Djokovic dan Nadal Saling Sikut Rebutan Tiket Semifinal
A
A
A
ROMA - Laga yang ditunggu pecinta tenis dunia akhirnya terwujud juga dengan bertemunya Novak Djokovic melawan Rafael Nadal. Kedua petenis papan atas dunia itu akan saling mengalahkan untuk berebut tiket semifinal Roma Masters.
Djokovic memastikan melaju ke perempat final setelah menang atas Tomaz Belucci. Meski menang, petenis asal Brazil itu sempat mengejutkan Djokovic menyusul keberhasilannya mencuri set pertama. Beruntung Djokovic bisa membalikan keadaan dan akhirnya menang 0-6, 6-3, 6-2.
Sementara itu Nadal menyegel tempat di perempat final usai menaklukkan Nick Kyrgios. Nadal harus mengerahkan semua kemampuannya untuk menundukkan petenis Australia sebelum akhirnya menang 6-7(3), 6-2, 6-4.
Tak ayal pertemuan Djokovic kontra Nadal bisa dikatakan sebagai final kepagian. Maklum rivalitas kedua petenis sering menghiasi turnamen besar dunia.
Dari 48 pertemuan selama ini, tercatat Djokovic hanya unggul di dua pertemuan. Terakhir Djokovic yang sekarang masih mantap di posisi satu dunia itu mengalahkan Nadal di Indian Wells.
Tapi catatan tersebut rasanya tak bisa begitu saja dijadikan acuan. Patut diperhitungkan, Nadal sekarang terus meningkat grafik permainannya. Monte Carlo dan Barcelona Terbuka jadi bukti kebangkitan Nadal usai terpuruk tahun lalu. Sementara di Roma sendiri, sudah tujuh kali Nadal menjadi juara.
Lapangan tanah liat yang digunakan dalam turnamen ini merupakan salah satu faktor keberuntungan Nadal. Gelar Raja Lapangan Tanah Liat pun masih lengket menempel pada petenis Spanyol tersebut.
Buat Djokovic duel melawan Nadal adalah sebuah pekerjaan berat. Konsentrasi dan fokus petenis Serbia itu beberapa kali hilang di awal aksi. Itu terlihat ketika melawan Belucci di mana Djokovic tak berdaya hingga tak bisa mendulang sebiji angka pun.
Mengomentari permainan buruk itu, Djokovic seperti dikutip Reuters, Jumat (13/5/2016), mengatakan ia melihat bola seperti semangka. "Melawan Belucci seperti menghadapi badai. Jadi saya harus mengubah sesuatu dan harus memulainya dari awal lagi. Akhirnya saya bisa menang," tuturnya.
Djokovic juga sudah siap menghadapi Nadal. Pengakuannya semua kekuatan dan kelemahan Nadal sudah dikantongi meski harus bermain di wilayah kesukaan sang musuh. "Saya sudah berapa kali bertemu sebelum di Roma. Jadi saya tahu apa yang jadi harapan saya," pungkasnya.
Djokovic memastikan melaju ke perempat final setelah menang atas Tomaz Belucci. Meski menang, petenis asal Brazil itu sempat mengejutkan Djokovic menyusul keberhasilannya mencuri set pertama. Beruntung Djokovic bisa membalikan keadaan dan akhirnya menang 0-6, 6-3, 6-2.
Sementara itu Nadal menyegel tempat di perempat final usai menaklukkan Nick Kyrgios. Nadal harus mengerahkan semua kemampuannya untuk menundukkan petenis Australia sebelum akhirnya menang 6-7(3), 6-2, 6-4.
Tak ayal pertemuan Djokovic kontra Nadal bisa dikatakan sebagai final kepagian. Maklum rivalitas kedua petenis sering menghiasi turnamen besar dunia.
Dari 48 pertemuan selama ini, tercatat Djokovic hanya unggul di dua pertemuan. Terakhir Djokovic yang sekarang masih mantap di posisi satu dunia itu mengalahkan Nadal di Indian Wells.
Tapi catatan tersebut rasanya tak bisa begitu saja dijadikan acuan. Patut diperhitungkan, Nadal sekarang terus meningkat grafik permainannya. Monte Carlo dan Barcelona Terbuka jadi bukti kebangkitan Nadal usai terpuruk tahun lalu. Sementara di Roma sendiri, sudah tujuh kali Nadal menjadi juara.
Lapangan tanah liat yang digunakan dalam turnamen ini merupakan salah satu faktor keberuntungan Nadal. Gelar Raja Lapangan Tanah Liat pun masih lengket menempel pada petenis Spanyol tersebut.
Buat Djokovic duel melawan Nadal adalah sebuah pekerjaan berat. Konsentrasi dan fokus petenis Serbia itu beberapa kali hilang di awal aksi. Itu terlihat ketika melawan Belucci di mana Djokovic tak berdaya hingga tak bisa mendulang sebiji angka pun.
Mengomentari permainan buruk itu, Djokovic seperti dikutip Reuters, Jumat (13/5/2016), mengatakan ia melihat bola seperti semangka. "Melawan Belucci seperti menghadapi badai. Jadi saya harus mengubah sesuatu dan harus memulainya dari awal lagi. Akhirnya saya bisa menang," tuturnya.
Djokovic juga sudah siap menghadapi Nadal. Pengakuannya semua kekuatan dan kelemahan Nadal sudah dikantongi meski harus bermain di wilayah kesukaan sang musuh. "Saya sudah berapa kali bertemu sebelum di Roma. Jadi saya tahu apa yang jadi harapan saya," pungkasnya.
(bbk)