Skenario Tim Honda di Paruh Kedua MotoGP
A
A
A
TOKYO - Tim Respol Honda semakin percaya diri menatap seri balapan paruh kedua MotoGP musim ini. Livio Suppo selaku team principal tim Pabrikan asal Jepang mengatakan, ada beberapa trek dari sembilan balapan tersisa yang sangat cocok dengan karakteristik motor RC213V.
"Pabrik kami tidak pernah berhenti melakukan pekerjaan. Secara teori kita harus semakin baik. Selain itu, di paruh kedua musim ini ada beberapa rute (trek balap) yang sangat cocok dengan karakteristik motor Honda dan gaya balap pembalap kami. Sehingga saya berpikir bahwa kami dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan, bukan hanya berkonsentrasi pada Marc Marquez saja," tegas Suppo seperti dikutip Speedweek, Senin (25/7/2016).
Menyelisik rekam jejak kedua pembalap, penampilan Pedrosa yang paling menyedot perhatian penikmat balap kuda besi. Maklum, pemilik nomor 26 yang sudah bergabung dengan Honda sejak 2001 belum tampil mengesankan selama sembilan balapan paruh pertama.
Pedrosa tercatat hanya dua kali mengambil posisi ketiga, dan sisanya berada di luar podium. Artinya, sejauh ini dia belum berhasil merebut kemenangan. Hasil minor inilah yang banyak dikomentari para kritikus mengapa Honda tertarik memperpanjang paketan Pedrosa-Marquez hingga 2018 mendatang?
Menanggapi hal itu Suppo berkata walaupun Pedrosa belum mengamankan kemenangan dari sembilan balapan yang sudah dilakoninya, namun ia bersikeras jika salah satu 'jimat-nya' tersebut masih memiliki kemampuan untuk bersaing dengan pembalap lainnya.
"Dani sebenarnya selalu mempunyai kesempatan untuk menang, ia bahkan beberapa kali tampil cepat baik dalam latihan bebas maupun balapan. Di Austin misalnya, dia sangat cepat selama menjalani latihan, sayangnya ia terjatuh dan gagal menyelesaikan balapan. Karakteristik mesin RC213V mesin tidak sesuai dengan gaya balapnya, dan itulah salah satu masalah terbesarnya," jelas Suppo.
Mengenai paketan yang disinggung di atas, Suppo menjawab: "Jujur, menurut pendapat saya paketan kami lebih baik dari apa yang orang pikirkan," tutup Suppo.
"Pabrik kami tidak pernah berhenti melakukan pekerjaan. Secara teori kita harus semakin baik. Selain itu, di paruh kedua musim ini ada beberapa rute (trek balap) yang sangat cocok dengan karakteristik motor Honda dan gaya balap pembalap kami. Sehingga saya berpikir bahwa kami dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan, bukan hanya berkonsentrasi pada Marc Marquez saja," tegas Suppo seperti dikutip Speedweek, Senin (25/7/2016).
Menyelisik rekam jejak kedua pembalap, penampilan Pedrosa yang paling menyedot perhatian penikmat balap kuda besi. Maklum, pemilik nomor 26 yang sudah bergabung dengan Honda sejak 2001 belum tampil mengesankan selama sembilan balapan paruh pertama.
Pedrosa tercatat hanya dua kali mengambil posisi ketiga, dan sisanya berada di luar podium. Artinya, sejauh ini dia belum berhasil merebut kemenangan. Hasil minor inilah yang banyak dikomentari para kritikus mengapa Honda tertarik memperpanjang paketan Pedrosa-Marquez hingga 2018 mendatang?
Menanggapi hal itu Suppo berkata walaupun Pedrosa belum mengamankan kemenangan dari sembilan balapan yang sudah dilakoninya, namun ia bersikeras jika salah satu 'jimat-nya' tersebut masih memiliki kemampuan untuk bersaing dengan pembalap lainnya.
"Dani sebenarnya selalu mempunyai kesempatan untuk menang, ia bahkan beberapa kali tampil cepat baik dalam latihan bebas maupun balapan. Di Austin misalnya, dia sangat cepat selama menjalani latihan, sayangnya ia terjatuh dan gagal menyelesaikan balapan. Karakteristik mesin RC213V mesin tidak sesuai dengan gaya balapnya, dan itulah salah satu masalah terbesarnya," jelas Suppo.
Mengenai paketan yang disinggung di atas, Suppo menjawab: "Jujur, menurut pendapat saya paketan kami lebih baik dari apa yang orang pikirkan," tutup Suppo.
(bbk)