Di Tahun Ayam Api, Lifter Eko Mimpi Jadi Juara Dunia
A
A
A
JAKARTA - Tak main-main target yang dipatok lifter Eko Yuli Irawan. Bukan kepingan emas di SEA Games 2017 Malaysia, melainkan merebut podium pertama saat tampil di Kejuaraan Dunia di Anaheim, Amerika Serikat, November 2017.
Eko mengatakan, ada beberapa kejuaraan yang akan diikutinya pada 2017. Namun, Kejuaraan Dunia menjadi target paling utama. Apalagi, atlet asal Lampung ini sudah pernah merasakan gelar tersebut di Goyang, Korea Selatan 2009, dan Almaty, Kazakhstan pada 2014. Alhasil, ajang SEA Games di Kuala Lumpur pada Agustus nanti hanya akan di jadikan sebagai persiapan yang pas sebelum ke terbang ke Negeri Paman Sam.
"Setelah ini ke SEA Games, terus target dari pelatih sebenarnya adalah Kejuaraan Dunia di Amerika. Itu adalah target sebenarnya. SEA Games bisa dijadikan sebagai ajang pemanasan. Meski demikian, saya pasti ingin emas," ucap Eko.
Atlet berusia 27 tahun ini akan memulai latihan berat pada 4 Januari mendatang. Namun, dia mengeluhkan tempat sentralisasi latihan angkat besi di kawasan Olympic Center Cibubur. Menurutnya, ada yang masih perlu perbaikan dari fasilitas alat berat hingga lantai bangunan.
Hal tersebut tentu membuatnya sangat berharap pemerintah dapat bergerak cepat untuk langsung diperbaiki agar dirinya bisa melakukan latihan dengan baik. Perbaikan tersebut seperti kamar masih belum memadai.
"Bahkan, barbel 100 kg baru dipakai sehari, langsung pecah. Kami berharap bisa cepat diperbaiki karena pada 29 Desember nanti kami semua akan libur sampai 3 Januari. Semoga semua itu segera diperbaiki," tuturnya.
Sementara itu, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) memutuskan angkat besi harus 'naik kelas' di Olimpiade 2020 Tokyo.
Itu karena pada Olimpiade 2016, tim angkat besi Indonesia meraih dua medali perak lewat Eko (62 kg putra) dan Sri Wahyuni Agustiani (48 kg putri) di Olimpiade Rio de Janeiro. Ketua Umum (Ketum) PB PABBSI Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, keberhasilan angkat besi mempertahankan tradisi medali Olimpiade adalah prestasi membanggakan. Karena itu, target di Olimpiade berikut bukan hanya medali, melainkan emas. (Raikhul Amar)
Eko mengatakan, ada beberapa kejuaraan yang akan diikutinya pada 2017. Namun, Kejuaraan Dunia menjadi target paling utama. Apalagi, atlet asal Lampung ini sudah pernah merasakan gelar tersebut di Goyang, Korea Selatan 2009, dan Almaty, Kazakhstan pada 2014. Alhasil, ajang SEA Games di Kuala Lumpur pada Agustus nanti hanya akan di jadikan sebagai persiapan yang pas sebelum ke terbang ke Negeri Paman Sam.
"Setelah ini ke SEA Games, terus target dari pelatih sebenarnya adalah Kejuaraan Dunia di Amerika. Itu adalah target sebenarnya. SEA Games bisa dijadikan sebagai ajang pemanasan. Meski demikian, saya pasti ingin emas," ucap Eko.
Atlet berusia 27 tahun ini akan memulai latihan berat pada 4 Januari mendatang. Namun, dia mengeluhkan tempat sentralisasi latihan angkat besi di kawasan Olympic Center Cibubur. Menurutnya, ada yang masih perlu perbaikan dari fasilitas alat berat hingga lantai bangunan.
Hal tersebut tentu membuatnya sangat berharap pemerintah dapat bergerak cepat untuk langsung diperbaiki agar dirinya bisa melakukan latihan dengan baik. Perbaikan tersebut seperti kamar masih belum memadai.
"Bahkan, barbel 100 kg baru dipakai sehari, langsung pecah. Kami berharap bisa cepat diperbaiki karena pada 29 Desember nanti kami semua akan libur sampai 3 Januari. Semoga semua itu segera diperbaiki," tuturnya.
Sementara itu, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) memutuskan angkat besi harus 'naik kelas' di Olimpiade 2020 Tokyo.
Itu karena pada Olimpiade 2016, tim angkat besi Indonesia meraih dua medali perak lewat Eko (62 kg putra) dan Sri Wahyuni Agustiani (48 kg putri) di Olimpiade Rio de Janeiro. Ketua Umum (Ketum) PB PABBSI Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, keberhasilan angkat besi mempertahankan tradisi medali Olimpiade adalah prestasi membanggakan. Karena itu, target di Olimpiade berikut bukan hanya medali, melainkan emas. (Raikhul Amar)
(bbk)