Sharapova Tak Akan Diam Menghadapi Hukuman ITF
A
A
A
MONTREAL - Maria Sharapova diyakini tak akan tinggal diam menghadapi hukuman federasi tenis dunia (ITF). Pengacara dan mantan pelatihnya menyebut Masha akan terus melawan guna menghindari larangan bertanding dari ITF.
ITF lewat pengadilan independen yang dibentuk program anti-doping, menjatuhi petenis cantik itu dengan hukuman larangan bertanding selama dua tahun. Sebabnya, Sharapova terbukti melanggar aturan WADA terkait penggunaan meldonium.
Sharapova memang mengonsumsi obat yang mengandung meldonium. Namun dalam curhatnya di Facebook, Rabu (8/6/2016) lalu, superstar tenis Rusia itu menyebut bahwa pengadilan berkesimpulan dirinya tidak dengan sengaja mengonsumsi meldonium.
Menurut mantan pelatihnya, Gabe Jaramillo, Sharapova bukan tipe atlet yang mudah menyerah. Dia percaya Sharapova akan melakukan banding ke pengadilan arbitrase olah raga (CAS) agar terhindar dari sanksi larangan tampil selama dua tahun.
"Sharapova itu cerdas dan sangat suka kompetisi. Ia akan terus berlatih dan berjuang keras menghapus hukumannya. Ia hanya mau mengakhiri kariernya dengan manis tanpa noda," jelasnya mengutip BBC Sport, Jumat (10/6/2016).
Senada dengan Jaramillo, kuasa hukum Sharapova, John Haggerty, menegaskan kepada Guardian bahwa kliennya bakal berjuang mati-matian lepas dari hukuman. John juga menyinggung tentang bukti yang meringankan hukuman, namun tak digubris oleh pengadilan.
"Saya sedikit kecewa dengan ITF yang selama dua hari berada di London tetapi tidak memperhitungkan beberapa bukti yang kami sajikan. Kami memiliki 21 hari untuk mengajukan banding ke CAS," kata John Haggerty.
Lima kali juara Grand Slam itu menggunakan Meldonium untuk mencegah potensi diabetes sejak 2006. Celakanya, Sharapova dan tim kepelatihannya tidak membaca rekomendasi obat terlarang yang dirilis pada 1 Januari 2016. (Baca juga: Tersandung Kasus Doping, Maria Sharapova Tetap Didukung Sponsor)
ITF lewat pengadilan independen yang dibentuk program anti-doping, menjatuhi petenis cantik itu dengan hukuman larangan bertanding selama dua tahun. Sebabnya, Sharapova terbukti melanggar aturan WADA terkait penggunaan meldonium.
Sharapova memang mengonsumsi obat yang mengandung meldonium. Namun dalam curhatnya di Facebook, Rabu (8/6/2016) lalu, superstar tenis Rusia itu menyebut bahwa pengadilan berkesimpulan dirinya tidak dengan sengaja mengonsumsi meldonium.
Menurut mantan pelatihnya, Gabe Jaramillo, Sharapova bukan tipe atlet yang mudah menyerah. Dia percaya Sharapova akan melakukan banding ke pengadilan arbitrase olah raga (CAS) agar terhindar dari sanksi larangan tampil selama dua tahun.
"Sharapova itu cerdas dan sangat suka kompetisi. Ia akan terus berlatih dan berjuang keras menghapus hukumannya. Ia hanya mau mengakhiri kariernya dengan manis tanpa noda," jelasnya mengutip BBC Sport, Jumat (10/6/2016).
Senada dengan Jaramillo, kuasa hukum Sharapova, John Haggerty, menegaskan kepada Guardian bahwa kliennya bakal berjuang mati-matian lepas dari hukuman. John juga menyinggung tentang bukti yang meringankan hukuman, namun tak digubris oleh pengadilan.
"Saya sedikit kecewa dengan ITF yang selama dua hari berada di London tetapi tidak memperhitungkan beberapa bukti yang kami sajikan. Kami memiliki 21 hari untuk mengajukan banding ke CAS," kata John Haggerty.
Lima kali juara Grand Slam itu menggunakan Meldonium untuk mencegah potensi diabetes sejak 2006. Celakanya, Sharapova dan tim kepelatihannya tidak membaca rekomendasi obat terlarang yang dirilis pada 1 Januari 2016. (Baca juga: Tersandung Kasus Doping, Maria Sharapova Tetap Didukung Sponsor)
(bep)