Langgar Ketentuan Mesin, Lewis Hamilton Kena Penalti Grid
A
A
A
SHANGHAI - Lewis Hamilton mendapat penalti grid saat bertarung di Grand Prix Formula 1 China akhir pekan nanti. Penyebabnya, pembalap Mercedes melakukan pergantian girboks akibat ditabrak pembalap Williams Valtteri Bottas.
Seperti diberitakan Autosport, Kamis (14/4), Hamilton mengganti girboks mobil Mercedes W07 akibat mengalami crash dengan Bottas di Grand Prix Bahrain 3 April lalu. Ketika itu, pembalap asal Inggris ditubruk di tikungan pertama Sirkuit Sakhir. Bottas pun dijatuhi hukuman penalti dua poin. (Baca Juga: Usai Tabrak Hamilton, Bottas Janji Tetap Ugal-ugalan)
Sialnya, kerusakan mobil membuat Hamilton mau tak mau mengganti girboksnya untuk Grand Prix China, Minggu (17/4) nanti. Hal itu melanggar ketentuan FIA yang mengharuskan pembalap mengganti komponen mesinnya minimal di enam balapan pertama, atau tepatnya di Grand Prix Monaco.
Ia pun akhirnya dihukum penalti grid yakni turun lima posisi saat memulai balapan nanti. Jika bisa meraih pole, maka Hamilton bakal memulai start dari posisi keenam.
Mercedes pun sudah memberi pernyataan lewat akun Twitter resminya. Mereka mengaku tetap optimis Hamilton bisa meraih hasil maksimal di Sirkuit Shanghai, tempat yang selalu dimenanginya dalam dua musim terakhir.
"Girbox dari mobil F1 W07 Hybrid milik Lewis Hamilton mengalami kerusakan di Bahrain sehingga memerlukan pemeriksaan fisik. Setelah dilakukan pengambilan keputusan, maka kami mengubah girbox ketimbang mengambil risiko kedepannya," kicau Mercedes.
"Dari empat sirkuit kedepannya, Shanghai adalah tempat terbaik untuk melakukan perubahan sekaligus menelan hukuman penalti yang diberikan. Sirkuit Internasional Shanghai memberi peluang menyalip dengan baik sehingga ada banyak kesempatan untuk Lewis Hamilton melupakan hukumannya," demikian pernyataan Mercedes.
Terlepas dari sikap optimistis Mercedes, kondisi itu membuat Hamilton makin sulit mengejar posisi rival yang juga rekan setimnya, Nico Rosberg, di klasemen pembalap. Pasalnya, pembalap asal Jerman sudah menyapu bersih dua kemenangan di Australia dan Bahrain sehingga unggul 17 angka dari Hamilton.
Seperti diberitakan Autosport, Kamis (14/4), Hamilton mengganti girboks mobil Mercedes W07 akibat mengalami crash dengan Bottas di Grand Prix Bahrain 3 April lalu. Ketika itu, pembalap asal Inggris ditubruk di tikungan pertama Sirkuit Sakhir. Bottas pun dijatuhi hukuman penalti dua poin. (Baca Juga: Usai Tabrak Hamilton, Bottas Janji Tetap Ugal-ugalan)
Sialnya, kerusakan mobil membuat Hamilton mau tak mau mengganti girboksnya untuk Grand Prix China, Minggu (17/4) nanti. Hal itu melanggar ketentuan FIA yang mengharuskan pembalap mengganti komponen mesinnya minimal di enam balapan pertama, atau tepatnya di Grand Prix Monaco.
Ia pun akhirnya dihukum penalti grid yakni turun lima posisi saat memulai balapan nanti. Jika bisa meraih pole, maka Hamilton bakal memulai start dari posisi keenam.
Mercedes pun sudah memberi pernyataan lewat akun Twitter resminya. Mereka mengaku tetap optimis Hamilton bisa meraih hasil maksimal di Sirkuit Shanghai, tempat yang selalu dimenanginya dalam dua musim terakhir.
"Girbox dari mobil F1 W07 Hybrid milik Lewis Hamilton mengalami kerusakan di Bahrain sehingga memerlukan pemeriksaan fisik. Setelah dilakukan pengambilan keputusan, maka kami mengubah girbox ketimbang mengambil risiko kedepannya," kicau Mercedes.
"Dari empat sirkuit kedepannya, Shanghai adalah tempat terbaik untuk melakukan perubahan sekaligus menelan hukuman penalti yang diberikan. Sirkuit Internasional Shanghai memberi peluang menyalip dengan baik sehingga ada banyak kesempatan untuk Lewis Hamilton melupakan hukumannya," demikian pernyataan Mercedes.
Terlepas dari sikap optimistis Mercedes, kondisi itu membuat Hamilton makin sulit mengejar posisi rival yang juga rekan setimnya, Nico Rosberg, di klasemen pembalap. Pasalnya, pembalap asal Jerman sudah menyapu bersih dua kemenangan di Australia dan Bahrain sehingga unggul 17 angka dari Hamilton.
(bep)