Iannone-Dovi Bicara Kemunduran dan Kemajuan Ducati serta Suzuki
A
A
A
SILVERSTONE - Tim Ducati Corse hampir saja gagal total dalam balapan Seri 12 MotoGP 2016 di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (4/9) malam WIB. Tapi untungnya, hasil non finis dari Andrea Iannone bisa ditebus oleh Andrea Dovizioso yang menyentuh garis akhir di posisi keenam.
Lantas kenapa tim pabrikan Ducati kembali jatuh ke bawah padahal dua seri sebelum ini mereka tampil gemilang di GP Austria (posisi finis 1-2)? Apakah hasil negatif dari dua seri terakhir, di mana pada GP Republik Ceko, Iannone finis ke-8, Dovi gagal finis. Lalu di GP Inggris kemarin bisa ditebus tim asal Borgo Paginale, Bologna, tersebut dalam balapan di kandang sendiri akhir pekan ini?
Berikut petikan wawancara GPOne dengan duo Italiano pembalap tim pabrikan Ducati pasca balapan GP Inggris 2016. Baik The Maniac (julukan Iannone) serta Dovi, sama-sama membeberkan sederet alasan mengapa mereka kurang maksimal di Silverstone.
Iannone, Anda tidak menyelesaikan balapan MotoGP Inggris 2016 akibat terjatuh, penjelasan Anda?
“Bagaimanapun saya tetap senang, karena saya pikir saya membalap dengan baik dan kami memiliki kecepatan bagus. Rintangan terbesar ialah rasa sakit di bagian lengan bawah saya, sekitar sembilan putaran sebelum finis.”
“Saat merasakan itu, saya punya dua solusi: Kembali ke pit, karena sejak itu feeling saya hilang dan benar-benar kesulitan untuk menguasai motor. Saat itu saya memacu motor tanpa kontrol dan melaju tanpa memikirkan perolehan poin di klasemen kejuaraan dunia. Saya benar-benar tidak punya kekuatan dan menderita.”
Apa yang terjadi saat Anda terjatuh?
“Saat itu, motor menghantam satu-satunya lubang yang ada di depan saya. Yang mana mengakibatkan motor saya kehilangan daya cengkram di bagian depan dan langsung membuat saya terjatuh ke aspal. Ini mengecewakan karena saya melakukan segalanya semaksimal mungkin, terutama dengan menjaga keawetan permukaan ban. Untuk ban soft merupakan pilihan tepat buat bagian depan dan belakang di balapan Silverstone kemarin.”
Calon motor Anda musim depan (Suzuki) memenangkan balapan GP Inggris 2016, tanggapan Anda?
“Saya senang buat Suzuki. Dalam tiga balapan terakhir, mereka telah mengambil langkah maju. Namun kami (Ducati) juga mengalami peningkatan. Saya pikir saya tampil lebih cepat (di setiap lomba), tapi motor kami masih terlalu banyak bergerak (liar) saat berakselerasi. Hal positifnya adalah saya masih belum membalap hingga batas akhir, hanya sekitar 80 persen, yang mana itu menunjukkan bahwa saya kompetitif.”
Lalu bagaimana masalah cedera tangan (di GP Inggris 2016) mempengaruhi penampilan Anda berikutnya (di GP Misano) akhir pekan ini?
“Saya pernah mengalami cedera dan masalah serupa pada 2013 dan faktanya, saat itu saya menjalani operasi. Sekarang, ini adalah pertama kalinya terjadi di bagian lengan bawah. Saya akan melakoni pemeriksaan MRI di Italia (sebelum GP Misano) untuk melihat situasinya (lengan bawah saya). Saya pikir, berdasarkan motor dan juga sirkuit. Saya telah mengeluarkan seluruh kemampuan, dan membalap dengan satu tangan jelas bukan perkara mudah.”
Dovi, rekan satu tim Anda (Iannone) gagal finis (di GP Inggris 2016). Sedang Anda finis di urutan keenam. Tapi Anda bilang, Anda membalap dengan penuh kesulitan juga seperti rekan Anda?
“Saya merasa kecewa karena saya tidak memiliki energi sejak lengan bawah saya juga merasakan sakit yang sama. Mengawali balapan dari baris keempat terbukti menjadi sebuah kesulitan tersendiri dan kemudian pada start kali kedua, saya mengawalinya tidak sebagus start pertama. Masalah lainnya, saya juga kehilangan banyak waktu saat melewati (jorge) Lorenzo.”
Lantas apa yang bikin Ducati senang dari GP Inggris?
“Kami memiliki kecepatan, tapi motor kami membutuhkan banyak kekuatan untuk dikendarai pada sirkuit yang punya karakter non-flowing (tidak mengalir). Hingga pertengahan balapan, saya tidak mampu untuk berbuat apa yang saya inginkan, yang mana ini malah menimbulkan sejumlah masalah.”
Apa yang menyebabkan masalah pada lengan Anda?
“Ini merupakan masalah teknis. Ketika saya menyusul grup kedua, sebenarnya saya mampu bertarung untuk posisi podium atau bahkan finis kedua. Tapi saya benar-benar merasa kelelahan. Bagaimanapun juga, fakta bahwa kami amat dekat dengan pimpinan lomba dan grup terdepan, merupakan sebuah langkah maju yang telah kami capai.”
Ducati tampaknya jadi motor yang paling ramah terhadap permukaan ban?
“Kami memilih kompon soft karena menjamin kecepatan lebih baik ketimbang jenis hard.”
Lantas kenapa tim pabrikan Ducati kembali jatuh ke bawah padahal dua seri sebelum ini mereka tampil gemilang di GP Austria (posisi finis 1-2)? Apakah hasil negatif dari dua seri terakhir, di mana pada GP Republik Ceko, Iannone finis ke-8, Dovi gagal finis. Lalu di GP Inggris kemarin bisa ditebus tim asal Borgo Paginale, Bologna, tersebut dalam balapan di kandang sendiri akhir pekan ini?
Berikut petikan wawancara GPOne dengan duo Italiano pembalap tim pabrikan Ducati pasca balapan GP Inggris 2016. Baik The Maniac (julukan Iannone) serta Dovi, sama-sama membeberkan sederet alasan mengapa mereka kurang maksimal di Silverstone.
Iannone, Anda tidak menyelesaikan balapan MotoGP Inggris 2016 akibat terjatuh, penjelasan Anda?
“Bagaimanapun saya tetap senang, karena saya pikir saya membalap dengan baik dan kami memiliki kecepatan bagus. Rintangan terbesar ialah rasa sakit di bagian lengan bawah saya, sekitar sembilan putaran sebelum finis.”
“Saat merasakan itu, saya punya dua solusi: Kembali ke pit, karena sejak itu feeling saya hilang dan benar-benar kesulitan untuk menguasai motor. Saat itu saya memacu motor tanpa kontrol dan melaju tanpa memikirkan perolehan poin di klasemen kejuaraan dunia. Saya benar-benar tidak punya kekuatan dan menderita.”
Apa yang terjadi saat Anda terjatuh?
“Saat itu, motor menghantam satu-satunya lubang yang ada di depan saya. Yang mana mengakibatkan motor saya kehilangan daya cengkram di bagian depan dan langsung membuat saya terjatuh ke aspal. Ini mengecewakan karena saya melakukan segalanya semaksimal mungkin, terutama dengan menjaga keawetan permukaan ban. Untuk ban soft merupakan pilihan tepat buat bagian depan dan belakang di balapan Silverstone kemarin.”
Calon motor Anda musim depan (Suzuki) memenangkan balapan GP Inggris 2016, tanggapan Anda?
“Saya senang buat Suzuki. Dalam tiga balapan terakhir, mereka telah mengambil langkah maju. Namun kami (Ducati) juga mengalami peningkatan. Saya pikir saya tampil lebih cepat (di setiap lomba), tapi motor kami masih terlalu banyak bergerak (liar) saat berakselerasi. Hal positifnya adalah saya masih belum membalap hingga batas akhir, hanya sekitar 80 persen, yang mana itu menunjukkan bahwa saya kompetitif.”
Lalu bagaimana masalah cedera tangan (di GP Inggris 2016) mempengaruhi penampilan Anda berikutnya (di GP Misano) akhir pekan ini?
“Saya pernah mengalami cedera dan masalah serupa pada 2013 dan faktanya, saat itu saya menjalani operasi. Sekarang, ini adalah pertama kalinya terjadi di bagian lengan bawah. Saya akan melakoni pemeriksaan MRI di Italia (sebelum GP Misano) untuk melihat situasinya (lengan bawah saya). Saya pikir, berdasarkan motor dan juga sirkuit. Saya telah mengeluarkan seluruh kemampuan, dan membalap dengan satu tangan jelas bukan perkara mudah.”
Dovi, rekan satu tim Anda (Iannone) gagal finis (di GP Inggris 2016). Sedang Anda finis di urutan keenam. Tapi Anda bilang, Anda membalap dengan penuh kesulitan juga seperti rekan Anda?
“Saya merasa kecewa karena saya tidak memiliki energi sejak lengan bawah saya juga merasakan sakit yang sama. Mengawali balapan dari baris keempat terbukti menjadi sebuah kesulitan tersendiri dan kemudian pada start kali kedua, saya mengawalinya tidak sebagus start pertama. Masalah lainnya, saya juga kehilangan banyak waktu saat melewati (jorge) Lorenzo.”
Lantas apa yang bikin Ducati senang dari GP Inggris?
“Kami memiliki kecepatan, tapi motor kami membutuhkan banyak kekuatan untuk dikendarai pada sirkuit yang punya karakter non-flowing (tidak mengalir). Hingga pertengahan balapan, saya tidak mampu untuk berbuat apa yang saya inginkan, yang mana ini malah menimbulkan sejumlah masalah.”
Apa yang menyebabkan masalah pada lengan Anda?
“Ini merupakan masalah teknis. Ketika saya menyusul grup kedua, sebenarnya saya mampu bertarung untuk posisi podium atau bahkan finis kedua. Tapi saya benar-benar merasa kelelahan. Bagaimanapun juga, fakta bahwa kami amat dekat dengan pimpinan lomba dan grup terdepan, merupakan sebuah langkah maju yang telah kami capai.”
Ducati tampaknya jadi motor yang paling ramah terhadap permukaan ban?
“Kami memilih kompon soft karena menjamin kecepatan lebih baik ketimbang jenis hard.”
(sbn)