Firasat Keluarga Sebelum Muhammad Ali Meninggal Dunia
A
A
A
SCOTTSDALE - Laila Ali tampaknya sudah memiliki firasat akan ditinggal ayah tercinta, Muhammad Ali, untuk selamanya. Satu jam sebelum diketahui legenda tinju kelas berat menghembuskan nafas terakhirnya, ia sempat memposting foto sewaktu mantan petinju yang dikenal dengan The People's Champion menggendong putri pertamanya.
"Saya suka foto ini dari sosok ayah saya sewaktu ia menggendong Sydney saat masih kecil. Terima kasih untuk semua cinta dan keinginan baik. Saya merasa cinta Anda dan menghargai itu," tulis Laila Ali, Sabtu (4/6/2016).
Ali dilaporkan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan selama dua hari di Rumah Sakit Phoenix, Arizona, Amerika Serikat (AS), akibat diserang penyakit gangguan pernapasan. Kabar duka ini langsung menjadi buah bibir di jejaring sosial media.
Bob Arum misalnya, promotor tinju ternama itu menulis: "A great benar telah meninggalkan kita @MuhammadAli mengubah negeri ini dan berdampak dunia dengan rohnya."
Ali pernah menjadi petinju top amatir dan peraih medali emas Olimpiade. Dia merebut gelar juara dunia kelas berat untuk kali pertama pada 1964. Kala itu, Ali menaklukkan Sonny Liston.
Ali kemudian menjadi pemeluk Islam dan mengganti namanya. Pada 1967, gelar juara dunia milik Ali dilucuti karena ia menolak wajib militer saat pecah Perang Vietnam. Ia menolak karena memerangi orang lain bertentangan dengan keyakinan barunya.
Tiga tahun setelah ia pensiun dari dunia tinju pada 1981, Ali mengumumkan terkena Parkinson. Penyakit itu membuat Ali mengalami penurunan fungsi syaraf yang membuat geraknya terbatas. Pada 2005, Ali menerima Medali Kehormatan dari Presiden.
"Saya suka foto ini dari sosok ayah saya sewaktu ia menggendong Sydney saat masih kecil. Terima kasih untuk semua cinta dan keinginan baik. Saya merasa cinta Anda dan menghargai itu," tulis Laila Ali, Sabtu (4/6/2016).
Ali dilaporkan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan selama dua hari di Rumah Sakit Phoenix, Arizona, Amerika Serikat (AS), akibat diserang penyakit gangguan pernapasan. Kabar duka ini langsung menjadi buah bibir di jejaring sosial media.
Bob Arum misalnya, promotor tinju ternama itu menulis: "A great benar telah meninggalkan kita @MuhammadAli mengubah negeri ini dan berdampak dunia dengan rohnya."
Ali pernah menjadi petinju top amatir dan peraih medali emas Olimpiade. Dia merebut gelar juara dunia kelas berat untuk kali pertama pada 1964. Kala itu, Ali menaklukkan Sonny Liston.
Ali kemudian menjadi pemeluk Islam dan mengganti namanya. Pada 1967, gelar juara dunia milik Ali dilucuti karena ia menolak wajib militer saat pecah Perang Vietnam. Ia menolak karena memerangi orang lain bertentangan dengan keyakinan barunya.
Tiga tahun setelah ia pensiun dari dunia tinju pada 1981, Ali mengumumkan terkena Parkinson. Penyakit itu membuat Ali mengalami penurunan fungsi syaraf yang membuat geraknya terbatas. Pada 2005, Ali menerima Medali Kehormatan dari Presiden.
(sha)