Pedraza Sempoyongan, Davis Curi Sabuk Juara Kelas Bulu IBF
A
A
A
NEW YORK - Baltimore Gervonta Davis memenangkan duel perebutan sabuk juara dunia kelas bulu Super versi IBF setelah menjatuhkan Jose Pedraza di ronde ketujuh. Ini adalah gelar pertama yang didapat petinju asal Amerika Serikat tersebut.
Penampilan Davis seperti mengingatkan penikmat tinju dunia kepada Mike Tyson. Ya, walaupun keduanya berbeda kelas tapi Davis mampu mempertontonkan keberingasannya di atas ring.
Hal itu terlihat ketika Davis sukses membuat wajah lawannya mengalami luka parah hanya dalam tiga ronde. Kelincahan petinju yang mengenakan celana rumbe-rumbe berwarna putih itu membuat Pedraza kesulitan untuk menembus pertahanannya.
Sementara promotor Floyd Mayweather Jr selaku promotor Davis terus menyemangati anak asuhnya dari pinggir ring di Barclays Center, New York, Amerika Serikat, Minggu (15/1/2017) siang WIB. Petaka akhirnya datang buat Pedraza di ronde ketujuh.
Davis yang terus mendikte permainan Pedraza sukses menjatuhkan lawannya lewat pukulan keras jab kanan yang tepat mengenai rahang kiri Pedraza. Pemilik sabuk gelar juara asal Puerto Rico tersebut akhirnya terjatuh sampai kepalanya keluar ring.
Wasit pun mulai melakukan hitungan. Saat akan masuk ke hitungan kesembilan Pedraza sempat bangun, namun wasit tidak mengizinkan petinju tersebut untuk melanjutkan petarungan. Melihat hal tersebut Davis langsung meluapkan emosinya dengan berdiri di sudut ring sambil memukul dadanya. Seolah dia ingin memberitahu bahwa dia adalah petinju masa depan.
"Rasanya hebat untuk memenangkan sabuk pertama saya. Itu banyak kerja keras, tapi itu berarti banyak bagi saya bahwa saya memiliki performa yang hebat. Saya menghargai petinju terbaik di dunia yang mendukung saya, termasuk Floyd Mayweather," ungkap Davis, pasca petarungan.
Penampilan Davis seperti mengingatkan penikmat tinju dunia kepada Mike Tyson. Ya, walaupun keduanya berbeda kelas tapi Davis mampu mempertontonkan keberingasannya di atas ring.
Hal itu terlihat ketika Davis sukses membuat wajah lawannya mengalami luka parah hanya dalam tiga ronde. Kelincahan petinju yang mengenakan celana rumbe-rumbe berwarna putih itu membuat Pedraza kesulitan untuk menembus pertahanannya.
Sementara promotor Floyd Mayweather Jr selaku promotor Davis terus menyemangati anak asuhnya dari pinggir ring di Barclays Center, New York, Amerika Serikat, Minggu (15/1/2017) siang WIB. Petaka akhirnya datang buat Pedraza di ronde ketujuh.
Davis yang terus mendikte permainan Pedraza sukses menjatuhkan lawannya lewat pukulan keras jab kanan yang tepat mengenai rahang kiri Pedraza. Pemilik sabuk gelar juara asal Puerto Rico tersebut akhirnya terjatuh sampai kepalanya keluar ring.
Wasit pun mulai melakukan hitungan. Saat akan masuk ke hitungan kesembilan Pedraza sempat bangun, namun wasit tidak mengizinkan petinju tersebut untuk melanjutkan petarungan. Melihat hal tersebut Davis langsung meluapkan emosinya dengan berdiri di sudut ring sambil memukul dadanya. Seolah dia ingin memberitahu bahwa dia adalah petinju masa depan.
"Rasanya hebat untuk memenangkan sabuk pertama saya. Itu banyak kerja keras, tapi itu berarti banyak bagi saya bahwa saya memiliki performa yang hebat. Saya menghargai petinju terbaik di dunia yang mendukung saya, termasuk Floyd Mayweather," ungkap Davis, pasca petarungan.
(sbn)