Nishikori Ingin Tuntaskan Dendam ke Djokovic
A
A
A
TORONTO - Final Piala Rogers 2016 mempertemukan Novak Djokovic vs Kei Nishikori. Petenis Jepang membawa misi bisa merebut gelar plus mengalahkan sang rival.
Nishikori sukses menyingkirkan Stan Wawrinka di semifinal yang berlangsung Minggu (31/7/2016) dini hari WIB. Ia menang straight set 7-6(8-6), 6-1 atas juara Prancis Terbuka 2015.
Di laga puncak, Nishikori bakal melawan Djokovic, yang sukses menyudahi penampilan kuda hitam turnamen, Gael Monfils. Petenis Prancis dibekuk dengan skor 6-3, 6-2.
Laga final pun condong menguntungkan Djokovic. Petenis Serbia menang 10 kali dalam 12 pertemuan terakhir. Kekalahan terakhirnya atas petenis nomor satu Asia terjadi dua tahun silam di ajang AS Terbuka.
Namun, Nishikori menjadikan final nanti sebagai kesempatannya memperbaiki statistik. Meski Djokovic sangat hebat di lapangan keras, ia janji bisa menuntaskan dendam kekalahannya, yang terakhir dirasakan di Miami Terbuka April lalu.
"Ini akan sangat menarik. Saya tidak bisa mengalahkannya di lapangan keras dalam waktu yang lama. Di Miami, dia sangat mendominasi pertandingan. Jadi saya harap bisa balas dendam kali ini," tutur Nishikori kepada situs resmi turnamen.
Namun jelas bukan perkara mudah untuk mengalahkan Djokovic. Pemilik 12 gelar Grand Slam tengah on fire di Piala Rogers dengan tak pernah kalah set sejauh ini. Terakhir, Monfils jadi korbannya.
"Ini pertandingan terbaik sepanjang pekan. Ini datang di saat yang tepat. Gael punya sentuhan yang mengerikan, dia memenangkan turnamen di Washington pekan kemarin. Dia selalu nyaman memenangkan pertandingan di sini dan saya pikirkan itu. Kini, saya cukup senang melihat bagaimana saya bermain," seru petenis berjuluk Djoker.
Adapun motivasi tambahan Nishikori adalah memenangkan turnamen ATP 1000 pertamanya. Setelah dua kali gagal, kesempatan ketiganya tiba di Piala Rogers 2016. (Baca Juga: Novak Djokovic Hadapi Kei Nishikori di Final Piala Rogers)
Nishikori sukses menyingkirkan Stan Wawrinka di semifinal yang berlangsung Minggu (31/7/2016) dini hari WIB. Ia menang straight set 7-6(8-6), 6-1 atas juara Prancis Terbuka 2015.
Di laga puncak, Nishikori bakal melawan Djokovic, yang sukses menyudahi penampilan kuda hitam turnamen, Gael Monfils. Petenis Prancis dibekuk dengan skor 6-3, 6-2.
Laga final pun condong menguntungkan Djokovic. Petenis Serbia menang 10 kali dalam 12 pertemuan terakhir. Kekalahan terakhirnya atas petenis nomor satu Asia terjadi dua tahun silam di ajang AS Terbuka.
Namun, Nishikori menjadikan final nanti sebagai kesempatannya memperbaiki statistik. Meski Djokovic sangat hebat di lapangan keras, ia janji bisa menuntaskan dendam kekalahannya, yang terakhir dirasakan di Miami Terbuka April lalu.
"Ini akan sangat menarik. Saya tidak bisa mengalahkannya di lapangan keras dalam waktu yang lama. Di Miami, dia sangat mendominasi pertandingan. Jadi saya harap bisa balas dendam kali ini," tutur Nishikori kepada situs resmi turnamen.
Namun jelas bukan perkara mudah untuk mengalahkan Djokovic. Pemilik 12 gelar Grand Slam tengah on fire di Piala Rogers dengan tak pernah kalah set sejauh ini. Terakhir, Monfils jadi korbannya.
"Ini pertandingan terbaik sepanjang pekan. Ini datang di saat yang tepat. Gael punya sentuhan yang mengerikan, dia memenangkan turnamen di Washington pekan kemarin. Dia selalu nyaman memenangkan pertandingan di sini dan saya pikirkan itu. Kini, saya cukup senang melihat bagaimana saya bermain," seru petenis berjuluk Djoker.
Adapun motivasi tambahan Nishikori adalah memenangkan turnamen ATP 1000 pertamanya. Setelah dua kali gagal, kesempatan ketiganya tiba di Piala Rogers 2016. (Baca Juga: Novak Djokovic Hadapi Kei Nishikori di Final Piala Rogers)
(bbk)