Cagla Buyukakcay, Petenis Turki Pertama yang Menangi Grand Slam

PARIS - Perkembangan dunia tenis di Turki memasuki babak baru setelah Cagla Buyukakcay lolos ke babak utama Prancis Terbuka 2016. Petenis 26 tahun itu bahkan berhasil lolos dari babak pertama grand slam tanah liat.

Buyukakcay bukan petenis unggulan di nomor tunggal putri Prancis Terbuka 2016 karena dia hanya menghuni peringkat 82 dunia. Tetapi keberadaanya di babak kedua telah menyedot perhatian dunia.

Buyukakcay lolos ke babak kedua setelah mengalahkan petenis peringkat ke-100 dunia asal Belarusia, Aliaksandra Sasnovich. Petenis berwajah cantik itu mengakhiri perlawanan Sasnovich dengan 5-7, 6-2, 6-2.

Dengan kemenangan tersebut, Buyukakcay menjadi petenis putri Turki pertama yang memenangi sebuah pertandingan di arena Grand Slam pada era tenis terbuka sejak 1968. Kemenangan monumental itu tentunya membuka lembaran baru perkembangan dunia tenis di Turki.

Langkah Buyukakcay sayangnya tak berlanjut hingga ke babak ketiga. Di babak kedua, wanita kelahiran Istanbul, 28 September 1989 dikap kekalahan unggulan ke-22, Anastasia Pavlyuchenkova, 6-3, 4-6, 6-1.

"Di Turki, orang-orang sangat bersemangat. Saya bahagia melihat mereka mendukung saya dengan gelombang besar. Sekarang banyak orang Turki gemar bermain tenis," kata Buyukakcay, dikutip The New York Times.

Buyukakcay bukan satu-satunya Petenis Turki di babak utama grand slam Prancis Terbuka 2016. Kompatriotnya, Ipek Soylu (20 tahun) juga berhasil lolos ke babak utama setelah memenangkan tiga pertandingan di babak kualifikasi.

Sayang, Soylu yang berada di peringkat 171 dunia itu belum sempat mencicipi kemenangan di babak utama. Dia dikalahkan petenis tuan rumah, Virginie Razzano, dengan skor 4-6, 6-1, 6-0.