Pep Guardiola Titipkan Asa Pada Carlo Ancelotti
A
A
A
MUNICH - Pep Guardiola merasa tidak enak hati pada Carlos Ancelotti setelah Bayern Muechen gagal melaju ke final Liga Champions. Dia menyesal karena tidak bisa memberikan warisan special pada penerusnya itu.
Guardiola tidak mampu mempersembahkan trofi Liga Champions pada Bayern seperti janjinya dulu. Pelatih berusia 45 tahun itu kembali kandas dikompetisi Eropa karena disingkirkan Atletico Madrid di semifinal.
Ini berbeda dari ucapannya ketika dulu datang ke Allianz Arena pada 2013. Ketika itu Guardiola mendapat warisan dari pelatih Jupp Heynckes, berupa gelar Liga Jerman, DFB-Pokal dan Liga Champions. Ketika tanda tangan kontrak, Guardiola diminta mengulang catatan serupa, yang langsung disanggupinya.
Guardiola sesumbar bakal mengikuti jejak Heynckes yang sukses meraih treble winner. Namun, kenyataannya sedikit melenceng. Guardiola sanggup menjuarai Liga Jerman dan DFB-Pokal. Tapi, dia selalu gagal di Liga Champions. Ini yang membuat mantan arsitek Barcelona itu menyesal.
Guardiola merasa bersalah karena telah mengecewakan Ancelotti. Guardiola tadinya ingin mewarisi treble winner pada penerusnya itu, seperti yang dia terima dari Heynckes. Soalnya, Guardiola akan meninggalkan Bayern pada akhir musim dan digantikan Ancelotti.
“Saya bahagia bisa datang ke sini (Bayern Muenchen). Semoga Carlo Ancelotti bisa membuat tim ini lebih kuat. Saya berharap dia bisa menjaga level yang sudah dicapai Bayern saat ini,” ucap Guardiola, dilansir marca.
Guardiola lalu meminta pada Ancelotti agar membalas kegagalannya di Benua Biru. Dia akan terus mendoakan Carletto memenangi Liga Champions. “Saya berharap Ancelotti bisa mempersembahkan sesuatu yang tidak pernah bisa saya lakukan selama tiga tahun di sini,” pungkas Guardiola.
Guardiola tidak mampu mempersembahkan trofi Liga Champions pada Bayern seperti janjinya dulu. Pelatih berusia 45 tahun itu kembali kandas dikompetisi Eropa karena disingkirkan Atletico Madrid di semifinal.
Ini berbeda dari ucapannya ketika dulu datang ke Allianz Arena pada 2013. Ketika itu Guardiola mendapat warisan dari pelatih Jupp Heynckes, berupa gelar Liga Jerman, DFB-Pokal dan Liga Champions. Ketika tanda tangan kontrak, Guardiola diminta mengulang catatan serupa, yang langsung disanggupinya.
Guardiola sesumbar bakal mengikuti jejak Heynckes yang sukses meraih treble winner. Namun, kenyataannya sedikit melenceng. Guardiola sanggup menjuarai Liga Jerman dan DFB-Pokal. Tapi, dia selalu gagal di Liga Champions. Ini yang membuat mantan arsitek Barcelona itu menyesal.
Guardiola merasa bersalah karena telah mengecewakan Ancelotti. Guardiola tadinya ingin mewarisi treble winner pada penerusnya itu, seperti yang dia terima dari Heynckes. Soalnya, Guardiola akan meninggalkan Bayern pada akhir musim dan digantikan Ancelotti.
“Saya bahagia bisa datang ke sini (Bayern Muenchen). Semoga Carlo Ancelotti bisa membuat tim ini lebih kuat. Saya berharap dia bisa menjaga level yang sudah dicapai Bayern saat ini,” ucap Guardiola, dilansir marca.
Guardiola lalu meminta pada Ancelotti agar membalas kegagalannya di Benua Biru. Dia akan terus mendoakan Carletto memenangi Liga Champions. “Saya berharap Ancelotti bisa mempersembahkan sesuatu yang tidak pernah bisa saya lakukan selama tiga tahun di sini,” pungkas Guardiola.
(mir)