Marquez Ogah Sombong Kendati Unggul Jauh atas Rossi-Lorenzo
A
A
A
CERVERA - Marc Marquez mengaku akan lebih fokus menatap paruh musim kedua MotoGP 2016. Kendati sudah unggul jauh atas dua rivalnya, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, pembalap Honda tak ingin berpuas diri dulu.
Marquez sukses merebut status juara paruh musim MotoGP 2016. Meski sempat tertinggal 10 poin dari Lorenzo, keberhasilannya di tiga seri terakhir sebelum jeda yakni di Spanyol, Belanda, dan Jerman, membuatnya unggul 48 poin atas Lorenzo. Sedangkan Rossi Marquez tinggal dengan selisih lebih jauh, 59 poin.
Dalam tiga balapan tersebut, Marquez bisa jadi dua kali runner up, dan sekali menang. Sementara dua pembalap Yamaha justru ketiban sial. Lorenzo sekali terjatuh dan finis ke-10 serta 15, sedangkan Rossi meski bisa merebut status juara di Barcelona, ia finis di tempat kedelapan serta 15 di dua seri selanjutnya.
Jelas, perburuan gelar juara kini dipimpin Marquez. Ketika diwawancara Autosport, Senin (8/8/2016), pembalap belia Spanyol menegaskan dirinya belum tenang meski punya selisih poin yang cukup jauh.
"Mungkin dalam kejuaraan ini, saya bukan pembalap tercepat di trek, tapi saya yang paling konsisten. Ini benar-benar kebalikan dengan tahun lalu," katanya merujuk penampilannya di 2015 yang kerap jatuh di awal musim.
"Jadi saya sangat senang. Tapi kami tidak bisa lupakan jika bagian kedua musim akan lebih sulit. Ketika Anda memimpin dengan selisih seperti ini, Anda jelas akan percaya diri, tetapi Anda harus berhati-hati agar tidak terlalu merasakannya," tambahnya.
"Pada musim 2014, saya memimpin dengan banyak poin, lebih dari saat ini, tapi saya jatuh dua balapan berturut-turut di Misano dan Aragon. Saya kehilangan 50 poin,"
"Jadi kami harus berhati-hati karena kami cuma berada di pertengahan musim. Apa yang terjadi sejauh ini bisa berubah sebaliknya. Akan ada lebih banyak race dalam kondisi basah, dan kami harus melawan pembalap lain dengan baik," pungkasnya.
Marquez sukses merebut status juara paruh musim MotoGP 2016. Meski sempat tertinggal 10 poin dari Lorenzo, keberhasilannya di tiga seri terakhir sebelum jeda yakni di Spanyol, Belanda, dan Jerman, membuatnya unggul 48 poin atas Lorenzo. Sedangkan Rossi Marquez tinggal dengan selisih lebih jauh, 59 poin.
Dalam tiga balapan tersebut, Marquez bisa jadi dua kali runner up, dan sekali menang. Sementara dua pembalap Yamaha justru ketiban sial. Lorenzo sekali terjatuh dan finis ke-10 serta 15, sedangkan Rossi meski bisa merebut status juara di Barcelona, ia finis di tempat kedelapan serta 15 di dua seri selanjutnya.
Jelas, perburuan gelar juara kini dipimpin Marquez. Ketika diwawancara Autosport, Senin (8/8/2016), pembalap belia Spanyol menegaskan dirinya belum tenang meski punya selisih poin yang cukup jauh.
"Mungkin dalam kejuaraan ini, saya bukan pembalap tercepat di trek, tapi saya yang paling konsisten. Ini benar-benar kebalikan dengan tahun lalu," katanya merujuk penampilannya di 2015 yang kerap jatuh di awal musim.
"Jadi saya sangat senang. Tapi kami tidak bisa lupakan jika bagian kedua musim akan lebih sulit. Ketika Anda memimpin dengan selisih seperti ini, Anda jelas akan percaya diri, tetapi Anda harus berhati-hati agar tidak terlalu merasakannya," tambahnya.
"Pada musim 2014, saya memimpin dengan banyak poin, lebih dari saat ini, tapi saya jatuh dua balapan berturut-turut di Misano dan Aragon. Saya kehilangan 50 poin,"
"Jadi kami harus berhati-hati karena kami cuma berada di pertengahan musim. Apa yang terjadi sejauh ini bisa berubah sebaliknya. Akan ada lebih banyak race dalam kondisi basah, dan kami harus melawan pembalap lain dengan baik," pungkasnya.
(sha)