Medali Emas Olimpiade Terus Gayuti Pikiran Djokovic
A
A
A
LONDON - Merebut medali emas di Olimpiade 2016 benar-benar menjadi fokus Novak Djokovic. Tak heran jika ia tidak lagi memikirkan kekalahannya di Wimbledon lalu dan tengah mempersiapkan diri guna tampil di pesta olah raga dunia empat tahunan itu.
Bisa dimaklumi jika petenis asal Serbia itu begitu ngotot ingin mendulang medali di Rio de Janeiro pada Agustus mendatang. Djokovic boleh saja banyak mendulang gelar berbagai turnamen besar dan grand slam. Tapi sepanjang kariernya, petenis nomor satu dunia itu belum sekali pun menyumbangkan medali untuk negaranya.
Keinginan yang kuat Djokovic untuk bisa merebut medali emas bisa tergambar dari pernyataanya usai tersingkir di Wimbledon. Ia mengaku hanya butuh waktu satu jam saja untuk merenungi kekalahannya atas Sam Querrey di babak ketiga.
"Saya percaya sesuatu itu terjadi karena sebuah alasan. Saya sempat tidak bisa menikmati kekalahan di pekan pertama grand slam. Tapi hari selanjutnya, semua langsung berjalan normal," terang Djokovic dilansir Thenational, Senin (25/7/2016).
"Saya harus banyak melakukan hal pribadi dalam kehidupan, baik sebagai ayah dan suami. Saya pun tak mau larut memikirkan hasil buruk. Saya hanya tahu belajar banyak hal soal kehidupan."
Sebelum berlaga di Rio, Djokovic akan tampil di Piala Rogers. Sebagai unggulan pertama, ia akan langsung tampil di babak kedua setelah mendapatkan bye.
Peluang Djokovic untuk merengkuh gelar di Toronto ini terbilang terbuka. Pasalnya, sejumlah rival, seperti Andy Murray, Roger Federer dan Rafael Nadal memutuskan tidak tampil.
Di turnamen ini pun Djokovic tak begitu tinggi membuat target. "Saya tidak menargetkan apapun. Saya hanya ingin mencoba dan siap untuk tampil terbaik yang saya bisa lakukan. Saya punya sejarah baik di sini. Saya hanya ingin bermain dan mendapatkan banyak pertandingan."
Bisa dimaklumi jika petenis asal Serbia itu begitu ngotot ingin mendulang medali di Rio de Janeiro pada Agustus mendatang. Djokovic boleh saja banyak mendulang gelar berbagai turnamen besar dan grand slam. Tapi sepanjang kariernya, petenis nomor satu dunia itu belum sekali pun menyumbangkan medali untuk negaranya.
Keinginan yang kuat Djokovic untuk bisa merebut medali emas bisa tergambar dari pernyataanya usai tersingkir di Wimbledon. Ia mengaku hanya butuh waktu satu jam saja untuk merenungi kekalahannya atas Sam Querrey di babak ketiga.
"Saya percaya sesuatu itu terjadi karena sebuah alasan. Saya sempat tidak bisa menikmati kekalahan di pekan pertama grand slam. Tapi hari selanjutnya, semua langsung berjalan normal," terang Djokovic dilansir Thenational, Senin (25/7/2016).
"Saya harus banyak melakukan hal pribadi dalam kehidupan, baik sebagai ayah dan suami. Saya pun tak mau larut memikirkan hasil buruk. Saya hanya tahu belajar banyak hal soal kehidupan."
Sebelum berlaga di Rio, Djokovic akan tampil di Piala Rogers. Sebagai unggulan pertama, ia akan langsung tampil di babak kedua setelah mendapatkan bye.
Peluang Djokovic untuk merengkuh gelar di Toronto ini terbilang terbuka. Pasalnya, sejumlah rival, seperti Andy Murray, Roger Federer dan Rafael Nadal memutuskan tidak tampil.
Di turnamen ini pun Djokovic tak begitu tinggi membuat target. "Saya tidak menargetkan apapun. Saya hanya ingin mencoba dan siap untuk tampil terbaik yang saya bisa lakukan. Saya punya sejarah baik di sini. Saya hanya ingin bermain dan mendapatkan banyak pertandingan."
(bbk)