SK Pembekuan PSSI Dicabut, Asprov DIY Malah Khawatir

Rabu, 11 Mei 2016 - 16:56 WIB
SK Pembekuan PSSI Dicabut, Asprov DIY Malah Khawatir
SK Pembekuan PSSI Dicabut, Asprov DIY Malah Khawatir
A A A
YOGYAKARTA - Keputusan Kementeriam Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) mencabut SK Pembekuan terhadap PSSI ternyata ditanggapi beragam. Kekhawatiran kini tengah menghinggapi Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY terkait akan bentroknya kompetisi.

Sekretaris Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY Dwi Irianto mengatakan saat ini Indonesian Soccer Championship (ISC) tengah bergulir. Sangat mungkin kondisi ini akan dimanfaatkan PSSI untuk melanjutkan kompetisi yang selama ini berada di bawah naungannya, seperti Indonesia Super League (ISL) dan lainnya.

Tentu ini akan menjadi permasalahan yang harus dipikirkan. Mengingat operator ISC PT Gelora Trisula Semesta (GTS) juga menggelar turnamen jangka panjang tersebut secara berjenjang. Di sisi lain, bentrokan antara dua sponsor utama yang berbeda dinilai juga bisa berimbas besar.

"Masih mudah diselesaikan kalau itu hanya turnamen yang benturan. Kalau sudah menyangkut sponsor itu nanti bagaimana hak siar dan lainnya, karena berkaitan dengan pihak swasta," ujar Dwi, Rabu (11/5/2016).

Walaupun demikian, harapan perbaikan sepak bola Indonesia pun juga turut didukungnya. Di antaranya dengan melayangkan surat dukungan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) kepengurusan PSSI. Keputusan tersebut terbilang tidak mudah, mengingat sebelumnya mesti dibahas dengan Komite Eksekutif PSSI DIY terlebih dahulu.

Untuk diketahui, dari 87 anggota Kelompok 85 (K-85) baru manajemen Pusamania Borneo FC yang secara resmi sudah mengajukan surat pencabutan dukungan untuk digelarnya KLB PSSI. Sementara klub lainnya, dinilai masih konsisten dengan kesepakatan awal untuk tetap mendukung digelarnya KLB PSSI.

Harapan sama juga disematkan oleh PSS Sleman, salah satu klub DIY yang tercatat sebagai voter PSSI. Diungkapkan oleh salah satu direksi PT Putra Sleman Sembada (PSS) selaku perusahaan pengelola PSS Sleman Suparjiono bahwa dengan menggelar KLB itu tak hanya akan mengganti oknum pengurus semata, tetapi juga melakukan reformasi tata kelola persepakbolaan di Indonesia.

Untuk diketahui, pada Selasa (10/5/2016) malam Menpora Imam Nahrawi mengaku telah menandatangani surat pencabutan SK Pembekuan PSSI. Keputusan yang dirilis secara resmi dan dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 14/2016 tentang Pencabutan Atas Keputusan Menpora Nomor 01307/2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6592 seconds (0.1#10.140)