh ini hanya berharap timnya semakin komplet dan kompetitif setelah berubah menjadi Bhayangkara Surabaya United.
"Saya sejauh ini memiliki tim dengan kualitas bagus. Kalau pun ada tambahan pemain baru dari PS Polri, saya berharap itu membawa dampak positif. Semakin lengkap komposisi tim ini, maka akan semakin banyak pilihan dalam menerapkan strategi," tandasnya.
Semakin dekatnya ISC 2016 menjadi dasar pemikiran manajemen untuk tidak melakukan perubahan secara drastis. Apalagi persiapan sudah berjalan meliputi latihan rutin dan uji coba, sejak merger belum dilakukan. Dikhawatirkan perubahan besar membawa efek kurang baik.
"Posisi Ibnu Grahan sebagai pelatih tidak berubah untuk ISC 2016. Kami sengaja tak melakukan perubahan terlalu drastis pada tim karena selama ini sudah melakukan persiapan. Hanya ada penambahan pemain saja," jelas Rahmad Sumanjaya, Direktur Operasional BSU, dihubungi Kamis (14/4).
Dia meyakini tim yang ada sekarang sudah cukup mapan dan tinggal penyempurnaan melalui program uji coba. "Kalau musim berikutnya, kita lihat saja nanti. Pastinya ada evaluasi lagi. Pastinya untuk sekarang (ISC) posisi pelatih masih tetap sama," tambah dia.
Setelah berganti nama menjadi Bhayangkara Surabaya United, tim pertama yang akan dijajal adalah Arema Cronus. BSU bakal berkunjung ke Stadion Kanjuruhan, Malang, pekan depan dan itu dianggap sebagai kesempatan bagus menguji mental tim.
Ibnu Grahan sendiri menyatakan ketertarikannya menjajal kekuatan Singo Edan. "Arema punya skuad bagus, suporter fanatik dan baru saja menjuarai Piala Bhayangkara. Itu akan sangat bagus untuk menguji teknik maupun mental pemain kami," tutur Ibnu Grahan.
Soal bagaimana perubahan atau penambahan komposisi pemain setelah merger dengan PS Polri, dia belum banyak memberikan komentar. Ibnu sejauh ini hanya berharap timnya semakin komplet dan kompetitif setelah berubah menjadi Bhayangkara Surabaya United.
"Saya sejauh ini memiliki tim dengan kualitas bagus. Kalau pun ada tambahan pemain baru dari PS Polri, saya berharap itu membawa dampak positif. Semakin lengkap komposisi tim ini, maka akan semakin banyak pilihan dalam menerapkan strategi," tandasnya.
(aww)