Di Mana Ibra? Swedia Catat Rekor Buruk 'Shot on Target'
A
A
A
NICE - Swedia mencatat rekor memalukan sepanjang Piala Eropa 2016. Dalam dua laga yang sudah dilakoni, tak satu pun pemain Swedia sukses melakukan tembakan tepat ke sasaran (shot on target). Ini menjadi alarm bahaya Swedia jelang menghadapi Belgia pada laga penutup Grup E di Allianz Riviera, Nice, Selasa (22/6/2016) atau Rabu dini hari WIB.
Swedia membuka laga Grup E melawan Republik Irlandia yang berkesudahan 1-1. Sempat tertinggal lewat gol Wesley Hoolahan pada menit ke-48, Swedia membalas pada menit ke-71, bukan oleh pemain Swedia, tapi gol bunuh diri Ciaran Clark. Pada laga ini, Irlandia mencetak empat shot on target, dan Swedia nihil.
Pada laga kedua melawan Italia, laga berakhir 1-0 untuk kemenangan Italia. Tak ada tembakan tepat ke sasaran yang berhasil dilepaskan pasukan Erik Hamren. Sebaliknya, Italia mencetak tiga kesempatan dan satu berbuah gol melalui Eder menit ke-88.
Parahnya, striker andalan mereka Zlatan 'Ibra' Ibrahimovic tampil penuh di dua laga tersebut. Penyerang klub Panathinaikos, Marcus Berg, juga tak mampu memberi ketajaman serangan Swedia.
Marcus Berg mengatakan statistik tidak menggambarkan penampilan mereka. Meski demikian, dia memaklumi pendapat orang yang berbeda. "Saya paham, pandangan dari luar, itu hitam dan putih, tetapi bagi kami itu sedikit abu-abu. Tapi, sekarang masalah tak ada 'shot on target' yang tercipta, sudah menjadi isu," katanya. "Ini tergantung tim untuk lebih ofensif. Dalam pertandingan melawan Irlandia kami memiliki peluang yang membahayakan lawan."
Salah satu masalah Swedia adalah Ibrahimovic sering turun kembali ke lini tengah, sehingga tidak lagi tersedia pemain di depan untuk menerima bola dalam serangan. Sedangkan gelandang Kim Kallstrom, pada usia 33 tahun, perannya sebagai gelandang box-to-box adalah terlalu ambisius. Dia telah melakukan tugas defensif dengan baik tapi memiliki masalah dalam serangan.
Swedia juga mencari pasangan yang cocok untuk Ibrahimovic setelah baik John Guidetti ( menjadi parter melawan Italia) dan Marcus Berg (melawan Irlandia) gagal melakukan peran efektif.
Swedia wajib menang atas Belgia jika ingin menemani Italia ke babak 16 besar Piala Eropa 2016. Saat ini Swedia ada di peringkat 3 klasemen Grup E dengan satu angka, sedangkan Italia di puncak klasemen (6 poin) dan Belgia di peringkat 2 dengan 3 poin. Irlandia di dasar klasemen dengan satu poin. Irlandia juga berpeluang lolos jika mengalahkan Italia dengan lebih dari lima gol, dan Swedia menang atas Belgia.
Pelatih Erik Hamren mengakui masalah tersebut meskipun dia belum mengungkapkan melakukan perubahan jelang laga kontra Belgia. "Tentu saja, saya bahagia jika kami mampu mencetak beberapa gol tapi kami sudah melakukan yang terbaik," katanya. "Kami harus lebih baik dalam serangan, tentu saja."
Swedia membuka laga Grup E melawan Republik Irlandia yang berkesudahan 1-1. Sempat tertinggal lewat gol Wesley Hoolahan pada menit ke-48, Swedia membalas pada menit ke-71, bukan oleh pemain Swedia, tapi gol bunuh diri Ciaran Clark. Pada laga ini, Irlandia mencetak empat shot on target, dan Swedia nihil.
Pada laga kedua melawan Italia, laga berakhir 1-0 untuk kemenangan Italia. Tak ada tembakan tepat ke sasaran yang berhasil dilepaskan pasukan Erik Hamren. Sebaliknya, Italia mencetak tiga kesempatan dan satu berbuah gol melalui Eder menit ke-88.
Parahnya, striker andalan mereka Zlatan 'Ibra' Ibrahimovic tampil penuh di dua laga tersebut. Penyerang klub Panathinaikos, Marcus Berg, juga tak mampu memberi ketajaman serangan Swedia.
Marcus Berg mengatakan statistik tidak menggambarkan penampilan mereka. Meski demikian, dia memaklumi pendapat orang yang berbeda. "Saya paham, pandangan dari luar, itu hitam dan putih, tetapi bagi kami itu sedikit abu-abu. Tapi, sekarang masalah tak ada 'shot on target' yang tercipta, sudah menjadi isu," katanya. "Ini tergantung tim untuk lebih ofensif. Dalam pertandingan melawan Irlandia kami memiliki peluang yang membahayakan lawan."
Salah satu masalah Swedia adalah Ibrahimovic sering turun kembali ke lini tengah, sehingga tidak lagi tersedia pemain di depan untuk menerima bola dalam serangan. Sedangkan gelandang Kim Kallstrom, pada usia 33 tahun, perannya sebagai gelandang box-to-box adalah terlalu ambisius. Dia telah melakukan tugas defensif dengan baik tapi memiliki masalah dalam serangan.
Swedia juga mencari pasangan yang cocok untuk Ibrahimovic setelah baik John Guidetti ( menjadi parter melawan Italia) dan Marcus Berg (melawan Irlandia) gagal melakukan peran efektif.
Swedia wajib menang atas Belgia jika ingin menemani Italia ke babak 16 besar Piala Eropa 2016. Saat ini Swedia ada di peringkat 3 klasemen Grup E dengan satu angka, sedangkan Italia di puncak klasemen (6 poin) dan Belgia di peringkat 2 dengan 3 poin. Irlandia di dasar klasemen dengan satu poin. Irlandia juga berpeluang lolos jika mengalahkan Italia dengan lebih dari lima gol, dan Swedia menang atas Belgia.
Pelatih Erik Hamren mengakui masalah tersebut meskipun dia belum mengungkapkan melakukan perubahan jelang laga kontra Belgia. "Tentu saja, saya bahagia jika kami mampu mencetak beberapa gol tapi kami sudah melakukan yang terbaik," katanya. "Kami harus lebih baik dalam serangan, tentu saja."
()