Ducati Perkenalkan Jenis Winglet Baru di Qatar
A
A
A
JAKARTA - Ducati Corse disebut masih mengakali larangan penggunaan winglet di pentas MotoGP 2017. Direktur Olahraga Paolo Ciabatti mengatakan teknologi barunya akan benar-benar siap saat menjalani tes di Qatar.
Dorna dan FIM resmi melarang penggunaan winglet di pentas MotoGP 2017. Ducati sebagai tim yang membuat terobosan teknologi sayap tambahan tersebut jelas merasa dirugikan.
Alasan keselamatan jadi pertimbangan mengapa winglet dilarang. Bentuknya yang mirip sirip pesawat dikhawatirkan melukai pembalap saat bersenggolan di atas trek.
Walhasil, beberapa tim lain yang juga menerapkan winglet harus mengakalinya. Sejauh ini, baru Yamaha yang memperlihatkan jenis winglet baru saat menjalani pengujian di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, 30 Januari-1 Februari 2017 kemarin. (Baca Juga: Vinales Kalahkan Marquez, Rossi Perkenalkan Jenis Winglet Baru)
Lalu bagaimana langkah Ducati mengakali larangan tersebut? Ciabatti yang sedang berada di Jakarta saat menggelar jumpa pers mengaku timnya masih berusaha mengerjakan teknologi winglet yang baru.
"Seperti diketahui, Ducati memulai pengembangan winglet sejak 2015 dan kami pertama kali menggunakannya di Qatar di mana dua pembalap kami mendapat hasil yang cukup sukses yakni tempat kedua dan ketiga. Lalu semua tim mengikuti dengan menggunakan winglet," ungkap Ciabatti kepada awak media. (Baca Juga: Jorge Lorenzo Ikrarkan Target Juara MotoGP 2017 di Jakarta)
"Lalu dengan dilarangnya winglet musim ini, kami lihat beberapa tim mulai mengakali bagaimana membenahi aerodinamis mereka untuk menghasilkan downforce. Sementara Ducati masih mengerjakannya untuk tetap mendapat hasil yang sama,"
"Kami masih butuh banyak data untuk menganalisa kombinasi antara desain fairing dengan elektronik agar bisa mendapatkan hasil yang sama. Tapi yang pasti hal tersebut akan bisa terlihat di Qatar saat kami mengikuti tes hari pertama," tutupnya.
Sementara Jorge Lorenzo yang juga hadir di Jakarta, yakin regulasi larangan penggunaan winglet tidak terlalu mempengaruhinya. Meski diakui sensasinya saat berada di atas Desmosedici berbeda, Lorenzo yang tidak menjajal winglet selama pengujian Malaysia mengaku hasilnya tetap memuaskan.
"Di Valencia saya menggunakan motor dengan winglet dan kemudian saya bandingkan dengan motor tanpa winglet. Tiga bulan setelahnya, di Sepang kondisinya sangat berbeda jadi saya tidak terlalu memahaminya karena semua aspek berpengaruh dan membuat motor jadi lebih lambat," ujarnya.
"Yang jelas ada perbedaannya antara menggunakan winglet atau tidak. Tapi satu hal, semua hal berpengaruh, jadi tidak cuma winglet, dan itu hal yang cukup positif buat kami," tutupnya. (Baca Juga: Hari Ini Indonesia Diserbu Tiga Pembalap Top MotoGP)
Dorna dan FIM resmi melarang penggunaan winglet di pentas MotoGP 2017. Ducati sebagai tim yang membuat terobosan teknologi sayap tambahan tersebut jelas merasa dirugikan.
Alasan keselamatan jadi pertimbangan mengapa winglet dilarang. Bentuknya yang mirip sirip pesawat dikhawatirkan melukai pembalap saat bersenggolan di atas trek.
Walhasil, beberapa tim lain yang juga menerapkan winglet harus mengakalinya. Sejauh ini, baru Yamaha yang memperlihatkan jenis winglet baru saat menjalani pengujian di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, 30 Januari-1 Februari 2017 kemarin. (Baca Juga: Vinales Kalahkan Marquez, Rossi Perkenalkan Jenis Winglet Baru)
Lalu bagaimana langkah Ducati mengakali larangan tersebut? Ciabatti yang sedang berada di Jakarta saat menggelar jumpa pers mengaku timnya masih berusaha mengerjakan teknologi winglet yang baru.
"Seperti diketahui, Ducati memulai pengembangan winglet sejak 2015 dan kami pertama kali menggunakannya di Qatar di mana dua pembalap kami mendapat hasil yang cukup sukses yakni tempat kedua dan ketiga. Lalu semua tim mengikuti dengan menggunakan winglet," ungkap Ciabatti kepada awak media. (Baca Juga: Jorge Lorenzo Ikrarkan Target Juara MotoGP 2017 di Jakarta)
"Lalu dengan dilarangnya winglet musim ini, kami lihat beberapa tim mulai mengakali bagaimana membenahi aerodinamis mereka untuk menghasilkan downforce. Sementara Ducati masih mengerjakannya untuk tetap mendapat hasil yang sama,"
"Kami masih butuh banyak data untuk menganalisa kombinasi antara desain fairing dengan elektronik agar bisa mendapatkan hasil yang sama. Tapi yang pasti hal tersebut akan bisa terlihat di Qatar saat kami mengikuti tes hari pertama," tutupnya.
Sementara Jorge Lorenzo yang juga hadir di Jakarta, yakin regulasi larangan penggunaan winglet tidak terlalu mempengaruhinya. Meski diakui sensasinya saat berada di atas Desmosedici berbeda, Lorenzo yang tidak menjajal winglet selama pengujian Malaysia mengaku hasilnya tetap memuaskan.
"Di Valencia saya menggunakan motor dengan winglet dan kemudian saya bandingkan dengan motor tanpa winglet. Tiga bulan setelahnya, di Sepang kondisinya sangat berbeda jadi saya tidak terlalu memahaminya karena semua aspek berpengaruh dan membuat motor jadi lebih lambat," ujarnya.
"Yang jelas ada perbedaannya antara menggunakan winglet atau tidak. Tapi satu hal, semua hal berpengaruh, jadi tidak cuma winglet, dan itu hal yang cukup positif buat kami," tutupnya. (Baca Juga: Hari Ini Indonesia Diserbu Tiga Pembalap Top MotoGP)
(mir)