Persela Lamongan Tambah Rekor Kekalahan
A
A
A
LAMONGAN - Persela Lamongan semakin menyedihkan dalam perjalanannya di ISC 2016. Jumat (19/8/2016) malam. Persela menambah rekor buruk ke-12 setelah dikalahkan tamunya Bhayangkara Surabaya United (BSU) 0-1 di Stadion Surajaya.
Thiago Furtuoso menjadi pembeda di pertandingan tersebut dengan golnya di menit kelima. Lolos dari kawalan sekaligus jebakan offside, Thiago tanpa kesulitan menaklukkan kiper Persela Khoirul Huda. Gol yang prosesnya sederhana, seperti dalam sesi latihan.
Persela Lamongan tidak memiliki semua syarat sebuah tim bisa memenangi pertandingan. Miskin kreativitas, pertahanan tidak fokus, serangan dilakukan tanpa visi, penyelesaian akhir juga sangat rendah. Memang ada beberapa percobaan yang dilakukan pemain Persela.
Duet Herman Dzumafo dan Dendi Sulistyawan yang menjadi sosok utama di kubu tuan rumah, tidak mampu menaklukkan kiper BSU Thomas Ryan Bayu. Serangan yang dilakukan Persela mayoritas juga dari sayap dan cenderung monoton. Itu karena di lini tengah tak ada pengatur serangan yang mumpuni.
Dengan performa seperti itu, sangat wajar jika Persela masih akrab dengan kemenangan. Paling tidak hingga berakhirnya putaran pertama nanti, terlampau sulit berharap Laskar Joko Tingkir bangkit dengan kondisi teknik dan mental yang memprihatinkan.
Sebaliknya, BSU sangat beruntung bisa mencetak gol lebih dini di pertandingan tersebut. Bagaimana pun tim asuhan Ibnu Grahan selanjutnya bisa lebih tenang dan bisa fokus pada pertahanan untuk meredam serangan-serangan Persela.
Sebenarnya ada sejumlah peluang bagi BSU untuk memenangi laga dengan skor yang lebih meyakinkan. Sayangnya pengambilan keputusan yang dilakukan pemain seperti Fandi Eko Utomo, Thiago Furtuoso, serta Evan Dimas, seringkali masih belum optimal.
Dengan hasil ini, BSU sementara merangsek ke peringkat ketiga klasemen sementara ISC dengan 29 angka. Tim berjuluk The Great Alligators memutus kekalahan beruntun di dua pertandingan sebelumnya kontra Persipura Jayapura dan Semen Padang.
Sedangkan Persela Lamongan masih meneruskan tradisi kekalahan dan bertahan di empat pertandingan secara beruntun. Kekalahan dari BSU sekaligus menjadi kekalahan kelima Persela di Stadion Surajaya. Ini fenomena tak lazim karena biasanya mereka adalah tim yang sangat sulit dikalahkan di rumah sendiri.
Thiago Furtuoso menjadi pembeda di pertandingan tersebut dengan golnya di menit kelima. Lolos dari kawalan sekaligus jebakan offside, Thiago tanpa kesulitan menaklukkan kiper Persela Khoirul Huda. Gol yang prosesnya sederhana, seperti dalam sesi latihan.
Persela Lamongan tidak memiliki semua syarat sebuah tim bisa memenangi pertandingan. Miskin kreativitas, pertahanan tidak fokus, serangan dilakukan tanpa visi, penyelesaian akhir juga sangat rendah. Memang ada beberapa percobaan yang dilakukan pemain Persela.
Duet Herman Dzumafo dan Dendi Sulistyawan yang menjadi sosok utama di kubu tuan rumah, tidak mampu menaklukkan kiper BSU Thomas Ryan Bayu. Serangan yang dilakukan Persela mayoritas juga dari sayap dan cenderung monoton. Itu karena di lini tengah tak ada pengatur serangan yang mumpuni.
Dengan performa seperti itu, sangat wajar jika Persela masih akrab dengan kemenangan. Paling tidak hingga berakhirnya putaran pertama nanti, terlampau sulit berharap Laskar Joko Tingkir bangkit dengan kondisi teknik dan mental yang memprihatinkan.
Sebaliknya, BSU sangat beruntung bisa mencetak gol lebih dini di pertandingan tersebut. Bagaimana pun tim asuhan Ibnu Grahan selanjutnya bisa lebih tenang dan bisa fokus pada pertahanan untuk meredam serangan-serangan Persela.
Sebenarnya ada sejumlah peluang bagi BSU untuk memenangi laga dengan skor yang lebih meyakinkan. Sayangnya pengambilan keputusan yang dilakukan pemain seperti Fandi Eko Utomo, Thiago Furtuoso, serta Evan Dimas, seringkali masih belum optimal.
Dengan hasil ini, BSU sementara merangsek ke peringkat ketiga klasemen sementara ISC dengan 29 angka. Tim berjuluk The Great Alligators memutus kekalahan beruntun di dua pertandingan sebelumnya kontra Persipura Jayapura dan Semen Padang.
Sedangkan Persela Lamongan masih meneruskan tradisi kekalahan dan bertahan di empat pertandingan secara beruntun. Kekalahan dari BSU sekaligus menjadi kekalahan kelima Persela di Stadion Surajaya. Ini fenomena tak lazim karena biasanya mereka adalah tim yang sangat sulit dikalahkan di rumah sendiri.
(bbk)