Surat Kabar Ini Minta Maaf Sudah Lecehkan Muhammad Ali 50 Tahun Lalu
A
A
A
LOUISVILLE - Keputusan Muhammad Ali memeluk agama Islam rupanya tidak berjalan mulus pada masanya. Media di Louisville, Kentucky, bahkan sempat menolak menulis nama 'Muhammad Ali' dan menggantinya dengan nama Cassius Clay Jr selama beberapa tahun.
Seperti diberitakan Boxing Scene, Selasa (14/6/2016), harian The Courier Journal yang berbasis di Louisville, pernah menolak menulis nama Muhammad Ali sejak petinju Amerika Serikat itu mengganti namanya pada 1964. Selama enam tahun atau hingga 1970, The Courier Journal selalu menulis pemberitaan dengan nama Cassius Clay.
Source: Ebay.co.uk
Namun surat kabar tersebut akhirnya membuat pernyataan maaf pada Senin (13/6/2016) waktu setempat. Editor Eksekutif Neil Budde lewat tulisan editorialnya mengaku medianya sudah mengejek nama Ali 50 tahun lalu.
"Kami bahkan tidak akan mencoba membuat spekulasi apa motif para editor saat itu. CJ yang pasti sangat dekat dengan pemenuhan hak sipil dan desegregasi,"
"Kami coba melihat cahaya hari ini, merupakan hal yang aneh jika bermusuhan dengan nama spesifik Ali, yang sudah banyak membantu banyak suku dalam tentang waktu yang terus bergolak," tulisnya.
Ali sendiri sudah meninggal pada Sabtu (4/6/). Namun ia baru dimakamkan pada Jumat (10/6/2016) di mana sang legenda mendapat penghormatan luar biasa dari warga Louisville.
Seperti diberitakan Boxing Scene, Selasa (14/6/2016), harian The Courier Journal yang berbasis di Louisville, pernah menolak menulis nama Muhammad Ali sejak petinju Amerika Serikat itu mengganti namanya pada 1964. Selama enam tahun atau hingga 1970, The Courier Journal selalu menulis pemberitaan dengan nama Cassius Clay.
Source: Ebay.co.uk
Namun surat kabar tersebut akhirnya membuat pernyataan maaf pada Senin (13/6/2016) waktu setempat. Editor Eksekutif Neil Budde lewat tulisan editorialnya mengaku medianya sudah mengejek nama Ali 50 tahun lalu.
"Kami bahkan tidak akan mencoba membuat spekulasi apa motif para editor saat itu. CJ yang pasti sangat dekat dengan pemenuhan hak sipil dan desegregasi,"
"Kami coba melihat cahaya hari ini, merupakan hal yang aneh jika bermusuhan dengan nama spesifik Ali, yang sudah banyak membantu banyak suku dalam tentang waktu yang terus bergolak," tulisnya.
Ali sendiri sudah meninggal pada Sabtu (4/6/). Namun ia baru dimakamkan pada Jumat (10/6/2016) di mana sang legenda mendapat penghormatan luar biasa dari warga Louisville.
(mir)