Keputusan Pensiun Rosberg Membuat Mercedes Terlihat Bodoh

Senin, 05 Desember 2016 - 21:00 WIB
Keputusan Pensiun Rosberg...
Keputusan Pensiun Rosberg Membuat Mercedes Terlihat Bodoh
A A A
BRACKLEY - Kalau Valentino Rossi dan bos tim Mercedes F1 Toto Wolff, masih mengerti keputusan pensiun yang diambil oleh Nico Rosberg. Tidak dengan legenda F1 yang kini jadi salah satu petinggi di Mercedes, Niki Lauda.

Seperti dilaporkan Motorsport, karena merasa kesulitan membuat “rencana B”, kepala non-eksekutif Mercedes Niki Lauda, mengaku tidak terkesan dengan dampak dari keputusan pensiun mendadak yang diambil oleh Nico Rosberg.

Seperti diketahui, Rosberg membuat pengumuman yang mengejutkan dunia balap saat dia mengambil keputusan untuk pensiun dari Formula 1 pada hari Jumat, hanya lima hari setelah dia mengunci gelar juara dunia F1 perdana di Abu Dhabi.

Pembalap Jerman itu, awalnya memiliki kontrak untuk tetap membalap di Mercedes hingga akhir musim 2018. Namun, secara mendadak, Rosberg memberi kabar terkait pensiunnya dari F1 kepada Mercedes awal pekan lalu. Menurut Lauda, keputusan yang diambil oleh Rosberg itu telah menghadirkan sebuah “lubang besar” di tim terbaik F1 saat ini.

“Yang membuat saya kesal adalah, saat dia baru-baru ini berkata kepada kita, bahwa dirinya tidak akan pensiun sebelum meraih titel juara dunia. Sebenarnya keputusan seperti itu, bisa dicantumkan saat dia menandatangani kontraknya. Kalau seperti itu, kami bisa mempersiapkan ‘rencana B’,” sembur Lauda kepada Die Welt.

“Kami telah memberikan dia sebuah kesempatan terbaik untuk meraih titel juara dunia dengan mobil yang fantastis, dan setelah berhasil, dia malah memutuskan untuk pensiun. Kini, keputusan dari Rosberg itu membuat adanya “lubang besar” di tim yang telah bekerja keras ini. Kami jadi terlihat bodoh,” semprot Lauda lagi.

Lauda, mantan pembalap yang meraih tiga titel juara dunia F1, kemudian berkomentar terkait keputusan Rosberg yang tidak ingin mempertahankan gelarnya. “(Pada masa saya balapan) saya pasti akan berjuang mempertahankan gelar saya. Memakai mobil dengan (nomor) #1, dan kemudian mengalahkan lawan-lawan saya lagi, adalah sebuah tantangan tersendiri.”

“Menurut saya, mempertahan sebuah gelar adalah sebuah tugas yang paling penting. Untuk berhasil melakukan tugas tersebut, tentunya kita harus menjadi seorang juara dunia terlebih dahulu. Nico pada akhirnya mengambil jalan yang berbeda. Masalahnya, dia tidak pernah memberi tahu kami terkait rencananya tersebut. Jadi kami sangat terkejut saat mendengar kabar dia pensiun,” tutup Lauda.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0790 seconds (0.1#10.140)