Gagal Kuasai GP Spanyol, Lewis Hamilton Jadi Tumbal
A
A
A
BARCELONA - Lewis Hamilton menjadi kambing hitam atas gagalnya Mercedes AMG Petronas menjuarai GP Spanyol. Pabrikan Jerman itu urung meraih angka lantaran dua pembalapnya tidak bisa menyelesaikan balapan.
Mercedes semula punya kans besar menguasai race kelima di lintasn Circuit de Barcelona-Catalunya, Barcelona. Sebab dua wakilnya, yakni Hamilton dan Nico Rosberg balapan dari grid pertama dan kedua.
Namun, harapan Mercedes batal terpenuhi karena Rosberg dan Hamilton bertabrakan satu sama lain pada lap pertama. Itu membuat keduanya gagal finish. Insiden ini membuat sejumlah petinggi Mercedes marah.
Dan, yang menjadi tumbal adalah Hamilton. Ketua non-eksekutif Niki Lauda menilai Hamilton sebagai penyebab kecelakan tersebut. Pasalnya, pembalap asal Inggris itu tidak bisa menjaga emosi ketika disalib rekannya.
“Lewis Hamilton terlalu aggresif. Bagi keduanya (Lewis Hamilton dan Nico Rosberg) keluar dari balapan di GP Spanyol, benar-benar tidak bisa diterima,” tulis Lauda di akun twitter, dilansir eurosport.
Komentar Lauda bukan tanpa alasan. Ketika balapan dimulai, Rosberg berhasil melewati Hamilton di tikungan pertama. Hamilton lalu berusaha membalas. Tapi, ketika mencoba menyalib Rosberg, jawara musim lalu itu malah menuju rumput.
Tapi, Hamilton tidak menyerah dan nekad melakukan manuver untuk melampaui Rosberg. Namun, upayanya malah berujung petaka. Bagian depan mobil Hamilton menabrak bagian belakang mobil Rosberg. Alhasil, keduanya mengalami spin dan berakhir di gravel.
Tersingkirnya Hamilton dan Rosberg, membuat Mercedes tidak bisa menjaga hegemoninya musim ini. Sebelum insiden ini, Rosberg begitu digdaya dengan memenangi empat race beruntun. Rider asal Jerman itu itu sempat menjuarai GP Australia, GP Bahrain, GP China dan GP Rusia.
Ini juga mengakhiri dominasi Mercedes di Negeri Matador mengingat selama dua edisi sebelumnya selalu berpesta. Pada GP Spanyol 2014, Hamilton berhasil berdiri di podium pertama. Sukses itu diteruskan Rosberg di musim berikutnya.
“Semuanya sangat sederhana bagi saya. Hamilton membuat perhitungan yang salah. Saya lebih menyalahkannya ketimbang Nico Rosberg. Kesalahan seperti ini seharusnya tidak pernah terjadi,” pungkas Lauda.
Mercedes semula punya kans besar menguasai race kelima di lintasn Circuit de Barcelona-Catalunya, Barcelona. Sebab dua wakilnya, yakni Hamilton dan Nico Rosberg balapan dari grid pertama dan kedua.
Namun, harapan Mercedes batal terpenuhi karena Rosberg dan Hamilton bertabrakan satu sama lain pada lap pertama. Itu membuat keduanya gagal finish. Insiden ini membuat sejumlah petinggi Mercedes marah.
Dan, yang menjadi tumbal adalah Hamilton. Ketua non-eksekutif Niki Lauda menilai Hamilton sebagai penyebab kecelakan tersebut. Pasalnya, pembalap asal Inggris itu tidak bisa menjaga emosi ketika disalib rekannya.
“Lewis Hamilton terlalu aggresif. Bagi keduanya (Lewis Hamilton dan Nico Rosberg) keluar dari balapan di GP Spanyol, benar-benar tidak bisa diterima,” tulis Lauda di akun twitter, dilansir eurosport.
Komentar Lauda bukan tanpa alasan. Ketika balapan dimulai, Rosberg berhasil melewati Hamilton di tikungan pertama. Hamilton lalu berusaha membalas. Tapi, ketika mencoba menyalib Rosberg, jawara musim lalu itu malah menuju rumput.
Tapi, Hamilton tidak menyerah dan nekad melakukan manuver untuk melampaui Rosberg. Namun, upayanya malah berujung petaka. Bagian depan mobil Hamilton menabrak bagian belakang mobil Rosberg. Alhasil, keduanya mengalami spin dan berakhir di gravel.
Tersingkirnya Hamilton dan Rosberg, membuat Mercedes tidak bisa menjaga hegemoninya musim ini. Sebelum insiden ini, Rosberg begitu digdaya dengan memenangi empat race beruntun. Rider asal Jerman itu itu sempat menjuarai GP Australia, GP Bahrain, GP China dan GP Rusia.
Ini juga mengakhiri dominasi Mercedes di Negeri Matador mengingat selama dua edisi sebelumnya selalu berpesta. Pada GP Spanyol 2014, Hamilton berhasil berdiri di podium pertama. Sukses itu diteruskan Rosberg di musim berikutnya.
“Semuanya sangat sederhana bagi saya. Hamilton membuat perhitungan yang salah. Saya lebih menyalahkannya ketimbang Nico Rosberg. Kesalahan seperti ini seharusnya tidak pernah terjadi,” pungkas Lauda.
(mir)