Ini Cara Valentino Rossi Wariskan Takhta di Lintasan Balap
A
A
A
TAVULLIA - Valentino Rossi merupakan legenda hidup balap motor yang saat ini masih aktif di kejuaraan dunia MotoGP. Di tengah upayanya mencari gelar kesepuluh, The Doctor mulai menyiapkan pewaris takhtanya dengan mencetak bibit pembalap terbaik.
Rossi yang sudah berusia 37 tahun, masih bersaing dengan pembalap yang jauh lebih muda seperti Jorge Lorenzo dan Marc Marquez. Bukannya kewalahan, Rossi justru bisa jadi ancaman terbesar keduanya sejauh ini.
Musim lalu, Rossi bahkan hampir keluar sebagai juara dunia jika tidak kalah di seri pamungkas Valencia. Tahun ini, joki asal Italia berada di peringkat tiga klasemen, tertinggal dari dua rivalnya.
Dalam tahun-tahun terakhir kariernya, Rossi seolah tak lupa dengan olahraga yang membesarkan namanya. Sejak Maret 2014, ia secara resmi membuka akademi balap yang diberi nama VR46 Academy. Pemuda Italia seperti Franco Morbidelli, Luca Marini, Andrea Migno, Nicolò Bulega, Romano Fenati dan Francesco 'Pecco' Bagnaia adalah murid pertamanya.
Langkah mulia Rossi untuk dunia balap berbuah manis setelah semuanya kini mampu bersaing di Moto3 dan Moto3. Sejak saat itu, sekarang sudah ada 11 pembalap yang tersebar di berbagai kejuaraan. Dan menariknya, semua pembalap muda Italia yang ingin sukses, langsung mendatangi Rossi.
Seperti dilansir situs resmi MotoGP, Jumat (29/7/2016), proyek VR46 Academy dikerjakan Rossi dengan memanfaatkan trek berpasir miliknya di Tavullia. Trek latihan bergaya peternakan yang kemudian populer dinamakan The Ranch, adalah trek berpasir yang berguna untuk melatih kelihaian lengan kanan dan kiri dalam mengendalikan motor, skill yang paling dibutuhkan di kelas Moto2 dan MotoGP. Trek tersebut dirancang Rossi sedikit berbeda dengan kebanyakan dirt track di Amerika pada umumnya.
Berpacu di trek berpasir jadi 'menu utama' VR46 Academy. Ada tradisi unik yang diajarkan di sana. Ketika pembalap muda selesai berlatih, pembalap senior kerap menantang pembalap muda untuk bersaing, yang gunanya untuk mengukur kemampuan kompetisi di kejuaraan sesungguhnya. Jadi, tidak cuma pembalap junior yang dapat ilmu, melainkan para senior juga bisa dapat keuntungan.
Trek tersebut juga dibuka untuk semua pembalap, bukan cuma untuk murid VR46 Academy. Bradley Smith, Fabio Quartararo, serta Marc Marquez sempat mencicipi Ranch tersebut saat diundang Rossi. Bahkan legenda motocross Chad Reed juga sempat berlatih di sana.
Setelah puas bermain di trek berpasir, pelajaran selanjutnya adalah trek aspal sesungguhnya. Secara rutin, Rossi membawa muridnya berpacu di Sirkuit Misano dengan menunggangi berbagai jenis motor seperti minibike dan superbike. Jenis motor berbeda berguna untuk membantu pembalap mempelajari skill baru dan meningkatkan pemahaman mereka soal motor itu sendiri.
Setelah pelajaran teknis didapat, Rossi tak lupa untuk memberi ilmu di luar balapan. Sadar semua muridnya hampir berasal dari Italia, ia juga memberi pelajaran bahasa Inggris. Hal itu berguna agar murid akademinya bisa menjawab pertanyaan dari semua media internasional yang kerap datang meliput.
Selain itu, Rossi juga membuat budaya persahabatan tumbuh di antara para muridnya. Meski kerap bersitegang di dalam lintasan, hubungan di luar trek mesti tetap harmonis. Bercanda di sela-sela berlatih jadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan untuk menciptakan atmosfer positif antar pembalap.
Metode di atas itulah yang kini membuat beberapa jebolan VR46 Academy bisa merajai Moto3 dan bersaing di Moto2. Sehingga, bukan tak mungkin beberapa nama bakal meneruskan takhta Rossi di kelas balap tertinggi, MotoGP. Atas dasar itulah, Yamaha beberapa waktu lalu menggandeng kerjasama dengan VR46 Academy untuk menyaring talenta balap terbaik. Dua pembalap Indonesia, Galang Hendra Pratama dan Imanuel Petra Pratna jadi dua rider yang beruntung bisa jadi alumni pertama program tersebut. (Baca Juga: Rossi Kasih Ilmu Hingga Es Krim untuk Dua Pembalap Indonesia)
Rossi yang sudah berusia 37 tahun, masih bersaing dengan pembalap yang jauh lebih muda seperti Jorge Lorenzo dan Marc Marquez. Bukannya kewalahan, Rossi justru bisa jadi ancaman terbesar keduanya sejauh ini.
Musim lalu, Rossi bahkan hampir keluar sebagai juara dunia jika tidak kalah di seri pamungkas Valencia. Tahun ini, joki asal Italia berada di peringkat tiga klasemen, tertinggal dari dua rivalnya.
Dalam tahun-tahun terakhir kariernya, Rossi seolah tak lupa dengan olahraga yang membesarkan namanya. Sejak Maret 2014, ia secara resmi membuka akademi balap yang diberi nama VR46 Academy. Pemuda Italia seperti Franco Morbidelli, Luca Marini, Andrea Migno, Nicolò Bulega, Romano Fenati dan Francesco 'Pecco' Bagnaia adalah murid pertamanya.
Langkah mulia Rossi untuk dunia balap berbuah manis setelah semuanya kini mampu bersaing di Moto3 dan Moto3. Sejak saat itu, sekarang sudah ada 11 pembalap yang tersebar di berbagai kejuaraan. Dan menariknya, semua pembalap muda Italia yang ingin sukses, langsung mendatangi Rossi.
Seperti dilansir situs resmi MotoGP, Jumat (29/7/2016), proyek VR46 Academy dikerjakan Rossi dengan memanfaatkan trek berpasir miliknya di Tavullia. Trek latihan bergaya peternakan yang kemudian populer dinamakan The Ranch, adalah trek berpasir yang berguna untuk melatih kelihaian lengan kanan dan kiri dalam mengendalikan motor, skill yang paling dibutuhkan di kelas Moto2 dan MotoGP. Trek tersebut dirancang Rossi sedikit berbeda dengan kebanyakan dirt track di Amerika pada umumnya.
Berpacu di trek berpasir jadi 'menu utama' VR46 Academy. Ada tradisi unik yang diajarkan di sana. Ketika pembalap muda selesai berlatih, pembalap senior kerap menantang pembalap muda untuk bersaing, yang gunanya untuk mengukur kemampuan kompetisi di kejuaraan sesungguhnya. Jadi, tidak cuma pembalap junior yang dapat ilmu, melainkan para senior juga bisa dapat keuntungan.
Trek tersebut juga dibuka untuk semua pembalap, bukan cuma untuk murid VR46 Academy. Bradley Smith, Fabio Quartararo, serta Marc Marquez sempat mencicipi Ranch tersebut saat diundang Rossi. Bahkan legenda motocross Chad Reed juga sempat berlatih di sana.
Setelah puas bermain di trek berpasir, pelajaran selanjutnya adalah trek aspal sesungguhnya. Secara rutin, Rossi membawa muridnya berpacu di Sirkuit Misano dengan menunggangi berbagai jenis motor seperti minibike dan superbike. Jenis motor berbeda berguna untuk membantu pembalap mempelajari skill baru dan meningkatkan pemahaman mereka soal motor itu sendiri.
Setelah pelajaran teknis didapat, Rossi tak lupa untuk memberi ilmu di luar balapan. Sadar semua muridnya hampir berasal dari Italia, ia juga memberi pelajaran bahasa Inggris. Hal itu berguna agar murid akademinya bisa menjawab pertanyaan dari semua media internasional yang kerap datang meliput.
Selain itu, Rossi juga membuat budaya persahabatan tumbuh di antara para muridnya. Meski kerap bersitegang di dalam lintasan, hubungan di luar trek mesti tetap harmonis. Bercanda di sela-sela berlatih jadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan untuk menciptakan atmosfer positif antar pembalap.
Metode di atas itulah yang kini membuat beberapa jebolan VR46 Academy bisa merajai Moto3 dan bersaing di Moto2. Sehingga, bukan tak mungkin beberapa nama bakal meneruskan takhta Rossi di kelas balap tertinggi, MotoGP. Atas dasar itulah, Yamaha beberapa waktu lalu menggandeng kerjasama dengan VR46 Academy untuk menyaring talenta balap terbaik. Dua pembalap Indonesia, Galang Hendra Pratama dan Imanuel Petra Pratna jadi dua rider yang beruntung bisa jadi alumni pertama program tersebut. (Baca Juga: Rossi Kasih Ilmu Hingga Es Krim untuk Dua Pembalap Indonesia)
(bbk)