Kisah Persahabatan Pele dengan Muhammad Ali

Minggu, 05 Juni 2016 - 18:00 WIB
Kisah Persahabatan Pele dengan Muhammad Ali
Kisah Persahabatan Pele dengan Muhammad Ali
A A A
MANCHESTER - Kepergian Muhammad Ali untuk selama-lamanya membuat rekan sejawat di dunia olahraga jelas berduka. Legenda sepak bola Brasil Pele merupakan salah satu yang paling terpukul.

Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun, Sabtu (4/6/2016). Dunia langsung menangis mengetahui legenda tinju sekaligus atlet terbaik di abad ke-20 menghembuskan nafas terakhirnya.

Kabar Ali meninggal membuat Pele langsung terdiam. Ia mengaku sangat sedih dan menilai dunia olahraga sudah kehilangan sosok yang paling berpengaruh.

"Muhammad Ali adalah teman saya, idola saya, dan pahlawan saya. Kami habiskan banyak waktu bersama dan terus menjalin hubungan baik bertahun-tahun," ucap Pele lewat instagram-nya seperti dikutip Standard.co.uk, Minggu (5/6/2016)

"Kesedihan ini sungguh luar biasa. Saya ingin dia damai bersama Tuhan. Saya akan kirimkan cinta dan ketabahan untuk keluarganya," pungkasnya.

The sporting universe has just suffered a big loss. Muhammad Ali was my friend, my idol, my hero. We spent many moments together and always kept a good connection throughout the years. The sadness is overwhelming. I wish him peace with God. And I send love and strength to his family. / O universo do esporte sofre uma grande perda. Muhammad Ali era meu amigo, meu idolo, meu heroi. Passamos muitos momentos juntos e sempre mantivemos contatos todos esses anos. A tristeza é enorme. Desejo que ele descanse junto a Deus e amor e força à sua familia. #RIP @muhammadali

Foto kiriman Pelé (@pele) pada




Pele yang membawa Timnas Brasil juara Piala Dunia sebanyak tiga kali, memang punya hubungan erat dengan Ali. Ia selalu ingat kata-kata mendiang petinju Muslim tersebut soal perbedaan disiplin olahraga keduanya.

"Dia (Ali) mengatakan kepada saya, sepak bola lebih indah dari tinju, tapi saya tentu lebih cantik ketimbang anda," kenang Pele soal candaan Ali.

Sebagai atlet yang berjaya dalam waktu bersamaan, Ali dan Pele juga kerap melakukan kegiatan bersama. Salah satu hal yang paling ia sukai dari sosok Ali adalah sikap toleransinya dengan sesama.

Pele mengatakan, terakhir kali ia bertemu Ali pada tahun lalu. Ketika itu ia mengunjungi rumahnya di Louisville, di sela-sela kegiatan amalnya di Brasil

"Saya melihat dia tahun lalu. Kami pergi ke rumahnya dan melakukan wawancara untuk sebuah rumah sakit di Brasil, rumah sakit anak-anak yang saya kerjakan," terang Pele.

Sayang, pertemuan itu jadi yang terakhir kalinya Pele melihat sahabat, idola, dan pahlawannya. Sebagai penghormatan terakhir, Pele pun memberi tribut untuk almarhum saat menghadiri perayaan badan amal di Manchester, Inggris, kemarin.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1353 seconds (0.1#10.140)