Jorge Lorenzo Bangga Bisa Lewati Nico Rosberg

Selasa, 10 Januari 2017 - 19:00 WIB
Jorge Lorenzo Bangga...
Jorge Lorenzo Bangga Bisa Lewati Nico Rosberg
A A A
SILVERSTONE - Jorge Lorenzo sempat menjadi kabar utama media massa dunia pada Oktober 2016 lalu. Itu setelah dia berani mengisi kokpit mobil tim Mercedes F1 dalam sebuah sesi tes non resmi di Sirkuit Silverstone, Inggris. Hanya saja, juara dunia lima kali GP Motor di berbagai kelas itu, merasa bahwa dirinya lebih realistis mengikuti lomba balap ketahanan mobil Le Mans 24 Jam ketimbang F1, saat nanti dia pensiun dari MotoGP.

“Balap mobil adalah sesuatu yang dapat saya lakukan secara wajar dan lebih sering ketika saya tak lagi berlomba di MotoGP,” beber Lorenzo dalam hasil wawancaranya dengan Crash.net. “Tiga tahun lalu di Abu Dhabi, saya pernah berlomba dengan memacu Ferrari 458. Itu merupakan mobil sport yang hebat yang pernah saya kemudikan dalam sebuah lomba. Tapi suatu hari nanti saya ingin balapan di Le Mans 24 Jam. Tampaknya itu terasa lebih realistis ketimbang menjalani sebuah musim di Formula Satu (F1),” imbuhnya.

Perlu diketahui, saat menjajal mobil F1 tim Mercedes spek 2014 di Silverstone, Oktober 2016 silam. Pembalap 29 tahun asal Spanyol itu menorehkan catatan waktu yang terbilang kompetitif. Bahkan catatan waktu Lorenzo melewati Nico Rosberg, meski cuaca dalam kedua pengujian tadi berbeda.

“Saya masih belum mencapai batas maksimal kecepatan mobil F1. Karena kami hanya melakukan 4-5 jam pengujian. Tapi dari faktor seorang pembalap MotoGP, catatan waktu saya jauh dari lambat. Saya cepat dan mencatat waktu kompetitif untuk satu putaran,” kata Lorenzo bangga.

“Tim Mercedes terkesan, begitu juga saya. Karena catatan waktu saya lebih cepat ketimbang Nico. Tapi kami tidak tahu kondisinya saat tes sebelumnya. Karena Nico menjalaninya saat tes musim dingin, dengan adanya beberapa jalur basah di lintasan. Namun dengan catatan waktu yang mendekati levelnya, telah membuat saya bangga, karena saya hanya menjalaninya dengan pengalaman beberapa jam saja,” kata Lorenzo lagi.

Pembalap kelahiran Palma de Mallorca tersebut lebih lanjut mengatakan, bahwa downforce adalah salah satu tantangan terbesar dalam menggali kinerja maksimal dari mesin pemenang gelar juara dunia di F1. Sedangkan bagian bawah mobil yang sesekali mengenai aspal lintasan, sempat dianggap tidak wajar oleh Lorenzo.

“Yang mengejutkan saya adalah bahwa mobil ini menyentuh tanah di trek lurus. Ketika saya melewati jalur yang tidak rata, bagian bawah mobil ini juga begitu, dan saya tidak mengharapkan itu. Ini adalah normal (biasanya), tetapi saya tidak merasa sangat alami, hingga kemudian saya sudah terbiasa untuk itu. Dan setelahnya, mekanik tim menaikkan tinggi bagian bawah mobil agar saya bisa menghindari dari menyentuh bagian atas lintasan,” beber Lorenzo.

“Lalu apa yang mengejutkan saya adalah downforce mobil F1 di tikungan cepat. Saya melaju lebih cepat dan lebih cepat lagi, hingga kemudian Anda masuk ke pit, lalu melihat telemetri di mana Lewis (Hamilton) dan Nico melaju 30 km/jam lebih cepat ketimbang saya. Saya berpikir ‘bagaimana itu mungkin?’ Kemudian saya mencoba untuk lebih cepat lagi, tetapi kaki saya tidak memungkinkan untuk itu. Pikiran saya mengatakan, ‘oke, tekan pedal gal lebih dalam lagi’, namun kaki Anda malah bergerak ke arah berlawanan. Ini adalah hal yang paling sulit,” ulas pembalap tim Ducati di MotoGP 2017 tersebut.

Lorenzo juga mengungkapkan kesulitan lainnya kala menjajal mobil F1 tim Mercedes. Yakni adanya perbedaan besar antara mencatat waktu tercepat dengan balapan yang sesungguhnya. “Ada satu hal yang diperlukan untuk membuat catatan waktu tercepat dalam satu putaran, yakni dengan ban baru. Tapi ada hal lain untuk melakoni lomba satu setengah jam dengan mobil lain di sekitar Anda, lalu dengan grip ban yang perlahan menurun. Itu adalah hal yang lebih kompleks dari yang saya pikir ketika seorang pembalap motor beradaptasi dengan mobil balap,” tandasnya.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2007 seconds (0.1#10.140)