Maradona: Fidel Castro Seperti Ayah Kedua Saya
Minggu, 27 November 2016 - 17:35 WIB
Maradona: Fidel Castro Seperti Ayah Kedua Saya
A
A
A
ZAGREB - Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, mengungkapkan duka mendalam atas meninggalnya tokoh revolusi sekaligus mantan Presiden Kuba, Fidel Castro. Kedua tokoh tersebut dikenal punya hubungan baik.
Maradona menyebut kabar kematian Castro seperti pukulan bola tenis yang menghantam dadanya. Hal itu dia katakan di sela-sela pertandingan Juan Martin del Potro kontra Ivo Karlovic di ajang Piala Davis, Minggu (27/11/2016).
"Setelah ayah saya sendiri, (mendengar kabar kematian Castro -red) merupakan kesedihan paling mendalam. Saya menangis tidak terkendai," kata Maradona, dikutip BBC, Minggu (27/11/2016).
Castro meninggal dunia di usia 90 tahun pada Jumat (25/11/2016) waktu Kuba. Castro memerintah Kuba sebagai negara satu partai selama hampir setengah abad sebelum digantikan Raul Castro, adiknya, pada tahun 2008.
Menurut beberapa literatur, Maradona pertama kali mengunjungi Castro pada tahun 1986. Saat itu Maradona memberikan kostum Timnas Argentina beromor punggung 10 sebagai penghormatan terhadap tokoh revolusioner tersebut.
Hubungan keduanya semakin dekat sebagai figur populer di Amerika Selatan. Pada Januari 2015 Castro diisukan meninggal dunia, namun tokoh pengguling rezim Batista itu menyurati Maradona dan menjelaskan bahwa dirinya dalam keadaan sehat.
Maradona menyebut kabar kematian Castro seperti pukulan bola tenis yang menghantam dadanya. Hal itu dia katakan di sela-sela pertandingan Juan Martin del Potro kontra Ivo Karlovic di ajang Piala Davis, Minggu (27/11/2016).
"Setelah ayah saya sendiri, (mendengar kabar kematian Castro -red) merupakan kesedihan paling mendalam. Saya menangis tidak terkendai," kata Maradona, dikutip BBC, Minggu (27/11/2016).
Castro meninggal dunia di usia 90 tahun pada Jumat (25/11/2016) waktu Kuba. Castro memerintah Kuba sebagai negara satu partai selama hampir setengah abad sebelum digantikan Raul Castro, adiknya, pada tahun 2008.
Menurut beberapa literatur, Maradona pertama kali mengunjungi Castro pada tahun 1986. Saat itu Maradona memberikan kostum Timnas Argentina beromor punggung 10 sebagai penghormatan terhadap tokoh revolusioner tersebut.
Hubungan keduanya semakin dekat sebagai figur populer di Amerika Selatan. Pada Januari 2015 Castro diisukan meninggal dunia, namun tokoh pengguling rezim Batista itu menyurati Maradona dan menjelaskan bahwa dirinya dalam keadaan sehat.
(bbk)
