Rafael Nadal Ingin Tuntaskan Dendam di Lapangan Tanah Liat
A
A
A
MELBOURNE - Rafael Nadal gagal memenangkan trofi grand slam Australia Terbuka 2017 setelah takluk di tangan Roger Federer. Petenis asal Spanyol itu pun bermaksud menuntaskan dendam di lapangan tanah liat.
Nadal yang terakhir kali mengangkat trofi grand slam di Prancis Terbuka 2014 memang terkenal sebagai Raja Tanah Liat. Petenis 30 tahun tersebut sudah memenangkan sembilan gelar di lapangan tanah liat.
Sementara Federer yang menjadi lawan Nadal merupakan petenis yang baru satu kali menang di Prancis Terbuka, yakni pada tahun 2009. Federer sudah lima kali menang di lapangan keras di Melbourne, Australia Terbuka.
"Saya masih percaya hasil positif bisa saya dapatkan di lapangan keras. Tetapi mungkin akan lebih mudah dengan permukaan lapangan tanah liat," kata Nadal, dikutip watoday, Minggu (29/1/2017).
Saat tampil di final Australia Terbuka 2017 yang menggunakan lapangan dengan permukaan keras, Nadal takluk dari Federer dengan 6-4, 3-6, 6-1, 6-3, 6-3. (Baca juga: Federer Pertajam Rekor Grand Slam Terbanyak)
Nadal yang terakhir kali mengangkat trofi grand slam di Prancis Terbuka 2014 memang terkenal sebagai Raja Tanah Liat. Petenis 30 tahun tersebut sudah memenangkan sembilan gelar di lapangan tanah liat.
Sementara Federer yang menjadi lawan Nadal merupakan petenis yang baru satu kali menang di Prancis Terbuka, yakni pada tahun 2009. Federer sudah lima kali menang di lapangan keras di Melbourne, Australia Terbuka.
"Saya masih percaya hasil positif bisa saya dapatkan di lapangan keras. Tetapi mungkin akan lebih mudah dengan permukaan lapangan tanah liat," kata Nadal, dikutip watoday, Minggu (29/1/2017).
Saat tampil di final Australia Terbuka 2017 yang menggunakan lapangan dengan permukaan keras, Nadal takluk dari Federer dengan 6-4, 3-6, 6-1, 6-3, 6-3. (Baca juga: Federer Pertajam Rekor Grand Slam Terbanyak)
(sha)