Andy Murray Tak Pernah Nyangka Bisa ke Final Prancis Terbuka
A
A
A
PARIS - Andy Murray tak pernah menyangka bisa mencicipi penampilan di final Prancis Terbuka 2016. Pasalnya, selama ini ia mengaku selalu kesulitan jika bermain di lapangan tanah liat.
Seperti diketahui, Roland Garros, kompleks pertandingan gelaran grand slam kedua saban musim dimainkan di lapangan tanah liat. Dan, untuk urusan juara Rafael Nadal lah yang masih memegang rekor kemenangan dengan sembilan kali. Murray sendiri baru tahun ini merasakan tampil di partai puncak.
Kepastian Murray tampil di final setelah sukses menumbangkan juara bertahan, Stan Wawrinka. Dalam pertandingan di lapangan utama, Jumat (3/6/2016), petenis Inggris Raya itu menang 6-4, 6-2, 4-6, 6-2.
"Saya tahu kalau menang, saya akan bermain di salah satu lapangan tanah liat terbaik. Saya bangga. Saya tidak pernah berharap mencapai final di sini. Saya selalu berjuang di lapangan tanah liat. Saya berharap bisa mendapatkan permainan terbaik di final nanti," ungkap Murray dikutip Reuters.
Petenis berusia 29 tahun itu tercatat sebagai petenis Inggris pertama sejak Bunny Austin. Dalam dua tahun ini penampilannya di lapangan tanah liat Murray memang menunjukkan grafik meningkat. Setidaknya itu ditunjukkan dengan meraih gelar di Muenchen dan Madrid pada 2015. Bulan lalu ia pun mencatat sukses di Roma Maters.
Di final, Murray sudah ditunggu Novak Djokovic. Petenis nomor satu dunia itu berhasil melangkah ke final usai menundukkan Dominic Thiem tiga set langsung 6-2, 6-1, 6-4.
Seperti diketahui, Roland Garros, kompleks pertandingan gelaran grand slam kedua saban musim dimainkan di lapangan tanah liat. Dan, untuk urusan juara Rafael Nadal lah yang masih memegang rekor kemenangan dengan sembilan kali. Murray sendiri baru tahun ini merasakan tampil di partai puncak.
Kepastian Murray tampil di final setelah sukses menumbangkan juara bertahan, Stan Wawrinka. Dalam pertandingan di lapangan utama, Jumat (3/6/2016), petenis Inggris Raya itu menang 6-4, 6-2, 4-6, 6-2.
"Saya tahu kalau menang, saya akan bermain di salah satu lapangan tanah liat terbaik. Saya bangga. Saya tidak pernah berharap mencapai final di sini. Saya selalu berjuang di lapangan tanah liat. Saya berharap bisa mendapatkan permainan terbaik di final nanti," ungkap Murray dikutip Reuters.
Petenis berusia 29 tahun itu tercatat sebagai petenis Inggris pertama sejak Bunny Austin. Dalam dua tahun ini penampilannya di lapangan tanah liat Murray memang menunjukkan grafik meningkat. Setidaknya itu ditunjukkan dengan meraih gelar di Muenchen dan Madrid pada 2015. Bulan lalu ia pun mencatat sukses di Roma Maters.
Di final, Murray sudah ditunggu Novak Djokovic. Petenis nomor satu dunia itu berhasil melangkah ke final usai menundukkan Dominic Thiem tiga set langsung 6-2, 6-1, 6-4.
(bbk)