Soal Larangan Winglet, Ducati Berang dan Sindir Honda

Sabtu, 06 Agustus 2016 - 22:30 WIB
Soal Larangan Winglet,...
Soal Larangan Winglet, Ducati Berang dan Sindir Honda
A A A
BOLOGNA - Keputusan larangan penggunaan winglet atau sayap tambahan pada motor di MotoGP 2017 membuat Ducati kembali angkat suara. Pabrikan asal Italia berang dan menyindir pihaknya tidak merasa diperlakukan adil layaknya Honda beberapa tahun silam.

Komisi Balapan akhirnya resmi membuat keputusan penggunaan Winglet. Perdebatan yang hampir berlangsung setengah tahun belakangan, berakhir dengan keputusan sayap tambahan tidak akan boleh digunakan Valentino Rossi dkk musim depan. (Baca Juga: RESMI: MotoGP Larang Penggunaan Winglet di Musim 2017)

Sebelumnya hampir semua tim, kecuali Ducati sebagai pelopor, menentang keras penggunaan Winglet. Masalah keselamatan jadi alasan utamanya, meski tidak ada yang mengalami insiden akibat instrumen tambahan pada motornya. Malah, tim seperti Yamaha, Honda, dan Suzuki justru ikutan menggunakannya.
Soal Larangan Winglet, Ducati Berang dan Sindir Honda

Soal Larangan Winglet, Ducati Berang dan Sindir Honda

Soal Larangan Winglet, Ducati Berang dan Sindir Honda

Menanggapi hal tersebut, Ducati lewat Direkrut Olahraganya, Paolo Ciabatti, mengaku sangat kesal. Ia merasa hak timnya merasa diabaikan dengan alibi faktor keselamatan pembalap.

"Ini sangat tidak adil sebab tidak ada alasan untuk melarangnya. Tidak ada yang terjadi. Beberapa pembalap mengeluh soak keamanan, tapi kami lihat semua menggunakannya. Cukup disayangkan memang sebab ada insiden yang melibatkan antar-pembalap kami atau ketika Andrea Iannone menghantam Jorge Lorenzo," jelas Ciabbati ketika diwawancara Crash, Sabtu (6/8/2016).

"Tapi apakah ada yang luka? Adakah winglet yang terpental ke aspal dan menyebabkan kecelakaan? Tidak! Jadi untuk alasan keselamatan, saya rasa itu cuma alasan beberapa produsen untuk menghilangkan keuntungan yang didapat Ducati," keluhnya.

Lebih lanjut, Ciabatti menilai alasan keamanan bisa dibilang jadi hal kekanak-kanakan dan sangat tidak adil. Ia membandingkan dengan inovasi Honda beberapa tahun silam yang mencetuskan teknologi seamless gearbox, bisa diterima dengan baik di MotoGP kendati lebih mahal dari segi biaya produksi.

"Saya pikir ini sangat tidak adil sebab ketika Honda memperkenalkan seamless gearbox, itu bisa memberikan keuntungan dari segi kecepatan mungkin sepersepuluh detik, saya tidak tahu. Itu sangat mahal. Sangat mahal. Jadi semua pihak, khususnya anda yang masih menggunakan gearbox konvensional, harus mengembangkan seamless gearbox sendiri. Itu yang kami lakukan, semua orang lakukan, dan itu menghabiskan banyak uang," imbuhnya.

"Tapi Honda memang cukup pintar jadi yang pertama memikirkan ini dan karena itu akhirnya diperbolehkan. Jadi sekarang, saya tidak melihat mengapa sayap adalah sesuatu yang beda. Saya tidak bisa menerima alasan-alasan yang kekanak-kanakan tentang keselamatan karena itu omong kosong," berang Ciabatti.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1063 seconds (0.1#10.140)