Marc Marquez Plin-plan Soal Penggunaan Sayap
A
A
A
MADRID - Regulasi baru tentang penggunaan sayap aerodinamis atau biasa dikenal dengan sebutan winglet di kelas utama MotoGP, mulai jadi bahan perdebatan. Dani Pedrosa dan Valentino Rossi adalah pembalap yang merasa penggunaan sayap sangat berisiko terhadap keselamatan pembalap.
Beberapa hari lalu Pedrosa pernah berkata bahwa teknologi winglet atau sayap tambahan cuma membahayakan pembalap. Hal itu disampaikannya setelah joki Repsol Honda mengalami insiden kecelakaan dengan menabrak Andrea Dovizioso di Grand Prix Argentina.
Sementara Rossi merasakan keanehan selama menggunakan winglet di latihan ketiga di Sirkuit Losai, Qatar. Pasalnya, eksperimen yang dilakukan tim Movistar Yamaha ini membuat The Doctor kembali beralih ke motor lama. Dengan alasan karena ia kehilangan stabilitas pada YZR M1 2016 miliknya.
Sayangnya, sikap tegas kedua pembalap tersebut tidak diikuti Marc Marquez. Juara dunia dua kali MotoGP ini justru terlihat plin-plan dalam menyampaikan suaranya terkait penggunaan sayap tambahan pada bagian moncong RC213V miliknya.
Marquez berkata penggunaan sayap agak sedikit aneh. Namun di sisi lain, Baby Alien pernah merasakan dampak dari winglet saat ia turun di Austin.
"Penggunaan sayap tambahan adalah sesuatu yang aneh. Pertama, karena motor akan terlihat lebih bagus tanpa eksperimen tersebut. Alasan kedua adalah insiden. Menurut saya, tidak ada dampak signifikan yang terjadi terhadap pengunaan winglet. Namun demikian, kami pernah mencoba untuk menjajal sayap kontroversial ini dan saya mendapatkan dampak yang besar selama menguji di Austin," tegas Marquez seperti dikutip dari Speedweek, Minggu (17/4/2016).
Winglet sendiri diperkenalkan Ducati awal musim lalu dan kompatriot mereka seperti Yamaha dan Honda mencoba untuk menjajal penggunaan sayap pada bagian motor mereka. Namun joki dari tim Pabrikan Jepang ini mulai mengeluh. Sebagai pelopor, tim Pabrikan Italia itu tak ingin evolusi yang telah diperkenalkan sejak musim lalu 'dimatikan'.
Beberapa hari lalu Pedrosa pernah berkata bahwa teknologi winglet atau sayap tambahan cuma membahayakan pembalap. Hal itu disampaikannya setelah joki Repsol Honda mengalami insiden kecelakaan dengan menabrak Andrea Dovizioso di Grand Prix Argentina.
Sementara Rossi merasakan keanehan selama menggunakan winglet di latihan ketiga di Sirkuit Losai, Qatar. Pasalnya, eksperimen yang dilakukan tim Movistar Yamaha ini membuat The Doctor kembali beralih ke motor lama. Dengan alasan karena ia kehilangan stabilitas pada YZR M1 2016 miliknya.
Sayangnya, sikap tegas kedua pembalap tersebut tidak diikuti Marc Marquez. Juara dunia dua kali MotoGP ini justru terlihat plin-plan dalam menyampaikan suaranya terkait penggunaan sayap tambahan pada bagian moncong RC213V miliknya.
Marquez berkata penggunaan sayap agak sedikit aneh. Namun di sisi lain, Baby Alien pernah merasakan dampak dari winglet saat ia turun di Austin.
"Penggunaan sayap tambahan adalah sesuatu yang aneh. Pertama, karena motor akan terlihat lebih bagus tanpa eksperimen tersebut. Alasan kedua adalah insiden. Menurut saya, tidak ada dampak signifikan yang terjadi terhadap pengunaan winglet. Namun demikian, kami pernah mencoba untuk menjajal sayap kontroversial ini dan saya mendapatkan dampak yang besar selama menguji di Austin," tegas Marquez seperti dikutip dari Speedweek, Minggu (17/4/2016).
Winglet sendiri diperkenalkan Ducati awal musim lalu dan kompatriot mereka seperti Yamaha dan Honda mencoba untuk menjajal penggunaan sayap pada bagian motor mereka. Namun joki dari tim Pabrikan Jepang ini mulai mengeluh. Sebagai pelopor, tim Pabrikan Italia itu tak ingin evolusi yang telah diperkenalkan sejak musim lalu 'dimatikan'.
(bbk)