Ranieri: Bukan Uang Yang Membuat Leicester City Hebat
A
A
A
LONDON - Claudio Ranieri membeberkan kunci sukses Leicester di Liga Inggris musim ini. The Tinkerman menyatakan mengapa The Foxes begitu perkasa karena saling percaya.
Ranieri menilai Leicester bukanlah tim kaya. Dia tidak pernah diguyur ratusan juta euro untuk membeli pemain berlabel bintang. Maklum, saja harta Leicester tidak lebih dari 127 juta euro.
Jumlah kekayaan Leicester kalah jauh dibandingkan Manchester City (501 juta euro), Chelsea (489 juta), Arsenal (440 juta), Manchester United (414 juta), Liverpool (366 juta) dan Tottenham Hotspur (312 juta).
Kondisi itu membuat uang belanja Leicester tergolong minim. Ranieri hanya disuplay 50 juta euro untuk membeli pemain pada musim ini. Bandingkan dengan Man City yang dananya menembus 203,7 juta euro atau MU yang mencapai 146, 2 juta euro.
Leicester juga tidak punya pemain yang harganya selangit. Personel termahalnya hanya Riyad Mahrez yang bernilai 20 juta euro. Tapi, menurut Ranieri justru itu yang menjadi kekuatan tim asuhannya.
“Kerja keras? Itulah aset terbesar kami. Leicester tidak punya pemain mahal. Tapi, kami punya sekumpulan pemain bagus. Mereka mengejar apa yang diinginkan dengan penuh tanggung jawab,” jelas Leicester, dilansir daily star.
Ranieri menilai, karena tidak terlalu unggul dari tim lain, pemain Leicester bisa melakukan pekerjaannya dengan santai. Itu berbeda dari pemain lain yang harus membuktikan kapasitasnya sesuai ekspektasi publik.
“Di tim ini tidak ada pemain yang mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang ingin berusaha menjadi pahlawan. Kami menangis dan tertawa bersama. Itu yang membuat kami kuat,” pungkas Ranieri.
Ranieri menilai Leicester bukanlah tim kaya. Dia tidak pernah diguyur ratusan juta euro untuk membeli pemain berlabel bintang. Maklum, saja harta Leicester tidak lebih dari 127 juta euro.
Jumlah kekayaan Leicester kalah jauh dibandingkan Manchester City (501 juta euro), Chelsea (489 juta), Arsenal (440 juta), Manchester United (414 juta), Liverpool (366 juta) dan Tottenham Hotspur (312 juta).
Kondisi itu membuat uang belanja Leicester tergolong minim. Ranieri hanya disuplay 50 juta euro untuk membeli pemain pada musim ini. Bandingkan dengan Man City yang dananya menembus 203,7 juta euro atau MU yang mencapai 146, 2 juta euro.
Leicester juga tidak punya pemain yang harganya selangit. Personel termahalnya hanya Riyad Mahrez yang bernilai 20 juta euro. Tapi, menurut Ranieri justru itu yang menjadi kekuatan tim asuhannya.
“Kerja keras? Itulah aset terbesar kami. Leicester tidak punya pemain mahal. Tapi, kami punya sekumpulan pemain bagus. Mereka mengejar apa yang diinginkan dengan penuh tanggung jawab,” jelas Leicester, dilansir daily star.
Ranieri menilai, karena tidak terlalu unggul dari tim lain, pemain Leicester bisa melakukan pekerjaannya dengan santai. Itu berbeda dari pemain lain yang harus membuktikan kapasitasnya sesuai ekspektasi publik.
“Di tim ini tidak ada pemain yang mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang ingin berusaha menjadi pahlawan. Kami menangis dan tertawa bersama. Itu yang membuat kami kuat,” pungkas Ranieri.
(mir)