Soal Kepindahan Lorenzo, Agostini: Sulit Bagi Siapapun Kalahkan Rossi
A
A
A
BRESCIA - Kepindahan Jorge Lorenzo ke Ducati menyedot banyak komentar dari berbagai pihak. Kali ini legenda balap Italia Giacomo Agostini yang menyebut pembalap Spanyol punya beberapa alasan kuat untuk berani hengkang dari Yamaha.
Dalam sebuah wawancara bersama Gazzetta dello Sport, Agostini percaya Lorenzo punya tiga alasan mengapa memutuskan pindah dari Yamaha, tim yang sudah dibelanya sejak 2008. Salah satu alasan menurut Agostini adalah faktor motor Ducati yang kian berkembang jadi semakin kompetitif.
"Ducati adalah prototipe yang bagus, seperti yang terlihat di awal musim. Tapi dia juga pasti sudah diyakinkan soal rencana program serta ada nilai kontrak. Memang benar ia sudah memenangkan banyak gelar, tapi tidak ada salahnya ingin lebih," jelas Agostini seperti dikutip Marca, Kamis (21/4/2016).
Agostini pun mengungkapkan satu alasan lagi mengapa Lorenzo berani pindah dari Yamaha. Sosok Valentino Rossi yang selalu jadi pemenang dalam tiap persaingan adalah penyebab kuat mengapa akhirnya juara dunia MotoGP tiga kali hengkang ke Ducati.
"Alasan ketiga berkaitan dengan Rossi dan hidup berdampingan dengannya tidak mudah jika melihat nafsunya serta katakanlah bersaing dengan orang terdekatnya. Sosok Valentino cukup penting, dia selalu ada dan terus bertarung dengan pembalap muda selama 20 tahun. Tidak akan mudah bagi mereka bisa menang dari Rossi," ia menjelaskan.
Terakhir, Agostini juga percaya bakal banyak membantu Lorenzo mengakhiri musim dengan baik. Meski musim depan bakal berpisah, kedua belah pihak bakal saling menyelesaikan rencana yang sebelumnya sudah canangkan.
"Yamaha akan membantu sebab mereka tim yang serius dan karena dia ingin menang. Hal lainnya adalah menyelesaikan pekerjaan yang mereka sudah mulai. Dengan motor yang beda musim depan, maka tidak akan ada banyak komunikasi, tapi itu normal," pungkasnya.
Dalam sebuah wawancara bersama Gazzetta dello Sport, Agostini percaya Lorenzo punya tiga alasan mengapa memutuskan pindah dari Yamaha, tim yang sudah dibelanya sejak 2008. Salah satu alasan menurut Agostini adalah faktor motor Ducati yang kian berkembang jadi semakin kompetitif.
"Ducati adalah prototipe yang bagus, seperti yang terlihat di awal musim. Tapi dia juga pasti sudah diyakinkan soal rencana program serta ada nilai kontrak. Memang benar ia sudah memenangkan banyak gelar, tapi tidak ada salahnya ingin lebih," jelas Agostini seperti dikutip Marca, Kamis (21/4/2016).
Agostini pun mengungkapkan satu alasan lagi mengapa Lorenzo berani pindah dari Yamaha. Sosok Valentino Rossi yang selalu jadi pemenang dalam tiap persaingan adalah penyebab kuat mengapa akhirnya juara dunia MotoGP tiga kali hengkang ke Ducati.
"Alasan ketiga berkaitan dengan Rossi dan hidup berdampingan dengannya tidak mudah jika melihat nafsunya serta katakanlah bersaing dengan orang terdekatnya. Sosok Valentino cukup penting, dia selalu ada dan terus bertarung dengan pembalap muda selama 20 tahun. Tidak akan mudah bagi mereka bisa menang dari Rossi," ia menjelaskan.
Terakhir, Agostini juga percaya bakal banyak membantu Lorenzo mengakhiri musim dengan baik. Meski musim depan bakal berpisah, kedua belah pihak bakal saling menyelesaikan rencana yang sebelumnya sudah canangkan.
"Yamaha akan membantu sebab mereka tim yang serius dan karena dia ingin menang. Hal lainnya adalah menyelesaikan pekerjaan yang mereka sudah mulai. Dengan motor yang beda musim depan, maka tidak akan ada banyak komunikasi, tapi itu normal," pungkasnya.
(mir)