Rekor-rekor Baru yang Menanti Owi/Butet dan Ganda Malaysia

Selasa, 16 Agustus 2016 - 18:36 WIB
Rekor-rekor Baru yang...
Rekor-rekor Baru yang Menanti Owi/Butet dan Ganda Malaysia
A A A
RIO DE JANEIRO - Tahukah Anda kalau kemenangan yang diraih pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Gooh Liu Ying pada babak semifinal Olimpiade Rio 2016 tak sekedar kemenangan biasa?

Ya, karena langkah mereka tiba di final cabang bulu tangkis saja sudah berbuah rekor. Untuk pertama kalinya, Owi/Butet (Tontowi/Liliyana) tampil di partai pamungkas Olimpiade, meski buat Liliyana ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya bersama Nova Widianto melaju ke laga terakhir Beijing 2008.

Tapi sayangnya, kala itu Nova/Liliyana harus puas meraih medali perak. Pasalnya, di final ganda campuran Olimpiade Beijing 2008, mereka takluk dua set langsung, 11-21 dan 17-21 dari pasangan Korea Selatan, Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung.

Nah, kalau Owi/Butet mampu mengalahkan Chan/Gooh dalam final di Riocentro pada Hari Kemerdekaan Indonesia, Rabu (17/8) pukul 22:30 WIB, di pavilion 4 Riocentro. Maka untuk pertama kalinya, kontingen Merah Putih meraih medali emas pertamanya di nomor ganda campuran cabang bulu tangkis.

Sebelumnya, Indonesia baru merasakan sukses meraih medali emas Olimpiade cabang bulu tangkis di nomor ganda putra (3 buah) via Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (2000) dan Hendra Setiawan/Markis Kido (2008).

Kemudian Indonesia mencatat emas Olimpiade dari tunggal putra sebanyak dua kali lewat Alan Budikusuma (1992) dan Taufik Hidayat (2004). Satu lainnya diperoleh tunggal putri, Susi Susanti (1992).

Lalu bagaimana dengan lawan Owi/Butet di final? Ya, kemenangan kejutan yang diraih pasangan Chan Peng Soon/Gooh Liu Ying atas Xu Chen/Ma Jin (China) pada babak semifinal. Tercatat sebagai rekor untuk pertama kalinya Malaysia tampil di partai puncak nomor ganda campuran cabang bulu tangkis Olimpiade.

Tak sampai disitu, hasil ini sekaligus menjadikan Chan/Gooh menjadi pemain nomor ganda campuran pertama Malaysia yang meraih medali cabang bulu tangkis Olimpiade. Karena sebelumnya, Negeri Jiran baru menorehkan medali Olimpiade cabang bulu tangkis untuk nomor tunggal putra dan ganda putra, plus cabang loncat indah.

Akan tetapi kalau Chan/Gooh mampu menumbangkan Owi/Butet. Maka Chan/Goh akan menjadi atlet pertama Malaysia yang sukses meraih medali emas di sepanjang keikutsertaan Negeri Jiran di Olimpiade.

Perlu diketahui, Malaysia mengawali keikutsertaan mereka di Olimpiade dengan nama North Borneo pada Melbourne 1956 dan baru empat tahun berikutnya, nama mereka menjadi yang sekarang di Roma 1960. Rapor medali yang diraih Malaysia selama Olimpiade ialah 4 perak dan 3 perunggu.

Namun pada Rio 2016, kalau Chan/Gooh kalah dari Owi/Butet. Malaysia masih bisa berharap mendulang medali emas lewat nomor lain. Di mana dua wakil mereka masih tampil di fase gugur cabang bulu tangkis.

Yakni pada Selasa (16/8) waktu setempat, dua wakil Negeri Jiran yang akan tampil ialah pasangan Goh V Shem/Tan Wee Kiong yang akan menghadapi Chai Biao/Hong Wei (China) di semifinal nomor ganda putra. Satu lainnya ialah ‘Datuk’ Lee Chong Wei yang ditantang Chou Tien-chen (Taiwan) pada babak perempat-final nomor tunggal putra.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1424 seconds (0.1#10.140)